Share

Bab 242

Penulis: Hazel
"Ngapain Kakak takut? Untung saja aku cuma mukul dia sampai pingsan, bukan membunuhnya!" Joko membalas teguran Danto dengan santai dan bahkan tersenyum sombong. Perlu diketahui bahwa dia memang sudah sering melakukan pembunuhan bersama organisasinya di luar negeri.

"Joko ... belasan tahun nggak ketemu, sekarang kamu jadi seberani ini!" Danto memarahinya lagi, "Dia ini istri kepala desa. Kalau terjadi sesuatu yang fatal, kamu bisa dipenjara bahkan dihukum mati. Kamu tahu nggak betapa seriusnya konsekuensinya?"

"Menurutku, kita harus segera bawa dia ke rumah sakit untuk dirawat. Lalu, bendungan ini juga biarkan saja disewa orang supaya masalahnya nggak semakin besar," tegur Danto dengan penuh kekecewaan.

"Nggak mungkin! Mau langit runtuh sekalipun, aku nggak akan serahkan bendungan ini!" Sebelum Joko sempat menjawab, pemuda asing bernama Jack langsung berteriak marah.

"Aku nggak bicara sama kamu. Aku sedang bicara sama adikku!" Danto tidak peduli dengan pendapat orang asing itu. Dia hany
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
hans
***** ceritanya bagus dan asikkkk lanjut
goodnovel comment avatar
Deni Wahyu
knapa bonus membaca ku tinggal 2.. biasa nya 8
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1797

    Devika menganga saking kagetnya. Bagaimanapun, dia tidak pernah melihat anjing yang bisa bicara. Devika juga tidak pernah mendengarnya.Pada saat yang sama, Devika memikirkan suatu kemungkinan. Dia bergumam dengan ekspresi bingung, "Selain itu, ternyata baju yang dipakai anjing hitam itu milik Tirta? Apa tadi anjing hitam yang menabrak ayahku?"Selain itu, anggota Badan Perlindungan Negara yang menangkap "pembunuh" juga masuk ke ruang tamu. Mereka terkejut melihat situasi ini. Seketika mereka tidak berani maju.Salah satu anggota Badan Perlindungan Negara menceletuk, "Sudah kubilang tadi, itu bukan pembunuh, tapi anjing hitam yang bisa bicara. Nggak disangka, aku memang nggak salah lihat! Bukannya hewan nggak boleh jadi siluman lagi setelah negara berevolusi? Jangan-jangan dia memang siluman anjing?"Melihat Devika yang tertegun, Tirta berpura-pura menunjukkan simpati dan juga kemarahannya saat berkata, "Bu Devika, kebetulan kamu datang. Pelaku yang melukai ayahmu itu anjing sialan ini

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1796

    Kemudian, Tirta menahan anjing hitam dan meninjunya berkali-kali. Terdengar suara hantaman beruntun.Anjing hitam menggonggong dan berujar, "Aku juga nggak sengaja! Pemuda berengsek, kalau kamu terus pukul aku, jangan salahkan aku bermusuhan denganmu!"Teriakan histeris anjing hitam bergema di ruang tamu. Dia terus menggerakkan keempat kakinya. Namun, dia tidak terluka.Saba dan Yahsva melihat anjing hitam itu tidak biasa. Ekspresi mereka terlihat khawatir. Saba berucap, "Anjing hitam ini begitu kuat. Apa nyawa presiden terancam setelah ditabrak anjing hitam ini?"Selain itu, mereka juga ingat sebelumnya Tirta membicarakan tentang anjing hitam ini saat menelepon di lapangan pelatihan.Berbeda dengan Saba dan Yahsva yang khawatir, Shinta malah sangat tertarik pada anjing hitam. Dia menceletuk, "Bu Bella, aku baru pertama kali melihat anjing yang bisa bicara. Apa kamu tahu cara Kak Tirta melatihnya?"Bella melihat anjing hitam yang dihajar sampai wajahnya berkerut dan keempat kakinya ber

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1795

    Gaurav yang bingung bertanya, "Devika, kamu lihat tadi itu apa?"Alis Devika berkerut. Dia berusaha mengingat sambil menjawab, "Ayah, aku juga nggak melihatnya dengan jelas. Tapi, dilihat dari warna bajunya, sepertinya Tirta berengsek itu pernah memakainya."Gaurav memikirkan suatu kemungkinan. Dia menimpali, "Tirta? Benar juga. Selain dia, nggak ada yang lari begitu cepat. Apa dia mengalami syok makanya berkeliaran malam-malam begini?""Nggak tahu, coba kita lihat," balas Devika. Dia juga khawatir Tirta mengalami syok.Selesai bicara, Devika mengejar ke dalam vila terlebih dahulu. Namun, dia tidak menyangka anjing hitam yang memakai baju Tirta berbalik lagi. Melihat kecepatan anjing hitam yang tinggi, Devika langsung menghindar.Devika mendengar suara mengaduh di belakang. Ternyata Gaurav tidak sempat menghindar. Dia tidak sengaja ditabrak anjing hitam hingga jatuh ke lantai.Melihat situasi ini, anggota Badan Perlindungan Negara ketakutan setengah mati. Salah satu dari mereka berteri

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1794

    Tirta memeluk Bella dan menciumnya, lalu menyahut seraya tersenyum, "Sudah ditemukan. Aku mau bawa kamu temui dia. Selain itu, ayahku juga datang. Mereka lagi tunggu kita di vila Kak Saba."Bella juga ikut merasa senang. Dia menarik Tirta keluar dari vila dan berseru, "Baguslah! Tirta, ayo kita cepat pergi ke sana! Jangan sampai Paman dan Bibi menunggu terlalu lama."Begitu berjalan sampai depan pintu, Tirta tiba-tiba teringat sesuatu. Ekspresinya berubah drastis. Dia bergumam, "Eh, ada yang aneh."Bella yang penasaran bertanya, "Tirta, apa yang aneh?"Tirta kembali ke dalam vila dan memeriksa sekeliling dengan teliti. Dia menghampiri Bella lagi, lalu menjawab, "Anjing sialan itu menghilang!"Bella yang memikirkan suatu kemungkinan menanggapi, "Tadi sore aku lihat dia masih berkeliling di ruang tamu. Jangan-jangan dia diam-diam keluar waktu aku berkultivasi?"Tirta merasa tidak berdaya. Dia mengomel, "Seharusnya begitu. Aku sudah peringatkan dia jangan berkeliaran sebelum aku pulang. S

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1793

    Tirta memeluk tubuh Shinta yang lembut dengan erat dan membalas ciuman Shinta. Sementara itu, Shinta membatin, 'Kak Tirta mulai menciumku ... rasanya beda dengan di mimpi. Ternyata mulut Kak Tirta manis!'Tiba-tiba, Shinta membuka matanya dan jantungnya berdegup kencang. Ternyata tangan Tirta sudah refleks menggerayangi payudara dan vaginanya. Alhasil, Shinta yang terangsang gemetaran. Tirta mendengar suara desahan Shinta yang merdu.Hanya dalam waktu kurang dari 1 menit, Shinta sudah berteriak dengan ekspresi malu, "Aduh ... Kak Tirta, bagian intimku sudah mau menyemburkan cairan! Cepat minggir!"Shinta langsung melepaskan Tirta, lalu berlari ke sudut yang tidak bisa dilihat Tirta. Dia tidak berani keluar."Ternyata gadis ini lebih sensitif daripada kakaknya. Kalau benar-benar sudah mulai, sepertinya cairannya akan menyembur ke mana-mana," gumam Tirta dengan ekspresi terkejut.Tirta juga merasa canggung untuk mengejar Shinta dan memeriksa kondisinya, jadi dia hanya berdiri di tempat.

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1792

    Tirta membatin, 'Wah, Shinta bahkan menyemburkan cairan dari bagian intimnya! Waktu itu, Kak Nabila juga mimpi, tapi dia nggak menyemburkan cairan. Jangan-jangan Shinta juga sama seperti Marila? Mereka sangat sensitif sehingga langsung menyemburkan cairan begitu disentuh?'Tatapan Tirta saat melihat Shinta juga langsung berubah. Dia mulai tertarik pada Shinta.Jantung Shinta berdebar dilihat Tirta seperti ini. Tubuhnya juga perlahan terasa panas. Dia berbicara dengan suara bergetar karena gugup, "Kak Tirta, kenapa ... kamu lihat aku seperti ini?"Tirta menyahut, "Nggak. Shinta, aku ingin menanyakan sesuatu padamu. Apa kamu benar-benar menyukaiku? Kamu nggak keberatan aku punya banyak kekasih?"Hasrat Tirta makin menggebu-gebu setelah melihat Shinta makin lama. Tirta yang kehilangan kendali memegang wajah Shinta yang cantik dan polos. Dia ingin mencium Shinta dan merasakan kepolosannya.Shinta membalas, "Kak Tirta ... tentu saja aku nggak keberatan. Aku sangat yakin aku menyukai Kak Tir

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status