Share

Bab 1648

Author: Hazel
Tirta berpikir sejenak, lalu menyahut, "Sekarang ... sepertinya nggak terlalu cocok. Bu Marila, biarpun nggak ada yang ganggu, memperbesar payudara dan bokong butuh waktu yang cukup lama. Kalau Kak Saba nggak lihat kita setelah kembali, dia pasti mengutus orang untuk mencari kita."

Tirta memang berani melawan presiden, tetapi memperbesar payudara dan bokong Marila bukan masalah biasa. Jika Saba tahu hal ini, ke depannya Tirta malu untuk menghadapi Saba.

Mendengar ucapan Tirta, Marila yang sedikit kecewa mengangguk. Kemudian, dia berdiskusi dengan Tirta, "Oke. Kalau begitu, Pak Tirta cari aku agak malam setelah makan. Tapi Pak Tirta, malam ini kamu cuma perbesar payudara dan bokongku ya? Aku nggak mau Shinta ikut campur."

Tirta yang penasaran bertanya, "Bu Marila, kenapa? Bukannya kamu dan Shinta sudah sepakat untuk melakukannya bersama waktu datang?"

Marila menunduk dengan ekspresi malu. Telinganya juga memerah. Dia menjawab dengan suara yang kecil, "Pak Tirta ... kalau Shinta ikut, ba
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1657

    Marila menambahkan, "Sekarang kakekku pasti sudah tidur. Shinta juga sama, jadi nggak ada yang tahu apa yang kita lakukan."Tirta ingin mengatakan dia bisa mengerahkan Teknik Senyap. Dia tidak akan membiarkan Bella tahu. Namun, Tirta tidak mengungkitnya saat melihat Marila merasa bersalah.Tirta membalas seraya mengangguk, "Oke, Bu Marila. Aku bisa melakukannya di mana pun. Yang penting kamu merasa nyaman."Kemudian, Tirta yang menggendong Shinta berjalan keluar dari vila. Sebelum pergi, Tirta merasa meninggalkan Bella sendirian di vila tidak aman. Dia tetap tidak tenang meski ini adalah Nagamas. Jadi, Tirta memasang formasi perlindungan.Setelah selesai, Tirta baru mengikuti Marila pergi ke vila Keluarga Dinata. Begitu masuk ke vila, ternyata kondisinya memang seperti yang dikatakan Marila. Lampu di setiap kamar sudah dimatikan dan suasananya sangat tenang.Hal ini membuat Tirta lebih berani. Sebenarnya dia juga merasa bersalah melakukan hal itu di vila Saba.Marila menjelaskan, "Pak

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1656

    Satu jam kemudian, akhirnya pertarungan di dalam kamar berakhir. Selama prosesnya, Shinta fokus mempelajari setiap detail dengan serius. Dia belajar sampai lupa diri.Bahkan, Shinta juga mengingat teknik dari kitab kuno yang dikerahkan Bella pada tahap terakhir. Bukan hanya itu, dia juga terus mengingat kembali semua detailnya setelah Tirta dan Bella selesai bercinta."Shinta, cepat. Kita harus segera turun. Kalau nggak, nanti Pak Tirta dan Bu Bella tahu. Ke depannya, kita nggak berani menghadapi mereka lagi," ucap Marila.Dari tadi tubuh Marila sudah lemas. Dia sangat berhasrat hingga terus menghela napas. Namun, Marila tidak bisa berlama-lama lagi di tempat ini karena Tirta dan Bella sudah selesai bercinta.Marila menahan ketidaknyamanan yang dirasakannya dan segera menarik Shinta turun ke lantai bawah. Mereka kembali ke ruang tamu lantai 1.Lima menit kemudian, Tirta turun ke lantai bawah setelah menenangkan Bella. Wajah Marila tetap memerah dan dia tidak bisa menenangkan dirinya. S

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1655

    Shinta menambahkan, "Kamu juga nggak usah pedulikan aku."Melihat sikap Marila, Shinta tidak berpura-pura lagi. Dia mencebik, lalu naik ke lantai atas dengan hati-hati. Shinta yang ingin belajar tidak peduli dengan apa pun lagi.Marila yang panik segera memanggil Shinta dengan suara kecil, "Shinta, Pak Tirta dan Bu Bella lagi bermesraan! Apa yang kamu lakukan? Cepat kembali!"Namun, Shinta sudah bertekad untuk memahami hal itu. Jadi, dia tidak menyahut biarpun Marila terus memanggilnya. Shinta tetap bersikeras naik ke lantai atas."Kalau begitu, aku juga ikut lihat. Kalau Pak Tirta tahu, aku bilang Shinta yang bersikeras mau lihat. Aku cuma datang untuk menghentikannya. Seharusnya Pak Tirta nggak akan marah!" gumam Marila.Setelah beberapa saat, Marila yang awalnya merasa bimbang cukup lama juga melangkahkan kakinya dan mengikuti Shinta.Marila dan Shinta mengikuti arah suara. Tak lama kemudian, mereka sampai di depan kamar tempat suara Bella terdengar.Sayangnya, Tirta menutup pintu k

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1654

    Mendengar ucapan Shinta, Marila langsung bisa menebak pemikirannya. Dia menanggapi, "Oh, ternyata kamu juga menipuku. Dasar anak sialan, nggak tahu malu! Sejujurnya, malam ini Pak Tirta sudah berjanji untuk memperbesar payudara dan bokongku seorang."Marila menambahkan, "Biarpun kamu cari Pak Tirta, dia juga nggak akan membantumu. Sebaiknya kamu segera kembali dan tidur saja!"Sebelum selesai bicara, Marila sudah berbalik dan masuk ke vila Tirta terlebih dahulu. Shinta mendengus marah, lalu dia yang tidak mau kalah mengejar Marila dan membalas, "Aku nggak percaya! Marila, aku rasa kamu yang nggak tahu malu! Kamu bahkan menipu anak kecil!"Shinta melanjutkan, "Hari ini, aku tegaskan padamu lagi. Selama ada aku, pokoknya aku nggak mungkin membiarkan Kak Tirta membantumu!"Mendengar perkataan Shinta, Marila merasa tidak senang. Dia memarahi, "Terserah kalau kamu nggak percaya! Setelah bertemu Pak Tirta, kamu langsung tanyakan pada dia saja!"Shinta berteriak, "Pokoknya aku nggak percaya!

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1653

    Wajah Bella makin memerah setelah merasakan sentuhan Tirta di tubuhnya. Bella mendesah, lalu berinisiatif mencium Tirta. Kemudian, Bella menggunakan kehangatannya untuk meredakan kesedihan Tirta ........Sementara itu, Marila dan Shinta sudah membawa kedua pejabat senior kembali ke tempat tinggal mereka. Saat dalam perjalanan ke vila Tirta, Marila dan Shinta merenungkan masalah masing-masing.Marila memikirkan bagaimana caranya mencari alasan untuk menyuruh Shinta istirahat di kamar. Jadi, Shinta tidak bisa mengganggu Marila dan Tirta saling membantu.Shinta berniat mencari Tirta untuk memperbesar bokong dan payudaranya nanti. Dia memikirkan bagaimana caranya merebut Tirta selama ada Marila di sampingnya.Akan tetapi, Shinta tetap tidak menemukan cara setelah merenungkannya cukup lama. Selama ada Marila, Shinta pasti dihalangi. Akhirnya, Marila dan Shinta berbicara pada saat bersamaan."Kak Marila, hari ini Kak Tirta sangat lelah. Kalau nggak, kita langsung pulang untuk istirahat saja

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1652

    Saba dan Yahsva melarang Tirta untuk membawa mereka pulang, tetapi mereka berdua mabuk. Jadi, Tirta merasa tidak tenang. Dia tetap mengikuti mereka.Namun, Marila dan Shinta bergegas mengejar Tirta yang baru melangkah. Marila menghentikan Tirta, "Pak Tirta, kamu nggak usah bawa kakekku dan Kakek Yahsva pulang. Biar aku dan Shinta yang bawa mereka pulang saja."Marila melanjutkan, "Kamu sudah sibuk seharian. Bu Bella juga lelah. Kamu langsung bawa Bu Bella istirahat saja."Sebenarnya maksud dari ucapan Marila adalah meminta Tirta membujuk Bella tidur terlebih dahulu. Dengan begitu, Bella bisa mencari Tirta untuk memperbesar payudara dan bokongnya.Tirta bisa menebak pemikiran Marila, jadi dia tidak bersikeras membawa Saba dan Yahsva pulang lagi. Dia menyetujui seraya mengangguk, "Oke, Bu Marila. Kamu dan Shinta juga minum banyak anggur, hati-hati di jalan. Setelah membawa mereka berdua pulang, jangan lupa telepon aku."Saba dan Yahsva teringat penyesalan di masa lalu. Tentu saja Tirta j

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status