Share

29. Meminta Restu

"Bu, bagaimana? Mau kan menjadi istri saya?" Amin bersungguh-sungguh dengan ucapannya, bahkan kini ia sudah bersimpuh di kaki Ririn, sambil menunjukkan kotal beludru merah yang berisi cincin emas yang sangat cantik. Ririn masih tergugu duduk di sofa. Air mata Ririn masih saja mengalir, ia tak mampu menjawab pertanyaan Amin, karena dadanya terlalu sesak. 

"Mau! Mau! Mau!" beberapa pengunjung restoran ikut bersorak, menyemangati Ririn yang tak kunjung menjawab. Ada yang terharu, bahkan mengabadikan momen romantis yang dilakukan Amin saat ini.

"Bu, maukan?" Amin bertanya sekali lagi, sambil sedikit menggoyang kain rok yang dipakai oleh Ririn.

"Mau! Mau! Mau!" seru para pengunjung lagi, dengan begitu semangatnya. Ririn memberanikan diri mengangkat wajahnya, lalu menatap nanar wajah Amin. Ririn mengangguk pelan, sangat pelan.

"Horre ... diterima!" pekik pengunjung yang ikut bergembira. Jika tadi Ririn yang menangis, maka kali ini Amin yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nuryanti Sprn
emaknya si Amin berasa paling tau apa yg dibutuhkan anak2nya. tipikal emak2 reseh yg suka ikut campur dan sok ngatur dalam hidup anak
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status