Share

Bab 371

Author: Hazel
"Merampok bank saja nggak bisa mendapat sebanyak ini."

"Taruhan ini pantas masuk sejarah!"

Beberapa orang pun menggeleng dengan tidak percaya.

"Pilihan batu mentah kali ini benar-benar luar biasa."

Penggemar taruhan batu yang tak terhitung jumlahnya masih larut dalam keterkejutan mereka. Meskipun bukan mereka yang mendapatkannya, ini adalah momen yang sangat gila bagi para penggemar dan para bos.

Perasaan ini seperti ada anggota keluarga yang menang lotre. Sementara itu, uang yang didapatkan jauh lebih tinggi berkali-kali lipat dari yang pernah ada dan langsung menjadi triliuner.

Mereka juga seperti melihat tetangga miskin mereka tiba-tiba mendapat rezeki nomplok. Keterkejutan semacam itu sungguh tidak bisa dibayangkan.

Dari miliaran menjadi triliunan. Tirta berhasil membantu Afrian memperoleh keuntungan yang sangat besar dengan hanya mengeluarkan sekecil mungkin. Perasaan semacam ini jauh lebih bagus dari pada membeli barang mewah dengan harga mahal.

Afrian sampai tidak bisa menutup m
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1447

    "Bukannya sekarang sudah saatnya kamu memenuhi janjimu dengan membiarkan aku melakukannya lewat belakang?" tanya Tirta.Saat bicara, Tirta sengaja mengangkat pinggangnya untuk merangsang bagian tubuh Nabila yang belum pernah disentuhnya itu.Sementara itu, Ayu dan Elisa yang juga berada di tempat memandangi mereka. Melati, Susanti, Agatha, Arum, Farida, dan lainnya yang berada di dalam kamar juga keluar setelah melihat Nabila datang.Nabila kalut begitu dikerumuni sekelompok wanita. Pikirannya kosong. Dia yang awalnya marah merasa malu sekarang.Nabila memukul dada Tirta beberapa kali dan berkata dengan geram, "Tirta, kamu memang berengsek! Kamu selalu menindasku! Aku nggak akan membiarkanmu melakukannya lewat belakang! Jangan harap! Cepat turunkan aku, pokoknya aku mau pulang!"Tirta tidak memedulikan penolakan Nabila. Dia mencium Nabila, lalu membalas, "Kak Nabila, aku nggak mau menurunkanmu kecuali kamu setuju aku melakukannya lewat belakang! Kalau nggak, aku nggak akan membiarkanmu

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1446

    Nabila yang berpikiran seperti ini buru-buru naik ke lantai 3. Alhasil, Nabila hanya melihat Ayu dan Elisa yang berdiri di depan pintu kamar begitu sampai di ruang tamu lantai 3.Namun, pintu kamar kayu sudah ditendang Tirta hingga hancur. Bahkan, Nabila juga melihat Tirta bersenang-senang dengan sekelompok wanita.Seketika Nabila merasa marah dan cemburu. Dadanya yang berisi kembang kempis. Selain itu, pemikirannya untuk merebut Tirta kembali langsung sirna.Sementara itu, Ayu juga melihat Nabila datang. Dia buru-buru menghampiri Nabila, lalu menariknya ke sofa dan bertanya, "Nabila, kenapa kamu datang? Apa kamu juga datang untuk membantu Tirta?""Bi Ayu, aku ... bukan mau bantu Tirta. Aku cuma datang untuk melihat Tirta, lalu aku mau pulang," sahut Nabila.Nabila tidak berani berbicara jujur saat ditanya Ayu. Dia meremas ujung pakaiannya. Nabila merasa sedih ketika mendengar suara desahan para wanita di kamar.Akan tetapi, Ayu tidak percaya. Dia menimpali, "Ha? Nabila, kamu datang ja

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1445

    Elisa melontarkan ucapan yang bertentangan dengan isi hatinya. Ayu menyahut, "Kalau begitu ... kita tunggu sama-sama."Awalnya Ayu masih ingin mendorong Elisa untuk masuk ke kamar terlebih dahulu. Jadi, Ayu bisa berpura-pura mencari alasan untuk ikut masuk. Namun, Ayu terpaksa berusaha menahan diri setelah mendengar ucapan Elisa."Oke. Kalau begitu, kita tunggu sama-sama saja. Kak, aku juga nggak terburu-buru," timpal Elisa. Melihat Ayu tidak masuk ke kamar, Elisa memejamkan mata untuk menenangkan dirinya. Sebenarnya Elisa diam-diam menguping kondisi di dalam kamar.....Sementara itu, di dalam labirin obat yang terletak di depan pintu masuk Desa Persik. Agus yang mengendarai Audi Q6 mengantar Nabila yang duduk di kursi penumpang.Mereka sudah berkeliling hampir 8 kali di dalam labirin obat sampai pusing. Namun, mereka tetap tidak menemukan jalan masuk ke Desa Persik.Saat kembali ke tempat awal lagi, akhirnya Agus yang sudah tidak tahan menghentikan mobilnya dan marah-marah, "Sialan,

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1444

    Sekarang selain Naura dan Nia yang belum naik ke tempat tidur, 6 wanita yang lain sudah berlutut. Mereka yang membelakangi Tirta sangat menggoda. Semuanya menunggu dipuaskan Tirta dengan perasaan gugup dan antusias.Kalau bukan karena tempat tidurnya cukup besar, mereka juga tidak bisa berlutut. Tirta tidak tahan lagi saat melihat bokong mereka yang berisi dan kulit mereka yang mulus ....Tirta menarik rambut Melati dan hendak bersanggama dengannya. Tiba-tiba, terdengar suara seorang wanita yang lemah. "Tirta ... apa aku ... juga mau naik ke tempat tidur?"Naura yang berbicara. Wajahnya merah padam. Dia melihat beberapa wanita itu terlihat marah setelah dipukul Tirta, tetapi sebenarnya mereka sangat menikmati. Jadi, dia mulai kehilangan akal sehatnya. Naura yang tampak berhasrat pun melihat Tirta dan bertanya kepadanya."Tentu saja boleh, Bu Naura. Awalnya aku lihat kamu dan Kak Nia nggak berpengalaman, jadi aku berencana meminta kalian maju terakhir. Tapi, aku lihat Bu Naura sudah mul

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1443

    Adapun Naura dan Nia yang terakhir digendong Tirta ke kamar, mereka lebih menyedihkan. Keduanya ingin pergi, tetapi tidak berani menentang Tirta yang dominan. Situasi yang intens ini juga membuat mereka berdua ingin melihatnya."Jangan buru-buru, Kak. Aku pasti akan memuaskanmu, tapi sebelumnya aku harus carikan beberapa rekan seperjuangan untukmu," ujar Tirta.Melihat Melati begitu berinisiatif dan antusias, Tirta juga makin tidak sabar. Namun, setelah bercinta dengan Genta, hasratnya tidak bisa terpuaskan jika hanya Melati yang melayaninya.Tirta menepuk bokong Melati yang sintal lagi, lalu berbalik untuk mengangkat Susanti dan Agatha. Kedua wanita itu berteriak, tetapi Tirta tetap melempar mereka ke tempat tidur yang empuk.Selain itu, Tirta juga mengatur mereka agar bersiap-siap dengan gaya yang sama seperti Melati. Ketiga wanita berlutut bersama ....Hasrat Tirta menggebu-gebu saat melihat gaya mereka bertiga yang menggairahkan. Tirta hampir kehilangan kendali dan langsung memulai

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1442

    "Tirta ... banyak orang yang lihat. Kamu ... jangan bicara sembarangan. Aku nggak mungkin melakukan hal itu denganmu," kata Ayu.Wajah Ayu memerah setelah mendengar ucapan Tirta. Dia sangat malu. Kemudian, Ayu berusaha melepaskan diri dari Tirta dan bergegas keluar dari kamar. Bagaimanapun, ucapan Tirta membuat tatapan Susanti, Agatha, Naura, Aiko, Nia, Irene, dan lainnya tertuju pada Ayu.Biarpun Ayu sudah pergi, beberapa wanita yang penasaran itu tetap memandangi sosok Ayu yang menjauh. Mereka bertanya kepada Tirta dengan ekspresi terkejut."Tirta, kapan kamu ... menaklukkan Bi Ayu?""Eh, tunggu dulu. Masih ada Bi Elisa. Kamu juga meniduri Bi Elisa?""Tirta, mereka itu bibimu. Kenapa kamu ... sama sekali nggak menghormati senior?""Bisa-bisanya kamu tega meniduri orang terdekatmu! Keterlaluan sekali!"Dulu Tirta pandai menutupinya sehingga hari ini mereka baru tahu kebenarannya. Sebenarnya mereka tidak marah, tetapi mereka tetap menyalahkan Tirta.Tirta tidak menganggap serius tegura

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1441

    Di luar kamar, ada 10 wanita yang menunggu Tirta pulih. Setelah Tirta menendang pintu dengan kasar, pintu yang tidak mampu menahan kekuatan Tirta menghantam dinding. Kemudian, pintu itu hancur menjadi pecahan kayu dan tidak bisa digunakan lagi.Suara ini membuat para wanita yang menunggu Tirta terbangun. Sebelumnya mereka sudah mengantuk dan hendak tidur. Begitu melihat kondisi Tirta, mereka langsung berseru kaget."Ah ... Tirta, kamu kenapa?""Tirta, kenapa wajahmu memerah?""Tirta, kenapa kamu nggak pakai baju sebelum keluar?""Tirta, apa ... kamu sudah pulih? Kamu mau kami menemanimu?"Apalagi sekarang ekspresi Tirta sangat mengerikan. Kedua kaki mereka gemetaran setelah mereka melihat Tirta. Naura dan Nia yang tidak berpengalaman mundur saking takutnya. Keduanya takut diincar Tirta.Tirta yang sangat tersiksa mengamati semua wanita itu. Dia menyadari selain Ayu dan Elisa, Susanti, Agatha, Aiko, Naura, Melati, Farida, Arum memakai lingeri. Tirta makin antusias dan hasratnya bergelor

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1440

    Genta terbangun karena dicium Tirta. Dia merasakan keanehan Tirta. Genta yang tidak tahan dengan keperkasaan Tirta langsung tersadar.Genta menegur, "Jangan! Cepat keluar! Semuanya sudah berakhir. Kamu ... nggak boleh sentuh aku lagi ...."Kemudian, mungkin karena gugup, Genta tiba-tiba mendorong Tirta jauh-jauh dengan kuat. Dorongan Genta membuat Tirta langsung keluar dari mimpi!Tirta hanya bisa melihat wajah Genta yang malu dan juga kesal makin jauh. Perlahan-lahan, dia tidak bisa melihat Genta lagi. Tak lama kemudian, Tirta bangun."Ah ... ternyata sudah berakhir. Jangan, Kak! Aku belum puas!" gumam Tirta. Dia merasa kecewa saat melihat kamar yang kosong.Bahkan, Tirta merasa tindakan Genta sangat kejam. Setelah merasakan kenikmatan, Genta langsung mendepak Tirta dari mimpi.Tirta memang merasa sangat puas di dalam mimpi. Bahkan, Tirta tidak bisa melupakan kenikmatan itu seumur hidupnya. Namun, sekarang Tirta seperti kecanduan terhadap kenikmatan itu. Dia ingin merasakannya lagi!T

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1439

    Meskipun berada di dalam mimpi, kelembutan yang dirasakan Tirta dalam pelukannya dan wangi yang diciumnya hampir sama saja dengan kenyataan. Hal ini membuat Tirta makin terangsang. Dia tidak pernah seantusias ini sebelumnya."Pecundang, lepaskan aku dulu," protes Genta. Dia yang dipeluk Tirta dengan erat menahan rasa malu sambil berusaha melepaskan diri dari pelukan Tirta.Namun, sebelum Genta bergerak, Tirta sudah mencium bibirnya. Kemudian, Tirta langsung membuka bibir dan gigi Genta. Dia melumat bibirnya.Genta yang dicium terbelalak. Jantungnya berdegup kencang. Dia tidak berhenti menepuk dada Tirta.Hanya saja, Tirta tidak peduli. Sekarang dia juga tidak mungkin berhenti lagi biarpun dihabisi Genta. Bahkan, tangan Tirta langsung masuk ke dalam baju Genta melalui kerahnya. Tirta mengabaikan Genta yang menghalanginya.Dengan begitu, bagian vital Genta sudah dikendalikan Tirta. Walaupun Genta sangat hebat dan menguasai berbagai teknik, dia juga tidak mampu menghadapi Tirta. Sebalikny

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status