Share

Panggung Berbalik.

Penulis: Jimmy Chuu
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-08 18:58:17

"Berbeda sekali dengan dokter-dokter tadi yang panik," komentar koleganya.

Dalam hitungan detik, ekspresi wajah Tuan Hartawan mulai sedikit rileks. Kerutan di dahinya berkurang, napasnya yang tersengal-sengal mulai melambat menjadi ritme yang lebih teratur.

"Lihat! Ada perubahan!" seru seorang wanita dengan suara tertahan.

"Baru beberapa detik sudah ada efeknya," takjub suaminya.

Titik kedua yang dipilih Peter adalah di pergelangan tangan kanan bagian dalam. Titik ini secara ilmu saraf dapat mempengaruhi sistem saraf otonom yang mengatur detak jantung dan tekanan darah.

"Bernapas perlahan," Peter berkata dengan suara yang tenang namun jelas. "Ikuti hitungan saya. Tarik napas satu, dua, tiga. Hembuskan satu, dua, tiga."

Tuan Hartawan yang setengah sadar mencoba mengikuti instruksi. "Da... da..." suaranya terputus-putus, berusaha bicara namun masih sulit.

"Jangan paksa bicara," Peter menyarankan dengan nada yang menenangkan. "Jantung butuh ritme, bukan drama."

"Kata-katanya bijak sekali
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Titik Awal Perang Farmasi

    "Pola distribusinya," Peter menunjuk grafik."Lihat, produk mereka tidak dijual merata. Ada daerah-daerah tertentu yang mendapat supply berlebih, sementara daerah lain hampir tidak kebagian."Harrison menatap grafik itu. Dia tidak pernah memperhatikan detail ini sebelumnya."Dan lihat tanggal distribusinya," Peter melanjutkan. "Selalu bertepatan dengan laporan wabah penyakit di daerah tersebut. Seolah mereka sudah tahu akan ada wabah sebelum terjadi.""Itu... itu tidak mungkin. Kecuali..." Harrison terdiam, matanya melebar."Kecuali mereka yang menyebabkan wabah itu," Peter menyelesaikan kalimat Harrison.Ruangan mendadak terasa lebih dingin. Harrison merasa mual membayangkan kemungkinan itu."Tapi itu... itu kriminal! Itu pembunuhan massal!" Harrison hampir berteriak."Ssst," Peter mengangkat jari. "Jangan keras-keras. Dinding punya telinga."Harrison menenangkan diri, tapi tangannya masih gemetar. "Dokter Peter, apa Anda serius? Mereka sengaja menyebarkan penyakit untuk menjual obat

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Kesepakatan Rahasia

    "Ya. Saya ingin tahu kebenaran tentang industri farmasi. Tentang permainan kotor di balik layar. Tentang bagaimana obat-obat yang harusnya menyembuhkan malah menjadi alat untuk mencari profit."Harrison tertegun. Ini bukan permintaan yang dia duga."Saya... saya bisa ceritakan semua yang saya tahu," Harrison akhirnya berkata."Bagus," Peter mengangguk. "Tapi tidak sekarang. Anda terlalu emosional. Pulang lah, tenangkan diri. Kalau memang serius, datang lagi besok malam. Sendirian. Tanpa pengawal, tanpa asisten.""Besok malam?" Harrison tidak percaya harus menunggu lagi."Ya. Dan bawa semua data yang Anda punya tentang antibiotik PBF itu. Bukan hanya sampelnya, tapi data penjualan, distribusi, bahkan gosip-gosip yang Anda dengar."Harrison mengangguk cepat. "Baik, saya akan bawa semua.""Dan satu lagi," Peter menatapnya tajam. "Kalau yang Anda tawarkan hanya emas dan uang, jangan datang lagi."Harrison menelan ludah. "Saya mengerti.""Bagus. Sekarang silakan keluar. Masih banyak pasien

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Harapan Terakhir Harrison Blackwell

    "Apa sudah ada janji temu?" tanya Lani sopan.Harrison menggeleng. "Tidak. Tapi ini sangat penting. Saya harus bertemu dengannya."Lani terlihat ragu. Aturan klinik jelas, tidak ada yang bisa bertemu Dokter Peter tanpa appointment, kecuali kasus darurat medis. Dan melihat Harrison, ini jelas bukan kasus medis."Mohon maaf, Tuan Blackwell. Dokter Peter sedang menangani pasien. Mungkin Anda bisa—""Saya akan menunggu," potong Harrison cepat. "Berapa lama pun."Kejutan kedua untuk semua orang. Harrison Blackwell, CEO yang terkenal tidak sabaran, mau menunggu di klinik sederhana?Harrison mencari tempat duduk, tapi semua kursi plastik sudah penuh. Seorang pemuda yang duduk di pojok langsung berdiri. "Silakan duduk di sini, Pak.""Terima kasih," Harrison duduk dengan canggung di kursi plastik yang berderit.Pak Wong yang mendengar keributan keluar dari ruang dalam. Matanya melebar melihat Harrison Blackwell duduk di ruang tunggu seperti pasien biasa."Tuan Blackwell?" Pak Wong tidak bisa m

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Pencarian Harrison Blackwell

    "Formula Anda benar-benar ajaib, Master Romero," puji Antonio dengan mata berbinar. "Antibiotik kita laku seperti kacang goreng. Efektivitasnya mengalahkan semua produk kompetitor."Gerry hanya mengangguk pelan, matanya yang dalam menatap ke arah jendela. "lihat saja, ini belum apa-apa," katanya dengan suara yang hampir berbisik. "Masih banyak rahasia pengobatan kuno yang bisa kita manfaatkan.""Tentu saja!" Antonio berseru antusias. "Dengan Anda di pihak kami, Blackwell akan segera menjadi sejarah!"Kembali ke kantor Blackwell, Harrison masih berdiri di depan jendela. Ponselnya berdering, menampilkan nama sekretarisnya."Pak, ada kabar buruk lagi," suara di seberang telepon terdengar panik. "Stasiun TV Medika akan menayangkan investigasi tentang efektivitas antibiotik kita malam ini. Sumbernya dari dalam perusahaan."Harrison menutup mata. Pengkhianatan dari dalam. Ini semakin buruk."Dan Pak," sekretaris melanjutkan dengan ragu-ragu, "Gerry Romero akan tampil sebagai narasumber ahli

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Kejatuhan Blackwell Farmasi

    Pagi itu Kota Wada terbangun dengan berita mengejutkan. Halaman depan Harian Ekonomi Rastal memajang judul utama yang membuat para pebisnis farmasi tercengang. "Blackwell Pharmaceutical Anjlok 40 Persen, Era Kejayaan Berakhir?"Di sebuah kafe eksklusif Jalan Sudirman, Arman Wijaya, wartawan ekonomi terkenal, menyeruput kopinya sambil tersenyum puas melihat artikelnya menjadi trending topic.Dia mengetik di laptopnya dengan semangat, jari-jarinya menari di atas keyboard seperti pianis yang sedang memainkan simfoni kehancuran."Blackwell sudah tamat," katanya pada rekan sejawatnya yang duduk di seberang meja. "Antibiotik mereka tidak laku sama sekali. Sementara produk baru dari PBF milik Antonio Ricci meledak di pasaran."Di meja sebelah, Kevin Halim, pemilik apotek kecil di pinggiran kota, mengangguk setuju sambil membaca berita yang sama di ponselnya. "Apotek saya sudah mengembalikan barang semua stok Blackwell minggu lalu. Pelanggan lebih percaya obat baru yang katanya pakai resep ta

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Dendam yang Membara – Part II

    Peter dan Sandra bersiap meninggalkan ruang pesta. Misi sudah selesai, identitas sudah sedikit terekspos namun masih dalam batas yang terkendali, dan yang terpenting adalah nyawa telah diselamatkan tanpa drama berlebihan."Mereka mau pergi?" tanya seorang remaja dengan kecewa."Mungkin tidak suka keramaian," jawab ibunya.Saat mereka berjalan menuju pintu keluar ruang pesta, musik mengalun dengan indah di latar belakang. Lampu kristal berkilau-kilau, menciptakan atmosfer yang romantis namun tenang setelah badai drama medis yang baru saja berlalu."Pasangan yang serasi," komentar seorang nenek dengan senyum."Sandra Steel memang pandai memilih," tambah temannya.Di balkon hotel, Dr. Vincent Chen berdiri sendiri sambil menerima telepon dengan wajah yang gelap. Matanya menatap punggung Peter yang menjauh dengan kilatan dingin yang penuh perhitungan jahat."Ya, dia Peter Davis," Vincent berbisik ke telepon. "Dia mempermalukan kami di depan semua orang malam ini."Suara di seberang telepon

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status