Share

Bab 1553

Penulis: Hazel
Tirta mencium Laras. Kedua tangannya menggerayangi tubuh Tina dan Kimmy, tetapi tidak memengaruhi konsentrasinya untuk mengurangi rasa sakit Laras. Perlahan-lahan, Laras mulai tidak bicara.

Laras menunduk dan wajahnya makin memerah. Napasnya tersengal-sengal. Bahkan, dia kehilangan kendali hingga mengeluarkan suara desahan yang menggoda dan menggetarkan jiwa ....

Laras saja sudah seperti ini, apalagi Tina dan Kimmy. Gabungan suara mereka bertiga bagaikan racun mematikan yang terus menyiksa Tirta. Ditambah lagi, Tirta memang kesulitan fokus dalam hal ini.

Untung saja, Tirta tahu malam ini dia tidak bisa menaklukkan mereka bertiga. Jadi, dia tidak meluapkan hasratnya. Dia hanya menggerayangi tubuh ketiga wanita itu dan mencium mereka.

Tirta membelai tubuh mereka sampai puas, lalu mendongak dan melihat ke lantai atas. Melati dan lainnya sudah selesai mandi.

Tirta baru menyingkirkan Teknik Senyap dan berujar pada ketiga wanita itu dengan enggan, "Sudah cukup, sebentar lagi aku harus naik k
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
hans
***** Lanjut
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1846

    Devika yang kaget segera bertanya, "Apa? Sebenarnya apa statusmu di Negara Raigorou?""Ayahku itu raja Negara Raigorou, Geof Lomanov. Aku ini putrinya, Linda Lomanov. Kak, apa statusmu?" balas Linda.Setelah berbicara demikian, tatapan Linda menjadi muram. Alasannya karena sekarang terjadi konflik internal di Negara Raigorou. Dia juga tidak tahu bagaimana nasib ayahnya sekarang. Bahkan, Linda tidak bisa kembali ke Negara Raigorou lagi.Devika tidak tahu masalah Linda. Ditambah lagi, dia sedang memeluknya. Jadi, Devika tidak melihat ekspresi Linda.Devika berucap seraya tersenyum, "Kebetulan sekali. Namuku Devika Lakeswara, ayahku itu presiden Negara Darsia. Aku juga putrinya presiden."Selain itu, Devika juga diam-diam mengomentari Tirta yang seleranya makin tinggi. Tirta khusus mengincar wanita yang berstatus tinggi.Tirta tidak fokus mendengar pembicaraan kedua wanita itu. Dia yang panik buru-buru bertanya, "Apa? Tadi kalian bilang apa? Aku nggak mendengar dengan jelas."Devika memel

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1845

    "Nggak apa-apa, Dik. Kamu duduk dan istirahat dulu," kata Devika yang merasa senang. Dia tidak memberi Linda kesempatan ragu-ragu dan langsung menarik Linda ke dalam pelukannya.Seketika tampak pemandangan yang sangat indah. Devika yang bagaikan bidadari turun dari langit memeluk peri cantik. Yang satu bertubuh tinggi, yang satunya lagi bertubuh mungil. Masing-masing mempunyai pesona yang luar biasa.Kedua wanita yang saling menempel menciptakan gambaran yang menakjubkan. Seketika tatapan banyak orang tertuju pada mereka.Linda merasa malu dilihat orang-orang. Dia tidak ingin menjadi pusat perhatian. Linda hanya ingin segera mengembalikan uang kepada Tirta sekalian bicara sebentar dengannya, lalu kembali.Namun, Tirta sedang fokus menyaksikan pertandingan. Dia juga tidak mengganggu Tirta dan hanya menunggu dengan sabar.Jadi, Devika yang diuntungkan. Dia sangat menikmati rasanya memeluk wanita cantik. Bahkan, Devika berharap pertandingan ini bisa berlangsung lebih lama.Akan tetapi, pe

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1844

    Perlahan-lahan, Tirta makin fokus mengamati orang Negara Kawria. Dia memang melihat tubuh anggota pasukan khusus Negara Kawria yang lain berubah secara aneh.Orang itu adalah pemuda dengan bola mata memutih. Saat dia melancarkan serangan, jelas-jelas lengannya dipatahkan oleh orang Negara Khalo. Bahkan, lengannya membengkok hingga 90 derajat. Namun, lengannya kembali menjadi normal begitu pemuda itu mengayunkan tangannya. Seperti ada sesuatu di dalam tubuhnya yang seketika memulihkan lengannya.'Apa yang terjadi?' batin Tirta yang terkejut. Biarpun sekarang dia sudah mencapai tingkat pembentukan fondasi, lengannya juga tidak bisa pulih seketika setelah patah.Tirta makin bingung. Dia berpikir, 'Cuma orang yang mencapai tingkat pembentukan jiwa bisa memulihkan tulang yang patah dengan cepat .... Tapi, nggak ada gejolak kekuatan spiritual di dalam tubuh orang Negara Kawria itu.'Ketika Tirta sedang merenung, tiba-tiba dia mencium aroma. Kemudian, muncul sosok seorang gadis yang cantik d

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1843

    Akhirnya, Linda bertanya dengan ekspresi polos, "Apa kamu bisa beri tahu aku lokasinya? Aku ingin langsung memberikan uangnya kepada kakanda."Tirta berdeham, lalu berusaha tenang saat menimpali ke arah ponsel, "Itu ... Dik Linda, aku nggak butuh uang itu. Kamu simpan saja. Nggak usah temui aku lagi.""Tunggu. Namamu Linda, 'kan? Aku dan Tirta duduk di kursi penonton barisan ketiga nomor 10. Kalau ada waktu, kamu datang sebentar. Tirta juga sangat membutuhkan uangmu. Kalau kamu nggak beri dia uang, dia bahkan nggak bisa makan," kata Devika.Devika sudah tahu alasan Linda memanggil Tirta "kakanda". Awalnya dia memang hanya sedikit curiga pada Tirta. Namun, Devika makin yakin Linda dan Tirta memiliki hubungan spesial begitu melihat Tirta tidak ingin menemui Linda.Jadi, Devika sengaja mengatakan Tirta sangat membutuhkan uang. Bahkan, dia langsung mengakhiri panggilan telepon setelah selesai bicara."Apa? Kakanda kekurangan uang sampai-sampai nggak bisa makan?" gumam Linda. Dia tidak tahu

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1842

    Saat Devika tertegun, Linda bersuara lagi, "Kakanda ... kenapa kamu nggak bicara?"Linda bukan hanya mempunyai paras yang cantik, bahkan suaranya juga sangat merdu. Benar-benar enak didengar. Biarpun Linda sedang bicara, orang lain merasa seperti mendengar dia bernyanyi.Devika baru tersadar. Dia menggenggam ponsel dengan erat dan bertanya sembari menahan amarahnya, "Kakanda? Siapa kakandamu? Jelaskan dulu, sebenarnya kamu siapa? Kapan kamu berhubungan dengan pria berengsek ini?"Devika memang hanya mendengar suara gadis itu dan tidak melihat parasnya. Namun, dia yakin penelepon pasti gadis yang sangat cantik.Linda menyahut, "Eh? Salah sambung ya? Kamu ... bukan kakanda? Apa dia membohongiku ...."Linda yang berada di arena juga kaget mendengar suara Devika. Kemudian, dia mengakhiri panggilan telepon dengan ekspresi kecewa. Linda lebih sedih daripada tahu Tirta tidak berada di arena.Devika hendak menelepon kembali untuk meminta penjelasan saat melihat panggilan telepon diakhiri.Tent

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1841

    Tirta berdecak, lalu menambahkan sembari menggeleng, "Itu barang bagus. Nggak sembarang orang bisa minum esensku.""Benaran?" tanya Devika yang tidak terlalu percaya. Biarpun begitu, dia mengakui esens itu memang barang bagus dan rasanya enak.Hanya saja, harus membutuhkan proses yang panjang untuk mendapatkan esens itu. Mulut terasa sangat pegal. Devika juga tidak terlalu suka Tirta mengerahkan tenaga dengan menarik rambutnya ....Devika berpikir jika bisa meminta Marila yang mengekstraksinya, dia bisa langsung meminumnya. Jadi, dia tidak perlu repot-repot lagi.Tirta tidak tahu pemikiran Devika. Dia menyahut dengan yakin, "Tentu saja benar.""Lain kali ... kita baru bicarakan lagi. Kita lihat pertandingan dulu," timpal Devika. Dia menunduk dengan wajah memerah. Devika berniat mencari kesempatan untuk berdiskusi dengan Marila.Tirta juga tidak bicara lagi. Dia mempertimbangkan ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk memberikan esens kepada Devika.Sementara itu, di arena. Sebelum mati

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status