Share

Bab 103

Author: Hazel
"Aku saja nggak ngeluh kamu nggak belikan aku giok! Nggak bisa, aku berubah pikiran sekarang. Kalau kamu nggak belikan aku giok, kita nggak usah nikah!"

Lukas langsung memelototinya dan berkata, "Beli giok apanya! Kamu ini nggak tahu bersyukur. Aku sudah belikan rumah, mobil, dan berikan mahar padamu. Utangku sudah ratusan juta, mana ada lagi uang untuk beli giok!"

Joan bersikeras, "Itu urusanmu! Kalau nggak beli giok, nggak usah menikah denganku!"

Lukas tidak bisa bersabar lagi, "Ya sudah! Nggak menikah juga nggak apa-apa! Aku sudah muak dengan sikapmu yang suka pamer dan temperamenmu yang rendahan! Sekarang kembalikan maharku, mobil dan rumahnya juga segera balikkan ke namaku. Kita putus sekarang juga!"

Joan langsung tercengang mendengarnya. Tanpa Lukas, dia bukanlah siapa-siapa. Namun, Joan tidak ingin kalah di hadapan Nabila dan keluarganya. Akhirnya, dia tetap tidak mau mengalah, "Oke, kamu nggak mau menikahiku, 'kan? Aku juga nggak mau nikah lagi! Jangan mengira nggak ada yang me
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
hans
***** mantab lanjut
goodnovel comment avatar
Kelik Jogjaasli
keren sekali
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2201

    Tirta tersenyum dan menambahkan, "Tapi, aku baru bisa buat salepnya setelah turun dari pesawat terbang. Aku harus cari bahan obat-obatannya dulu."Lilian hendak meminta bantuan Tirta untuk membuat salep dan dia akan membayarnya. Tiba-tiba, Brianna menghampiri mereka dengan ekspresi galak dan berkata, "Lilian, cepat ikut aku kembali ke kursimu. Pria berengsek ini begitu genit. Dia pasti berniat jahat."Brianna melihat Tirta mendekati Lilian dan berbisik di telinganya. Setelah itu, wajah Lilian langsung memerah. Bahkan Lilian juga berseru. Brianna mengira Tirta menggoda Lilian, jadi dia segera menghampiri mereka.Lilian berbicara terbata-bata, "Bukan seperti yang kamu pikirkan. Brianna, Pak Jawara tahu penyakitku. Dia mau bantu aku ...."Melihat sikap Lilian, Brianna menegaskan, "Ha? Dia bisa mengobati penyakit orang? Orang ini cuma pria berengsek yang pengecut. Dia pasti memperdayamu. Sia-sia saja kalau kamu terus menghabiskan waktu bersamanya, cepat ikut aku kembali!"Brianna langsung

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2200

    Hasta membalas, "Aku ... maaf, aku yang pikun. Aku salah kenali orang. Nak, jangan perhitungan denganku."Hasta langsung meminta maaf agar bisa menyelesaikan masalah ini secepatnya. Namun, Tirta sudah memperhatikan Hasta dan rombongannya. Dia langsung bisa menebaknya. Rombongan ini pasti merupakan anggota Badan Perlindungan Negara.'Sepertinya Kak Saba tetap nggak tenang membiarkanku pergi ke Negara Yumai sendirian,' batin Tirta. Hal ini karena dia menemukan dua tetua Sekte Mujarab di antara rombongan itu.Walaupun mereka sudah menyamar, Tirta tetap bisa melihat jelas dengan kesadaran spiritualnya. Hanya saja, Tirta tetap mengalihkan pandangannya dan berpura-pura tidak melihatnya.Akan tetapi, Tirta harus memikirkan cara untuk menghindari mereka setelah turun dari pesawat terbang. Takutnya mereka terluka karena Tirta.Melihat Hasta sudah mengakui kesalahannya, Brianna mendengus dan menanggapi, "Asalkan kamu nggak mengungkit pria berengsek itu lagi, aku nggak akan membuat perhitungan de

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2199

    Axel menambahkan, "Selain itu, aku langsung beri tahu kamu saja aku sudah meminta Pak Arata dari Negara Yumai mengutus orang untuk membereskanmu. Asalkan kamu berani turun dari pesawat, kamu pasti mati!"Tirta tertawa sinis dan mengomentari, "Oke. Kalau kamu bilang begitu, aku akan biarkan kamu hidup lebih lama. Setelah turun dari pesawat terbang, aku mau lihat bagaimana orang Negara Yumai melawanku."Kemudian, Tirta tidak bicara lagi.Lilian melirik Axel dengan ekspresi jijik dan membatin, 'Ternyata Axel meminta orang Negara Yumai untuk melawan Pak Jawara. Benar-benar jahat! Kalau nggak, aku bawa Pak Jawara sembunyi di toilet wanita dulu setelah turun dari pesawat.'Saat ini, beberapa pramugari berjalan ke lorong. Mereka memberanikan diri untuk menyeret mayat perampok.Selain itu, terdengar suara lembut yang mengumumkan, "Para penumpang yang terhormat, jangan panik. Pesawat sudah lanjut terbang dengan aman ...."Suara itu langsung membuat semua penumpang tenang. Brianna yang sedang me

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2198

    Lilian meneruskan, "Seperti air spiritual dan jimat pelindung yang dijual Keluarga Hadiraja belakangan ini. Kedua barang ini sangat populer! Kabarnya air spiritual bisa memperpanjang usia, merawat kecantikan, dan memperkuat fisik.""Jimat ini bisa menangkis serangan dengan kekuatan penuh dari seorang master. Dua barang ini benar-benar berharga. Ayahku dan pamanku mengantre selama setengah bulan untuk membeli kedua barang ini, tapi mereka belum mendapatkannya," lanjut Lilian.Lilian bertanya, "Pak Jawara, kenapa kamu bisa mendapatkan kedua barang ini? Apa kamu itu kerabatnya Keluarga Hadiraja?"Ekspresi Lilian tampak kaget. Selain itu, dia juga tampak ingin menolak pemberian Tirta.Melihat reaksi Lilian, Tirta merasa Lilian pasti tidak akan menerimanya jika dia mengatakan ini memang barang asli. Jadi, Tirta berbohong, "Haha, ini memang bukan barang asli. Sebenarnya ini barang imitasi yang kubuat sendiri, cuma kelihatan mirip. Kamu jangan asal tebak."Mendengar perkataan Tirta, Lilian ba

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2197

    Mendengar ucapan pria paruh baya itu, wajah Lilian menjadi pucat pasi. Tubuhnya juga terus gemetaran. Sudah jelas dia ketakutan.Lilian melirik Tirta sekilas. Dia baru menyadari ternyata Tirta memejamkan matanya. Tirta mengabaikan semua yang akan terjadi.Begitu memikirkan hal ini, Lilian menghela napas. Dia yang merasa sedih membatin, 'Tadi dia bilang bisa menghancurkan para perampok ini dengan satu tangannya. Tapi, dia malah berpura-pura tidur pada saat-saat genting. Sepertinya ... apa yang dibilang Brianna benar. Semua pria memang berengsek.'Melihat situasi ini, Kinsella langsung berdiri dan bergumam, "Gawat, apa yang paling kukhawatirkan benar-benar terjadi!"Kinsella hendak melindungi Lilian. Tiba-tiba, terdengar suara seorang pria tua dari belakang. "Nggak usah takut. Pak Tir ... ehem ... Pak Jawara pasti akan melindunginya."Kinsella berbalik. Dia melihat pria tua itu dengan ekspresi tidak percaya dan menanggapi, "Mana mungkin dia bisa melindungi Lilian? Para perampok ini memba

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2196

    Utusan Saba lanjut berdiskusi, "Gawat, ternyata ada komplotannya. Sepertinya kita nggak bisa bertindak. Kita cuma bisa berharap Pak Tirta menyelesaikannya."Banyak penumpang tampak pasrah. Salah satu dari mereka berucap, "Gawat, pilot juga disandera! Kita cuma bisa serahkan uang biar bisa selamat. Kalau nggak, kita pasti mati begitu pesawat kehilangan kendali."Perampok tersenyum saat melihat situasi ini. Dia memberi isyarat mata, ternyata masih ada dua komplotannya yang masing-masing memegang karung goni. Keduanya berjalan keluar dari kursi mereka, lalu berkata kepada semua penumpang."Serahkan uang kalian. Kalau nggak, kami nggak berani jamin tindakan kami nggak akan menyakiti kalian!""Oh iya. Orang Negara Yumai nggak usah takut. Kami nggak akan merampok uang orang Negara Yumai."Dari ucapan mereka, sudah jelas mereka berhubungan dengan Negara Yumai biarpun mereka bukan berasal negara itu.Selain itu, ternyata pria paruh baya yang bagian atas kepalanya botak duduk di samping Axel. O

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status