Share

Bab 1920

Author: Hazel
Setelah tahu kondisi mereka, belasan murid ketakutan setengah mati. Mereka langsung menuruti kemauan Tirta sebelumnya dan berbicara sambil bersujud kepada Amaris.

"Jangan bunuh aku! Aku mau hidup!"

"Amaris, maaf! Aku salah, seharusnya tadi aku nggak menegurmu! Tolong maafkan aku!"

Amaris menimpali dengan gugup, "Kalian ... berdiri dulu. Ini bukan salah kalian, Azlan yang berbohong sehingga kalian percaya. Tapi, Tuan Tirta yang putuskan untuk ampuni kalian atau nggak. Aku nggak berhak buat keputusan, kalian nggak usah memohon padaku lagi."

Mendengar ucapan Amaris, belasan murid berbalik dan berlutut di depan Tirta sembari memohon. Tirta pusing mendengar suara mereka. Dia menegur, "Diam! Ribut sekali!"

Kemudian, Tirta mengorek telinga seraya berujar kepada Gatra, "Tua bangka, giliran kamu!"

"Tirta, kamu ... jangan terlalu sombong!" tegur Gatra. Sekarang dia tidak menutupi rasa takutnya lagi.

Meskipun Gatra adalah pesilat energi internal tahap puncak dan tetua yang mengurus hukuman, dia j
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Saut Sirait
Ayo boikot produk Dopreel, iklannya menjemukan dan sangat panjang
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2393

    Mendengar perkataan Tirta, Serra berucap dengan ekspresi khawatir, "Ah ... Pak Tirta, tiga hari kelamaan. Kemungkinan ... aku nggak bisa mengemudikan kapal terlalu lama."Tirta membalas sembari tersenyum, "Nggak masalah. Nanti kita cari lokasi yang sepi dan berhenti di sana. Sisanya serahkan padaku."Devika menghentikan langkahnya begitu mendengar ucapan Tirta. Dia bergumam, "Ternyata Tirta benar-benar ingin bersenang-senang selama tiga hari? Nggak masalah, kita sudah datang ke sini. Lagi pula, aku nggak sendirian. Nanti kita bergantian saja."Devika merasa sedikit gugup dan juga antusias.Kemudian, mereka semua naik ke kapal pesiar besar itu. Bagian dalam kapalnya sangat luas dan dilengkapi berbagai fasilitas hiburan. Bisa dibilang kapal itu adalah tempat hiburan yang bisa dipindahkan ke laut.Awalnya Serra memang tidak terlalu memahami caranya mengemudikan kapal pesiar ini. Namun, akhirnya dia tetap bisa menjalankannya dengan lancar setelah mengutak-atik sejenak.Ngung! Ngung! Ngung!

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2392

    Siapa sangka, Tirta tiba-tiba muncul di dalam rumah kayu. Dia bertanya dengan tatapan dingin, "Hei, kamu mau pergi ke mana?"Pria paruh baya itu gemetaran dan langsung menciut. Dia segera memasukkan ponsel ke dalam saku, lalu membentak, "Kapan kamu mengikutiku? Apa yang ingin kamu lakukan?""Coba kamu tebak apa yang ingin aku lakukan. Apa rasanya sangat puas mengintip wanita?" timpal Tirta.Tirta mencibir, lalu langsung menendang selangkangan pria paruh baya itu sebelum dia sempat bicara.Pria paruh baya itu menjerit. Alat vitalnya hancur, bahkan tulangnya patah. Dia meringkuk di lantai dan berkeringat dingin saking sakitnya.Pria paruh baya merasa bagian bawah tubuhnya sudah cacat. Dia memelototi Tirta dan berbicara dengan geram, "Sialan kamu ... beraninya kamu menendang selangkanganku! Apa kamu tahu aku ini bawahan Pak Behzad? Kamu pasti mati, aku akan minta Pak Behzad menghabisimu!"Tirta membalas, "Pak Behzad? Aku nggak kenal, tapi terserah kalau kamu mau suruh orang untuk habisi a

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2391

    Tirta dan lainnya melihat ke arah yang ditunjuk pria paruh baya itu. Ternyata memang ada beberapa ruang ganti. Pintu kayu ruang ganti itu tertutup rapat.Namun, dilihat dari sikap pria paruh baya yang terlalu ramah, Tirta bisa memastikan ada yang mencurigakan. Setelah merasakannya dengan kesadaran spiritual, Tirta menemukan kamera tersembunyi di semua ruang ganti itu.Sudah jelas pria paruh baya itu mengintip banyak wanita dengan cara ini. Tindakannya yang mengintip wanita lain benar-benar menyebalkan!Apalagi sekarang pria paruh baya itu ingin mengintip kekasih Tirta. Tentu saja Tirta harus memberinya pelajaran.Tirta menarik kesadaran spiritual, lalu memandang pria paruh baya dengan ekspresi dingin. Dia mencibir dan berkomentar, "Diskon 30 persen? Kamu benar-benar murah hati."Pria paruh baya itu tidak memperhatikan tatapan Tirta. Dia hanya memandangi Devika dan lainnya. Pria itu bahkan sudah mulai membayangkan seberapa menggairahkan gambaran di kamera nanti.Pria paruh baya tertawa,

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2390

    Mendengar ucapan Tirta, Devika tersenyum sinis. Dia merasa tidak puas dengan permintaan maaf Tirta ini. Devika harus membuat Tirta jera.Devika berbicara dengan arogan, "Kenapa? Kamu boleh lihat wanita lain, kenapa kami nggak boleh ... um!"Hanya saja, Tirta sudah menutup mulut Devika sebelum dia menyelesaikan perkataannya. Dia berkata, "Pokoknya kita sudah sepakat. Kalau aku nggak salah ingat, penguasa industri pariwisata itu bilang kapal pesiar besar itu disiapkan untuk kita waktu telepon tadi. Makanan dan minuman juga sudah disiapkan di sana."Tirta melanjutkan, "Setelah membeli bikini, kalian ganti di kapal pesiar itu saja. Biar aku bisa menikmati bodi kalian."Devika dan lainnya mengikuti arah pandangan Tirta. Ternyata memang ada kapal pesiar besar di tepi pantai.Selain itu, kapal pesiar dibatasi dengan garis pengaman dan dijaga secara khusus. Wisatawan lain tidak boleh mendekati kapal pesiar itu.Sebenarnya penguasa industri pariwisata itu ingin langsung membawa Tirta dan lainny

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2389

    Saat dalam perjalanan pulang, Zargo melewati sebuah gang. Dia melihat beberapa mayat di tanah.Zargo menghampiri mayat-mayat itu dan mengamatinya sejenak. Dia bergumam, "Eh? Bukannya ini Devon dan bawahannya? Kenapa mereka juga mati? Siapa yang membunuh mereka?"Namun, Zargo tidak menemukan petunjuk apa pun. Dia membatin, 'Metode pembunuhan ini sama dengan yang dialami Keluarga Ravian. Kalau begitu, berarti orang yang membunuh Devon juga membunuh Ezhardy?'Kemudian, Zargo menelepon untuk menyuruh bawahannya datang dan memeriksa semua kamera pengawas di sekitar. Dia ingin menemukan pembunuh itu. Jadi, Zargo bisa memberikan jawaban yang sempurna sewaktu atasan melakukan pemeriksaan.Setelah bawahan sampai, Zargo tidak berlama-lama lagi di tempat ini. Dia langsung mengganti baju, lalu menyuruh beberapa wanita menemaninya pergi ke resor teluk.....Sementara itu, Tirta dan lainnya sudah sampai di tempat tujuan dengan menaiki helikopter. Resor teluk terletak di dekat pantai dan dikelilingi

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2388

    Keempat preman itu melihat mangsa mereka direbut. Mereka memang tidak tahu bagaimana caranya Tirta menyelamatkan Aluna, tetapi sekarang mereka sudah dibutakan nafsu. Jadi, mana mungkin mereka bisa mempertimbangkan hal itu lagi?"Dasar orang-orang tolol! Beraninya kalian mengincar kekasihku! Cari mati!" tegas Tirta. Dia memang merasa bersalah kepada Aluna, jadi dia ingin menghajar keempat preman itu.Apalagi Tirta mendengar keempat preman itu mengatakan ingin meniduri Devika dan lainnya. Dia yang mengamuk langsung bertindak.Bam! Bam! Bam! Bam! Tirta langsung melancarkan serangan dahsyat. Kepala empat preman itu langsung hancur, hanya tersisa empat mayat tanpa kepala di gang."Huh, kalian memang pantas mati," ucap Devika. Kemudian, dia berujar kepada Aluna, "Bu Aluna, terlalu berbahaya kalau kamu jalan di luar sendirian. Bagaimana kalau kamu ikut kami jalan-jalan untuk melepas penat?"Tirta juga berniat mengajak Aluna pergi. Hanya saja, Devika sudah mengajaknya. Jadi, Tirta tidak perlu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status