Share

28. Jalan-jalan

Amin duduk di depan Ririn sambil meremas jarinya. Rasa gugup dan takut bercampur jadi satu, saat Ririn menatapnya dengan intens dan raut yang tak bersahabat. Ririn hanya menatapnya saja, tanpa sepatah kata pun, sehingga ia pun bingung mau bicara apa.

"Lagi pada jadi patung yang di dalam ya, Dira?" sindir Imron yang tengah menemani Dira bermain boneka di teras rumah. Ririn menahan tawa, begitu juga Amin.

"Bu."

"Bang."

Keduanya sama-sama ingin memulai percakapan.

"Cewek dulu yang ngomong kali, Min," celetuk Imron lagi dari luar.

"Im, lu pergi aja deh yang jauh! Mengganggu konsentrasi gue aja. Apa yang mau gue omongin, jadi lupa deh tuh!" omel Amin  dengan gemas. Imron cuek saja, ia malah tergelak mendengar ocehan Amin.

"Gak boleh berduaan, Min. Nanti yang ketiganya pasti ada setan," sahut Imron lagi tak mau kalah.

"Ya lu setannya, Im. Makanya pergi deh yang jauh!" Ririn akhirnya tergelak, begi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
TISYAMAN
Bakar aja, Ron langsung 😂
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status