Share

Bab 2251

Penulis: Hazel
Brianna segera menghentikan Lilian. Bahkan dia mulai marah-marah, "Lilian, kita sudah susah payah kabur dari Negara Yumai. Bisa-bisanya kamu kembali demi pria berengsek itu! Kamu gila ya? Nggak boleh, pokoknya aku nggak akan biarkan kamu pergi!"

Lilian berusaha sabar saat membujuk Brianna, "Nggak apa-apa, Brianna. Pak Jawara sangat hebat. Selama ada dia, nggak masalah biarpun kami berada di tempat berbahaya. Brianna, kamu nggak usah khawatir."

Kinsella maju, lalu mengeluarkan ponsel dan berbicara dengan ekspresi serius, "Kamu nggak boleh pergi, Lilian. Seharusnya kamu tahu kemampuan manusia terbatas. Biarpun dia sangat hebat, pasti juga bisa kewalahan."

Kinsella menegaskan, "Pokoknya kamu nggak boleh kembali ke Negara Yumai yang berbahaya itu. Kalau nggak, aku telepon orang tuamu biar mereka bawa kamu pulang!"

Melihat sikap Brianna dan Kinsella, Lilian merasa cemas. Dia menanggapi, "Aduh ... Bu Kinsella, Brianna, kenapa kalian nggak percaya aku? Sebenarnya Pak Jawara itu ...."

Masalahn
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Jack
lanjut lah min
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2251

    Brianna segera menghentikan Lilian. Bahkan dia mulai marah-marah, "Lilian, kita sudah susah payah kabur dari Negara Yumai. Bisa-bisanya kamu kembali demi pria berengsek itu! Kamu gila ya? Nggak boleh, pokoknya aku nggak akan biarkan kamu pergi!"Lilian berusaha sabar saat membujuk Brianna, "Nggak apa-apa, Brianna. Pak Jawara sangat hebat. Selama ada dia, nggak masalah biarpun kami berada di tempat berbahaya. Brianna, kamu nggak usah khawatir."Kinsella maju, lalu mengeluarkan ponsel dan berbicara dengan ekspresi serius, "Kamu nggak boleh pergi, Lilian. Seharusnya kamu tahu kemampuan manusia terbatas. Biarpun dia sangat hebat, pasti juga bisa kewalahan."Kinsella menegaskan, "Pokoknya kamu nggak boleh kembali ke Negara Yumai yang berbahaya itu. Kalau nggak, aku telepon orang tuamu biar mereka bawa kamu pulang!"Melihat sikap Brianna dan Kinsella, Lilian merasa cemas. Dia menanggapi, "Aduh ... Bu Kinsella, Brianna, kenapa kalian nggak percaya aku? Sebenarnya Pak Jawara itu ...."Masalahn

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2250

    Brianna mencebik dan menanggapi, "Kamu benar-benar bodoh. Aku nggak tahu apa kelebihan pria itu. Barang pemberiannya memang menyelamatkan nyawa kita, tapi kamu juga nggak perlu terus memikirkannya. Kita baru kenal dia setengah hari."Tiba-tiba, Brianna mengangkat alisnya dan buru-buru bertanya, "Oh, aku baru ingat. Lilian, apa identitas pria berengsek itu? Pria tua itu menarikmu ke tepi danau, sebenarnya apa yang kalian bicarakan? Sekarang nggak ada yang mengikuti kita lagi. Cepat beri tahu aku dan Bu Kinsella!"Saat Brianna bertanya, Kinsella juga melihat Lilian.Lilian yang teringat pesan Hasta menggeleng dan menyahut, "Maaf, Brianna, Bu Kinsella. Aku nggak bisa bilang."Brianna makin penasaran melihat Lilian menutupinya. Dia mengangkat tangan dan menjamin, "Lilian, kenapa? Hubungan kita begitu dekat, masa kamu nggak mau beri tahu aku? Bilang saja, aku nggak akan beri tahu siapa pun."Lilian menimpali, "Nanti aku beri tahu kalian kalau ada kesempatan. Pokoknya sekarang aku nggak bisa

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2249

    Namun, Arata tidak berani mengungkapkan pemikirannya. Sekarang dia sudah dikendalikan Tirta. Jadi, Arata tidak berhak mengkritik apa pun yang dilakukannya.Arata tidak takut mati jika membawa Tirta ke rumah presiden Negara Yumai. Dia hanya mengkhawatirkan nasib putrinya. Bagaimanapun, rumah presiden Negara Yumai bagaikan sarang harimau. Tirta juga belum tentu bisa keluar dari sana hidup-hidup.Ilona tersenyum saat memperhatikan tatapan Arata yang khawatir. Dia melihat Tirta dan berujar, "Nggak apa-apa, Ayah. Pak Tirta sudah bersedia membawa aku ke sana. Aku juga rela biarpun harus hadapi rintangan.""Ilona, kamu ...," ucap Arata. Melihat sikap putrinya, dia mendesah.Tirta berbicara dengan pandangan tajam, "Arata, aku sudah bilang mau bawa putrimu, tentu saja aku akan melindungi keselamatannya. Kamu nggak usah khawatir. Dia harus pergi, aku mau suruh dia lakukan hal yang sangat penting."Arata yang bingung bertanya dengan alis berkerut, "Pak Tirta, putriku jarang keluar. Bapak mau suru

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2248

    "Aku nggak mau mati ...," gumam Manuel. Bruk! Dia tumbang, lalu mati. Akhirnya, jenderal angkatan darat Negara Yumai ini mati begitu saja.Sementara itu, Tirta mengangkat tangannya dan menarik Pedang Terbang yang berlumuran darah setelah melakukan pembantaian. Pedang Terbang pun kembali ke tangan Tirta dengan patuh.Tirta berkata, "Bu Ilona, sudah aman .... Eh, tunggu dulu. Ternyata ada satu orang lagi. Aku bunuh dia dulu."Tirta menggunakan cara yang sama seperti sebelumnya. Pedang Terbang memelesat ke arah sebongkah batu besar di samping kolam pemandian air panas. Arata bersembunyi di belakang batu itu dengan tubuh gemetaran.Namun, kali ini Ilona tidak bisa menahan diri. Pada saat-saat genting, dia menghentikan Tirta, "Jangan ... Pak Tirta, dia itu ayahku. Tolong ampuni dia!"Saat ini, Pedang Terbang sudah menembus batu. Ujung pedang sangat dekat dengan jantung Arata.Tirta berpikir sejenak, lalu menarik Pedang Terbang kembali dan menimpali, "Ayahmu ... dia itu ayahmu? Sepertinya or

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2247

    Empat ratus lebih pasukan Negara Yumai maju. Mereka berdesak-desakan sampai-sampai tidak ada ruang sedikit pun. Semuanya menganggap Tirta mudah dihabisi. Mereka tampak sangat antusias.Manuel yang berdiri di paling belakang perlahan mengeluarkan pistol dan membidik bahu Tirta. Dia tertawa, lalu berkomentar, "Apa hebatnya Tirta? Aku rasa musuh besar Negara Yumai ini cuma orang bodoh. Aku akan memberikan kontribusi besar untuk negara."Menghadapi kepungan dan serangan musuh, ekspresi Tirta tetap terlihat tenang. Dia berdiri di tempat sambil berbicara dengan santai, "Dasar segerombolan pecundang! Suara mereka berisik sekali!"Arata berujar, "Apa Tirta begitu mudah dihadapi? Nggak mungkin, Manuel tolol ini terlalu sombong. Ilona ada di mana ... aku mau bawa dia pulang."Arata tidak percaya Tirta bisa ditangkap. Dia diam-diam mundur dan mulai mencari Ilona.Dor! Tiba-tiba, terdengar suara tembakan. Manuel mencari kesempatan untuk menembak bahu Tirta. Dia seolah-olah melihat momen Tirta dita

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2246

    Tirta yang memegang Pedang Terbang bertanya, "Bukannya tadi kamu utus orang untuk cari aku? Kenapa? Sekarang kamu nggak berani mengenaliku lagi setelah aku keluar sendiri?"Ekspresi Arata tampak panik. Dia berseru seraya menunjuk Tirta, "Ah ... kamu itu Tirta! Ternyata kamu benar-benar datang ke Negara Yumai. Kalau begitu, kamu juga yang membunuh keponakanku?"Tirta bisa langsung menebaknya setelah berpikir sejenak. Dia menyahut, "Benar, aku memang Tirta. Aku juga yang membunuh keponakanmu. Apa ... Axel yang memberitahumu semua ini?"Setelah mengenali identitas Tirta, Manuel mencekik Arata dan berteriak, "Sialan kamu, ternyata putrimu menggoda Tirta untuk mencelakai putraku! Sepertinya kamu yang menyuruh putrimu berbuat begitu. Apa kamu berniat mengkhianati Negara Yumai?"Arata menimpali, "Bukan begitu, Pak Manuel. Putriku nggak tahu ... salah, justru karena putriku tahu identitas Tirta, dia baru mengorbankan kesuciannya dan menjebak Tirta di sini. Dia menunggu pasukan Negara Yumai men

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status