แชร์

Bingung Dan Capek Sendiri

ผู้เขียน: Juniarth
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-04-05 18:58:34
"Den Mas nggak bilang apa-apa, Bu Tatik."

"Den Mas berangkat pagi sekali karena ada urusan kantor. Mungkin belum bilang Den Ayu karena masih tidur."

Kepala Ralin mengangguk.

"Den Ayu?"

"Ya?"

"Maaf kalau saya lancang."

"Kenapa, Bu Tatik?"

"Kenapa Den Mas kembali tidur di kamarnya sendiri? Bukannya kemarin anda berdua sudah berbaikan?"

Ralin tidak menyangka jika Bu Tatik selalu memperhatikan apa yang terjadi diantara dia dan Lewis.

Kemudian Ralin tersenyum dan berkata ...

"Kalau tengah malam aku pergi ke kamarnya Den Mas, Bu Tatik. Pagi-pagi udah balik ke kamarku sendiri. Bu Tatik nggak usah khawatir sama hubungan kami." Bohongnya.

Bu Tatik mengangguk paham.

"Syukurlah kalau Den mas dan Den Ayu tidak ada masalah. Saya cuma berharap pernikahan kedua Den Mas kali ini menjadi yang terakhir. Karena tidak semua wanita yang ada di samping Den Mas bisa menjaga dan merawat Den Levi. Kasihan kalau Den Levi jatuh di tangan yang salah, Den Ayu."

"Jadi Bu Tatik nganggapnya aku ini ibu yang baik
Juniarth

:-0

| 14
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก
ความคิดเห็น (7)
goodnovel comment avatar
Avary
Ralin, tetap istikomah bantu Levi bisa mandiri dengan tulus dan cintamu. Lewis tidak akan buta mata hatinya jika memang Ralin yg dibutuhkan Levi dan keluarga besar Lewis sudah bisa menerimamu. Hasilnya Lewis yg akan bucin sama Ralin
goodnovel comment avatar
Berlianna Kristine Zega
Ralin , tinggalin aja. ga ada gunanya kamu terus di situ. wanita lain yg beri makanan pantangan levi dan kamu nantinya yg kena amuk krn ga bisa nenangin. pergi Ralin
goodnovel comment avatar
Rahma Wati
kalo ada ibunya levi atau wanita lain d mobil udah tinggal kan aja mereka lin...geram sama si lewis ni
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทล่าสุด

  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Mulai Mencuri Perhatian

    Tidak ada yang lebih menyenangkan selain bisa melepas rindu dan saling menyalurkan rasa cinta kasih pada pasangan. Saling menyentuh tanpa batas dan gangguan. Lewis menatap Ralin yang selalu malu-malu setelah percintaan panas mereka. Padahal mereka telah melakukannya tanpa terhitung lagi banyaknya. Membawa penenang hatinya itu ke dalam pelukan lalu mereka tertidur pulas hingga pagi. Seperti bisanya, Ralin akan kembali ke kamar mereka sebelum Levi bangun. Dia malu jika terpergok asisten rumah tangga selalu bersama Lewis di kamar Levi. Membiarkan putra mereka menangis dan mencari mereka lalu sampai membangunkan asisten rumah tangga. Pagi ini setelah membantu Levi mengenakan seragam, Ralin berganti memasangkan dasi untuk Lewis. Mengancingkan kacing lengan kemeja panjangnya hingga menutupi jam tangan mahalnya.Ketika Levi menatap ke arah lain, Lewis mencuri kesempatan dengan mencium Ralin. "Ada Levi." Ralin memukul lengan suaminya itu."Nggak lihat kok."Setelah selesai memasang dasi

  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Kau Selalu Di Hati

    "Saya memiliki teman yang bekerja di perusahaan kompetitor. Saya bisa memintaya untuk mengatakan hal-hal yang dia ketahui tentang perusahaannya. Mungkin itu bisa membantu kita mengetahui kelemahan lawan dan kita bisa memasuki kesempatan itu."Lewis memikirkan saran Alicia baik-baik dan mengangguk."Kalau kamu mau mencari tahu silahkan. Tapi untuk realisasi diversifikasi produk seperti itu harus melewati rapat. Karena itu butuh survei dan banyak pertimbangan."Kepala Alicia mengangguk, "Saya paham, Pak."Kemudian Lewis berdiri diikuti asisten pribadinya lalu kembali ke ruangannya. Diikuti Alicia yang berjalan di belakangnya. Sore harinya, ketika akan penutupan buku per hari ini, Lewis terlebih dulu melakukan pengecekan pada kinerja produk sigaret perusahaannya. Dia menghela nafas karena kembali mengalami penurunan. Tidak banyak namun jika selalu menurun perlahan-lahan bukankah itu juga bisa menjadi ancaman. Asisten pribadinya, Andre, memperhatikan Lewis yang mendadak diam dan berpik

  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Menjadi Pusat Perhatian

    Lewis mengangguk lalu mempersilahkan asisten pribadinya membuka pintu ruang kerja.Kemudian terpampanglah sekretarisnya, Ardi, bersama seorang ... wanita.Mengenakan setelan kerja berupa blazer warna abu-abu berlengan panjang dengan inner berupa tank top warna hitam sebatas dada atas. Mengenakan rok pendek di atas lutut lima centimeter.Memperlihatkan kaki jenjang, merit, dan mulusnya yang bisa membuat lelaki manapun tertarik untuk meliriknya.Rambutnya digelung rapi dengan riasan flawless yang tidak menor. Tapi cukup membuatnya nampak anggun.Lalu ketukan heelsnya seperti detik jarum jam di tengah sepinya malam. Mampu membelah kesunyian dan magnet alam seakan tertarik padanya. Dan senyum manisnya tergambar jelas sembari menatap Lewis tanpa keraguan.Keduanya berdiri tidak jauh dari meja Lewis. Sedang asisten Lewis berdiri di sebelah Lewis dengan meletakkan kedua tangan sopan di depan tubuh.Lewis menatap sekretarisnya, Ardi, dan bertanya."Apa dia calon penggantimu?"Kepala Ardi menga

  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Tetap Menggairahkan

    Lewis menahan senyum kemudian membuka selimut perlahan. Turun dari ranjang lalu menarik tangan kiri Ralin untuk keluar dari kamar. "Mau kemana, Den Mas?"Lewis meletakkan telunjuk kanannya di depan bibir dan mengedipkan sebelah mata. Dan Ralin mendadak langsung meleleh seketika. Tidak bisa Ralin pungkiri jika ada letupan gairah yang mendadak naik ke puncak ubun-ubun. Dia juga sudah lama berpuasa dari sentuhan Lewis. Namun dia tidak menyangka jika Lewis akan jauh lebih agresif meminta haknya ketimbang dirinya. Hingga kedua pipinya terasa panas karena malu dan pasti sudah bersemu. Oh ayolah, mereka sebelumnya adalah janda dan duda. Namun entah mengapa sekarang kelakuan mereka seperti pasangan muda yang baru menikah. Tanpa banyak bertanya, Lewis membawa Ralin menuju kamar Levi yang kini jarang ditempati. Sudah pasti karena Levi selalu menghabiskan jam tidurnya di kamar kedua orang tuanya. Setelah pintu tertutup dan dikunci, Lewis memojokkan Ralin di tembok dan mulai membelai pipi is

  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Aku Hanya Bisa Short Time

    Ralin mengangkat telfonnya dan menunjukkan riwayat panggilannya dengan Zaylin dua jam yang lalu. Mengetahui itu, Lewis segera mengambil ponsel Ralin lalu meremasnya kuat. Menatap kedua mata istrinya itu dengan tatapan tajam. "Tunggu di kamar. Jangan kemanapun!" ucap Lewis tegas."Kamu mau kemana, Den Mas?" Tanya Ralin."Aku bilang ... te-tap di ka-mar!"Perintahnya seperti sebuah titah yang tak terbantahkan. Ralin yang juga mengalami sedikit cidera di kaki kanannya, tidak mungkin bisa menghentikan Lewis yang sedang dikuasai emosi.Ralin hanya bisa melihat suaminya itu pergi dari kamar dan tetap berdiam diri. Kepalanya lantas menggeleng dan mengingat percakapannya dengan Zaylin. Mantan istri Lewis itu menjelaskan semuanya secara detail pada Ralin. Tanpa filter apapun. Padahal Ralin itu mudah merasa tidak enak dan mengalah. Alhasil, dia dilanda stres di masa pemulihan yang mengharuskannya untuk lebih tenang dan sabar menghadapi ini semua. Lewis telah berjanji akan mengatakan segalan

  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Susah Memiliki Keturunan

    Usai dari kantor, sore itu, Lewis segera menuju restaurant tempat Akhtira menunggunya. Sebenarnya, dia lelah sekali karena harus merampungkan banyak pekerjaan yang sempat menumpuk.Namun rasa lelah itu terabaikan karena akan membahas kesehatan Ralin, terutama rahimnya.Ada kecemasan yang menyelinap ke dalam hatinya.Apakah Rahim Ralin mengalami cedera pasca kecelakaan itu? Ataukah ada hal yang sangat krusial yang membahayakan rahimnya?Dan Lewis bersumpah, bahwa dia tidak akan memaafkan Antony jika rahim Ralin bermasalah karena perbuatannya. Dia rela mengajukan pemberatan hukuman pada Antony jika rahim Ralin terbukti bermasalah!Dia memiliki kekuasaan, harta, dan koneksi yang akan mendukung dan menguntungkannya. Sedang Antony dan keluarganya, mereka tidak ada seujung kuku keluarga Hartadi.Begitu tiba di lokasi restaurant, Lewis berjalan dengan cepat diikuti asisten pribadinya. Matanya yang terlapisi kacamata bening dengan cepat memindai keberadaan Akhtira yang sudah menunggu di kursi

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status