Share

Bab 1671

Penulis: Hazel
Devika tidak tahu pemikiran Marila. Dia merasa kesempatan ini sangat langka. Devika baru mengakhiri ciumannya dengan perasaan puas setelah mencium Marila selama belasan menit.

Kemudian, Devika berkata dengan serius, "Marila, tenang saja. Biarpun kita nggak bisa benar-benar bersama, aku juga akan menemanimu dan menjagamu seumur hidup. Aku nggak akan biarkan siapa pun menindasmu."

Marila sudah dicium 2 kali. Dia tidak bisa mengubah kenyataannya lagi. Marila yang merasa tidak berdaya hanya bisa menerima.

Marila menimpali, "Devika, jangan bicara lagi. Biarkan aku istirahat sebentar. Nanti Pak Tirta akan datang untuk memperpanjang usia Kakek Yahsva. Aku dicium kamu sampai nggak bisa turun dari tempat tidur."

Marila menambahkan, "Kalau aku nggak istirahat, takutnya nanti aku nggak punya tenaga untuk bertemu Pak Tirta."

Marila hanya berharap kelak Devika tidak bersikap keterlaluan padanya. Namun, Devika yang mendengar perkataan Marila mengernyit.

Devika menahan kebenciannya pada Tirta dan mem
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Has Tiar
ceritanya bagaimana ini si tokoh utama yg ternyata terlalu cabul juga suka mencuri jadi gak respeck
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1673

    Namun, Tirta berpikir itu tidak mungkin. Bagaimanapun, Teknik Akupunktur Menghapus Ingatan yang dikuasainya tidak pernah bermasalah.Saat Tirta sedang merenung, Devika yang sudah hilang ingatan mengamati Tirta dengan saksama. Dia bertanya, "Kamu Tirta?"Sementara itu, Marila belum bangun karena semalam dia terlalu lelah. Marila belum pulih, jadi dia tertidur lagi. Devika ingin menggertak Tirta. Tentu saja dia tidak membangunkan Marila."Benar, aku memang Tirta. Kamu siapa?" sahut Tirta. Melihat respons Devika, dia langsung yakin Devika belum mengingat kejadian semalam.Jika Devika tidak mengingat Tirta, Tirta tentu harus berpura-pura tidak mengenal Devika. Jika tidak, Devika pasti curiga.Namun, Tirta tiba-tiba memelotot saking kagetnya. Hal ini karena dia bisa merasakan esens yang ditinggalkannya di dalam mulut dan tubuh Devika.'Sialan! Semalam aku cuma menggesek kemaluanku dan nggak memberinya esensku! Dari mana dia mendapatkannya? Apa dia mencium Bu Marila setelah aku pergi!' batin

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1672

    Semalam Gaurav berpikir kelak dia harus menahan emosinya setiap bertemu Tirta. Dia juga akan menyuruh Devika untuk bersikap sungkan pada Tirta. Namun, Gaurav tidak tahan melihat tindakan Tirta yang keterlaluan.Siapa yang berani makan buah obat spiritual Gaurav di depannya secara langsung? Akan tetapi, Tirta berani melakukannya!Untung saja, Gaurav tidak tahu semalam Tirta hampir menguasai putri kesayangannya dan menjadi menantunya. Kalau tidak, Gaurav pasti akan kesal setengah mati.Tirta menelan buah obat spiritual. Dia yang tidak tahu malu tersenyum dan berujar, "Benar juga. Pak Gaurav, aku masih ada urusan. Nanti kita baru berbincang lagi kalau ada kesempatan. Aku pergi dulu, sampai jumpa!"Selesai bicara, Tirta tidak memberi Gaurav kesempatan untuk bicara lagi. Dia mengerahkan Teknik Pengendali Angin dan langsung kabur."Anak sialan, lihat saja nanti! Jangan kira aku nggak punya cara untuk memberimu pelajaran!" ucap Gaurav dengan geram.Gaurav sakit hati melihat obat spiritual yan

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1671

    Devika tidak tahu pemikiran Marila. Dia merasa kesempatan ini sangat langka. Devika baru mengakhiri ciumannya dengan perasaan puas setelah mencium Marila selama belasan menit.Kemudian, Devika berkata dengan serius, "Marila, tenang saja. Biarpun kita nggak bisa benar-benar bersama, aku juga akan menemanimu dan menjagamu seumur hidup. Aku nggak akan biarkan siapa pun menindasmu."Marila sudah dicium 2 kali. Dia tidak bisa mengubah kenyataannya lagi. Marila yang merasa tidak berdaya hanya bisa menerima.Marila menimpali, "Devika, jangan bicara lagi. Biarkan aku istirahat sebentar. Nanti Pak Tirta akan datang untuk memperpanjang usia Kakek Yahsva. Aku dicium kamu sampai nggak bisa turun dari tempat tidur."Marila menambahkan, "Kalau aku nggak istirahat, takutnya nanti aku nggak punya tenaga untuk bertemu Pak Tirta."Marila hanya berharap kelak Devika tidak bersikap keterlaluan padanya. Namun, Devika yang mendengar perkataan Marila mengernyit.Devika menahan kebenciannya pada Tirta dan mem

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1670

    Siapa sangka, itu adalah cairan yang ditinggalkan saat Marila dan Tirta saling membantu semalam. Devika yang tidak tahu apa pun seperti mencuri esensi yang diperoleh Marila dengan susah payah secara tidak langsung. Sebagai pemilik asli esensi itu, entah apa yang akan dipikirkan Tirta jika tahu hal ini.Sementara itu, Marila yang dicium Devika mulai perlahan bangun. Begitu membuka mata, Marila melihat Devika sedang menciumnya. Marila merasa malu dan tidak nyaman.Namun, semalam Marila terlalu lelah. Jadi, dia sama sekali tidak mampu untuk melawan. Marila hanya bisa berusaha bersuara.Devika langsung berhenti mencium Marila. Dia membelai wajah Marila. Devika sangat bertanggung jawab seperti seorang pria.Devika bertanya dengan penuh perhatian, "Eh ... Marila, kamu ... sudah bangun? Semalam bagaimana rasanya? Aku nggak membuatmu kesakitan, 'kan?"Marila menyahut, "Apa-apaan ... Devika, lepaskan aku .... Biarkan aku pakai baju dulu."Marila makin malu setelah mendengar ucapan Devika. Wajah

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1669

    Ketika Tirta sedang dalam perjalanan menuju Nagamas, Negara Kawria, Negara Martim, dan Negara Yumai bersiap-siap untuk mengutus anggota mereka ke Negara Darsia.Negara adidaya lain yang mengikuti kompetisi adalah Negara Raigorou, Negara Aftab, Negara Khalo, dan ... negara lainnya. Setiap negara mengutus pasukan khusus untuk berangkat ke Negara Darsia terlebih dahulu.Semua negara ini mengutus pasukan khusus elite mereka, jadi kekuatan pasukan mereka pasti sangat hebat. Selain itu, pejabat tinggi dan pelatih khusus pasukan dari berbagai negara juga ikut datang. Mereka membawa rombongan besar.Hanya pasukan khusus Negara Raigorou yang sedikit. Semuanya juga terlihat lesu. Bahkan, tidak ada pelatih yang mendampingi pasukan mereka.Namun, seorang gadis kecil datang bersama mereka. Kulitnya mulus dan parasnya sangat menonjol seperti peri kecil. Tampangnya manis, tetapi tubuhnya sangat seksi. Pesonanya yang menggoda tidak kalah dari wanita dewasa.Gadis itu berambut pirang dan bermata biru.

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1668

    "Wanita dari Negara Martim?" sahut Tirta. Dia bisa menebak identitas penelepon.Tirta mengangkat alisnya. Dia mengingat momen intens saat dirinya menggunakan Tali Tujuh Warna untuk mengancam dan menyiksa Alicia. Lantainya basah karena jumlah cairan yang keluar sangat banyak.Sampai sekarang Tirta masih mengingatnya. Setelah menyimpan Tali Tujuh Warna itu, dia mencucinya dengan Teknik Bola Air begitu lama untuk membersihkan noda air dan darah.Tirta memberi tahu Orion, lalu berjalan keluar dari kamar untuk menjawab panggilan telepon. Dia bertanya dengan sinis, "Alicia, kenapa kamu meneleponku begitu cepat? Apa kamu sudah berhasil menghancurkan Black Gloves dan membawa semua artefak kembali ke Negara Darsia?"Mendengar ucapan Tirta, Alicia yang gelisah langsung berteriak di ujung telepon, "Bocah Negara Darsia, itu nggak mungkin! Jangan bercanda seperti itu denganku! Sama sekali nggak lucu!"Alicia mengamati sekeliling. Setelah memastikan tidak ada yang membuntutinya, Alicia baru berani l

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status