Share

Bab 1557

Author: Hazel
Air susu Henny terus mengalir .... bahkan menetes ke tangan Tirta. Kehangatan dan aromanya membuat Tirta merasa nyaman. Tirta pun terangsang.

Tirta merasa seperti hampir kehilangan kendali. Dia berereksi hingga tampak sedikit celah di ritsleting celananya. Tirta menghela napas, lalu memuji sembari memelotot, "Memang indah ...."

"Pak Tirta ... kamu juga sudah lihat banyak yang terbuang. Kalau nggak keberatan, kamu boleh ...," ujar Henny yang makin gembira. Dia menarik tangan Tirta ....

Hal ini karena semalam dan hari ini Henny melihat Tirta sangat tertarik pada bagian tubuhnya itu. Henny ingin membalas kebaikan Tirta. Tentu saja, dia harus memuaskannya.

Melihat godaan seperti ini, Tirta yang kesulitan fokus langsung kehilangan kendali. Kemudian ....

....

Dua jam kemudian, Tirta keluar dari toko dengan perasaan puas. Dia memang gagal mengendalikan dirinya, tetapi dia masih bersedia melakukannya jika diberi kesempatan lagi.

Padahal Tirta tidak mengungkapkan keinginannya. Namun, Henny yang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1563

    Shinta tanpa sadar meremas ujung bajunya dan bertanya dengan gugup, "Kenapa, Kak Tirta? Apa pesonaku sebagai wanita kurang menarik?"Tirta tidak ingin menyinggung mereka berdua. Dia menjawab, "Tentu saja kamu menarik. Kamu dan kakakmu sangat cantik dan memesona."Kemudian, Tirta langsung mengalihkan pembicaraan, "Sudahlah, ayo ikut aku pulang ke vila. Kalian tinggal di Desa Persik beberapa hari dulu biar aku bisa melayani kalian. Setelah itu, kita baru pergi ke ibu kota sama-sama."Selesai bicara, Tirta hendak memimpin jalan. Namun, Marila segera memanggil Tirta, "Tunggu, Pak Tirta. Ini ... aku punya dokumen tentang latar belakangmu. Sebaiknya kamu lihat dokumen ini dulu sebelum memutuskan kapan pergi ke ibu kota."Marila juga ingin merasakan lingkungan tempat tinggal Tirta di Desa Persik, tetapi dia sudah tahu latar belakang Tirta. Jadi, dia tidak boleh menyembunyikannya lagi. Kalau tidak, Marila tidak akan datang bersama Shinta untuk mencari Tirta.Sambil bicara, Marila mengeluarkan

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1562

    "Hei ... Shinta, jangan bicara sembarangan! Nanti Pak Tirta salah paham setelah mendengarnya!" bentak Marila.Marila merasa malu karena payudaranya diremas Shinta. Ditambah dengan ucapan Shinta, wajah Marila merah padam. Dia memasukkan ponselnya ke saku, lalu mulai balik menyerang Shinta. Marila tidak ingin Tirta salah paham dirinya mempunyai penyimpangan orientasi seksual.Shinta mendengus dan menegaskan, "Marila, jangan kira kamu itu sangat hebat karena lebih tua dariku! Kak Tirta itu milikku. Kalau kamu berani mengincarnya, aku pasti menyerahkanmu kepada Kak Devika ...."Kemudian, Tirta mendengar suara Shinta meminta ampun dari ujung telepon. "Ah ... jangan. Kak, aku salah. Aku nggak bilang lagi, jangan remas payudaraku. Kalau nggak, nanti aku biarkan kamu perbesar payudara terlebih dulu."Shinta mengingatkan, "Aku susah payah memperbesar payudaraku! Jangan remas lagi, nanti meledak!""Apa Shinta ketagihan karena rasanya sangat nikmat waktu aku memperbesar payudaranya terakhir kali?

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1561

    Shinta terus mengoceh seperti gadis yang bertemu dengan kekasihnya, "Kak Tirta, di mana lokasi kebun buah? Kapan kamu baru bisa keluar? Aku sudah lama ingin datang ke Desa Persik untuk mencarimu. Kamu nggak tahu aku sangat bosan tinggal di ibu kota.""Kenapa kamu nggak datang ke ibu kota lebih awal untuk mengunjungiku? Oh ya. Efek obat untuk memperbesar bokong yang kamu berikan padaku terakhir kali sangat bagus! Sekarang bokongku sangat sintal dan hampir sama dengan bokong kakakku," lanjut Shinta.Shinta meneruskan, "Lekukan tubuhku sangat bagus waktu aku pakai baju. Nanti kamu bisa tahu setelah melihatnya. Selain itu, apa sekarang Kak Tirta punya waktu untuk memperbesar payudaraku? Bodiku jadi bagus setelah kamu memperbesar payudaraku terakhir kali, bahkan aku menyukai diriku waktu becermin!"Shinta berbagi cerita tentang pemikirannya, hal menarik dalam hidup, dan masalah sepele dengan Tirta. Sementara itu, Tirta mendengar dengan sabar dan tidak menyela.Setelah mendengar 2 kalimat te

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1560

    Tirta menyadari dia kehilangan kendali. Dia sembarangan mencari alasan untuk membohongi Marila, "Oh, nggak apa-apa. Bu Marila, tadi tanganku nggak sengaja tertusuk serpihan kayu. Aku berhasil mencabutnya, jadi rasanya asyik."Marila mengembuskan napas lega setelah mendengar penjelasan Tirta. Dia bertanya, "Ternyata begitu. Tapi Pak Tirta, apa orang hebat sepertimu juga bisa tertusuk serpihan kayu?"Sebenarnya Marila juga merasa penjelasan Tirta kurang meyakinkan tanpa memikirkannya dengan saksama. Namun, Marila sangat peduli kepada Tirta. Jadi, dia selalu memercayai ucapan Tirta. Ini adalah alasan utama banyak pria dan wanita mudah dibohongi saat pacaran.Tirta menimpali dengan tenang, "Aduh. Bu Marila, aku juga harus makan, minum, dan buang air biarpun hebat. Wajar saja kalau aku nggak sengaja tertusuk serpihan kayu."Sesungguhnya, Tirta gemetaran karena merasa sangat puas. Pesilat kuno dari dunia misterius memang hebat. Kerja sama Tina, Laras, dan Kimmy sangat sempurna."Pak Tirta, k

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1559

    Tirta berbicara dengan santai, jadi wajar saja jika mereka tidak percaya. Tirta tersenyum dan menyahut, "Untuk apa aku menipu kalian? Teknik ini memang gampang dipelajari seperti yang kubilang. Ini karena ... yang kuajarkan pada kalian bukan teknik tak tertandingi yang sebenarnya."Tirta menambahkan, "Ini teknik dari kitab kuno. Kimmy, apa kamu paham?""Kitab kuno ... seperti yang ada di legenda ya? Pak Tirta, aku masih nggak paham," sahut Kimmy seraya menggeleng. Dia tampak bingung, sudah jelas dia belum memahami intinya.Tina yang cemas segera maju dan menggoyang lengan Tirta sembari mendesak, "Pak Tirta, kami juga nggak paham. Cepat beri tahu aku bagaimana caranya berlatih teknik tak tertandingi ini!"Sebenarnya Tirta berniat mencoba Formasi Merata, tetapi dia merasa lucu setelah melihat sikap mereka. Tirta yang berubah pikiran tertawa dan membalas, "Nggak masalah, aku akan ajarkan inti teknik yang diambil dari kitab kuno ini sekarang."Tirta meneruskan, "Sini, kalian berjongkok. Na

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1558

    Melihat ekspresi Laras dan mendengar nada bicaranya, sudah jelas ucapan Tirta benar. Laras merasa sangat nyaman saat Tirta menggesek bagian bawah tubuhnya semalam.Alhasil, Laras yang tidak tahan mencoba dengan menggunakan tangannya sendiri setelah kembali ke kamar semalam. Bahkan, dia mencobanya lagi di kebun buah pagi ini.Setiap terangsang, Laras akan diam-diam memanggil nama Tirta. Dia berimajinasi tangan Tirta yang merangsangnya .... Hanya saja, Laras tidak mungkin mengakui hal yang memalukan ini.Tirta berkomentar, "Kamu nggak berani mengakui perbuatanmu. Laras, kamu ini memang gengsian. Tentu saja aku mau melakukannya. Kalau nggak, bukannya sia-sia aku datang?"Tirta melambaikan tangannya untuk mengisyaratkan mereka bertiga berdiri di depannya. Dia tertawa, lalu meneruskan, "Tapi Laras, Kimmy, Tina, kalian nggak usah buru-buru. Sebelum mulai, aku harus mempersiapkan mental kalian terlebih dulu. Takutnya kalian gugup, takut, kesakitan, dan kehilangan minat setelah mulai."Tirta m

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status