共有

Bab 1621

作者: Hazel
Zafran dan Jalil terpental dengan ekspresi berkerut dan terjatuh di lantai. Yang satu memegang dada, yang satu lagi memegang perut bagian bawah. Mereka tidak mampu bangkit.

Begitu titik vital diserang, kekuatan mereka langsung melemah. Sama sekali tidak berlebihan jika mengatakan sekarang Shamit bisa membunuh mereka berdua dengan mudah.

Tentu saja, perasaan terpuruk dan malu yang dirasakan Zafran dan Jalil setelah dikalahkan oleh Shamit yang lebih lemah melebihi perasaan takut mereka.

Shamit masih merasa gugup, tetapi dia mengembuskan napas lega dengan perasaan senang. Shamit menjelaskan kepada Zafran dan Jalil, "Nggak ada yang nggak mungkin. Pak Tirta yang beri tahu aku titik vital kalian. Selain itu, dia juga beri tahu aku momen untuk bertindak."

"Ucapan Pak Tirta benar. Sewaktu kalian merasa sangat yakin bisa menghabisiku, itu juga saat-saat kalian paling rileks. Kemampuanku memang nggak bisa menandingi kalian, jadi aku baru bisa mengalahkan kalian secara bersamaan dengan bertindak
この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード
ロックされたチャプター
コメント (3)
goodnovel comment avatar
Jancuk81
kecewa berat taikkk taikk babgkai
goodnovel comment avatar
Jancuk81
taiklah outus putus bangkai
goodnovel comment avatar
Despa Sito
kapan rilis lagi bab selanjutnya?
すべてのコメントを表示

最新チャプター

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1633

    Altair melanjutkan, "Aku diabaikan, kakekmu nggak bertanya kepadaku lagi. Jelas-jelas aku dan ayahmu itu keturunan sah Keluarga Hadiraja! Kenapa aku menerima perlakuan yang nggak adil?"Mendengar ucapan Altair ini, Tirta tertawa sinis dan bertanya, "Jadi, kamu membunuh kakekku dan mencelakai keluargaku karena benci?"Altair meluapkan semua kebenciannya, "Benar! Aku juga manusia, aku punya harga diri! Aku juga ingin disanjung dan dipuji orang-orang. Aku ingin dengar orang lain menyebutku genius bisnis.""Tapi, selama ada ayahmu, aku tetap akan menjadi orang yang nggak penting! Selama kakekmu masih hidup, semua sumber daya Keluarga Hadiraja akan diberikan kepada ayahmu. Aku hanya bisa melihat semua itu tanpa mendapatkan sumber daya sedikit pun," lanjut Altair.Altair meneruskan, "Kenapa? Apa aku sama sekali nggak punya bakat bisnis? Apa aku sama sekali nggak mampu mengelola sumber daya Keluarga Hadiraja? Jadi, waktu ayahmu pergi ke luar negeri, aku memanfaatkan kesempatan itu untuk mence

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1632

    Seharusnya, Tirta yang tidak mempunyai jabatan apa pun tidak boleh membereskan Altair secara pribadi. Namun, Saba tetap menyetujui sambil mengangguk tanpa ragu sedikit pun, "Oke."Saba memerintah anggota Badan Perlindungan Negara, "Tangkap mereka semua, kecuali Altair."Anggota Badan Perlindungan Negara menangkap Yosrey dan anggota Keluarga Hadiraja yang lainnya. Mereka yang tidak bisa terima berteriak."Jangan, Pak Saba!""Jangan, Tirta ....""Altair, seharusnya dulu aku nggak menuruti omonganmu!""Kamu sudah mencelakaiku. Kamu itu penjahat yang mencelakai Keluarga Hadiraja!"Akan tetapi, akhirnya mereka tetap dibawa pergi anggota Badan Perlindungan Negara secara paksa. Hanya tersisa Altair yang putus asa dan terpuruk.Tirta bertanya dengan ekspresi tenang, "Paman Altair, apa sekarang ada yang ingin kamu katakan lagi?"Altair tertawa histeris seperti kehilangan akal sehatnya. Dia menyahut, "Tirta, kamu memang hebat! Kamu mau lihat aku berlutut sambil meminta ampun padamu? Jangan mimpi

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1631

    Kala ini, Altair dan semua anggota Keluarga Hadiraja sangat putus asa dan menyesal. Masalahnya sudah menjadi seperti ini. Tidak usah dipikirkan lagi, mereka juga tahu malam ini yang celaka adalah Keluarga Hadiraja, bukan Tirta.Kecuali anggota Keluarga Hadiraja bisa mencari presiden untuk menyokong mereka. Namun, itu tidak mungkin.Tirta melihat Yahsva tidak berniat melepaskan tangannya jika dia tidak menyetujuinya. Dia yang merasa tidak berdaya tersenyum dan berucap, "Oke. Aku memberanikan diri untuk memanggilmu 'Kak Yahsva'."Kemudian, Tirta memperkenalkan kepada Bella yang berdiri di samping, "Bella, ini Kak Saba dan Kak Yahsva ...."Bella maju, lalu menyapa dengan suara bergetar, "Pak Saba, Pak Yahsva."Ini adalah pertama kalinya Bella bertemu dengan kedua pejabat senior. Jadi, dia merasa gugup.Saba tersenyum ramah dan membalas, "Adik Ipar, sebelumnya aku nggak sempat menghadiri acara tunanganmu dengan Tirta. Aku yang salah. Tapi, sekarang bukan waktunya membicarakan hal ini. Sete

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1630

    Anggota Keluarga Hadiraja lain yang melihat bukti juga merespons. Mereka terlihat panik dan tubuh mereka gemetaran. Bahkan mereka tidak bisa bersuara saking takutnya, seperti terkena mantra pembungkam.Melihat respons Altair dan anggota Keluarga Hadiraja yang lain, semua tokoh hebat di tempat sangat penasaran. Mereka ingin tahu kebenarannya. Beberapa dari mereka berkomentar."Apa yang dilihat Pak Altair dan lainnya?""Pemuda itu adik angkatnya Pak Saba?"Di tengah kerumunan, Iswar mengernyit. Setelah memikirkan hasilnya yang jelas, jantung Iswar berdegup kencang. Tangan gemetaran sehingga anggur di gelasnya tumpah.Iswar berkata, "Adik angkat Pak Saba? Wah ... pantas saja tadi aku merasa ketiga wanita itu familier. Ternyata kedua wanita itu cucunya Pak Saba dan satunya lagi putrinya Darwan. Ternyata pemuda itu adik angkatnya Pak Saba!"Meskipun Iswar sudah menebak identitas Tirta dan lainnya, tokoh hebat lain tidak mengetahuinya. Kemudian, Shinta yang bersandar di punggung Tirta berter

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1629

    Yosrey menyeringai. Dia juga maju untuk menyanjung dengan sikap hormat. Anggota Keluarga Hadiraja yang lain menyapa Saba dan Yahsva dengan ekspresi menyanjung, "Pak Saba, Pak Yahsva ...."Anggota Badan Perlindungan Negara membuka jalan untuk Saba dan Yahsva. Jadi, para tokoh hebat di tempat hanya bisa mengamati situasinya dari area 10 meter. Mereka sama sekali tidak berani mendekat.Bisa dibilang para tokoh hebat ini sangat iri melihat Altair dan anggota Keluarga Hadiraja bisa berdiri di depan kedua pejabat senior. Namun, ucapan Saba selanjutnya membuat ekspresi semua orang di tempat berubah drastis. Bahkan, ketiga pejabat yang hendak menyapa Saba dan Yahsva menghentikan langkah mereka.Saba yang marah berbicara, "Pak Altair, dulu kamu mencelakai kakek dan orang tua kandung adik angkatku. Jadi, aku bawa anggotaku untuk membuat perhitungan denganmu. Sekarang kamu malah mau mengundang aku makan? Huh, aku nggak tahu kamu memang bodoh atau cuma berpura-pura."Mendengar perkataan Saba, Alta

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1628

    Altair tidak menganggap serius ucapan Shinta. Bahkan, dia memandang Tirta seperti melihat seorang idiot.Altair mengomentari, "Keponakanku, aku rasa yang perlu becermin itu kamu! Apa kamu pantas disokong Pak Saba dan Pak Yahsva? Kamu nggak tahu kalau bukan karena kerja sama dengan Perusahaan Vistar, aku bahkan nggak berhak bertemu dengan Pak Saba dan Pak Yahsva seumur hidup. Apalagi kamu?"Yosrey tertawa, lalu menimpali, "Kak Altair, jangan bicara omong kosong dengannya lagi. Setelah kita membawa Pak Saba dan Pak Yahsva, mereka pasti nggak berani berdebat lagi. Ini benar-benar kabar gembira yang tak terduga."Langkah Yosrey makin cepat. Termasuk anggota Keluarga Hadiraja yang lain, mereka juga senang mendengar kabar gembira yang datang mendadak ini. Mana mungkin mereka semua yang tenggelam dalam kegembiraan masih mau memedulikan Tirta yang akan mati?Melihat situasi ini, Shinta tertawa sambil mengangkat alisnya. Dia merasa sangat nyaman bersandar di punggung Tirta.Shinta menepuk bahu

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status