Share

Bab 370

Penulis: Hazel
Afrian menarik napas dalam-dalam untuk mengendalikan emosinya. Untungnya, dia percaya pada pilihan Tirta. Jika tidak, dia pasti akan melewatkan kesempatan emas ini.

Putro mendongak sambil melirik Tirta dengan agak kesal. Dia terkekeh-kekeh sinis dan mengejek, "Cih! Yang terlihat baru secuil. Kuku kakiku pun lebih besar. Apa hebatnya?"

"Batu mentah yang ada di zona kelas rendah sudah pasti nggak bisa dibandingkan dengan yang kelas tinggi. Kalau pun ada batu giok di dalamnya, ukurannya pasti kecil."

Tirta bersikap sangat tenang. Dia melambaikan tangannya dan berkata dengan tidak acuh, "Belah saja batunya."

Staf menarik napas dalam-dalam dan lanjut membelah dengan sungguh-sungguh. Setelah batu mentah terbelah sepenuhnya, terlihat batu giok hijau berukuran besar yang sempurna. Ini sungguh di luar dugaan.

Staf mengambil senter untuk menyinari setiap bagian batu giok itu. Seketika, dia berseru dengan suara nyaring, "Apa? Nggak ada cacat sedikit pun di batu giok ini! Kualitasnya sangat tinggi
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
NURHADI YUSRO
bagus ceritanya tapi sayang bonusnya hanya sedikit
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1443

    Adapun Naura dan Nia yang terakhir digendong Tirta ke kamar, mereka lebih menyedihkan. Keduanya ingin pergi, tetapi tidak berani menentang Tirta yang dominan. Situasi yang intens ini juga membuat mereka berdua ingin melihatnya."Jangan buru-buru, Kak. Aku pasti akan memuaskanmu, tapi sebelumnya aku harus carikan beberapa rekan seperjuangan untukmu," ujar Tirta.Melihat Melati begitu berinisiatif dan antusias, Tirta juga makin tidak sabar. Namun, setelah bercinta dengan Genta, hasratnya tidak bisa terpuaskan jika hanya Melati yang melayaninya.Tirta menepuk bokong Melati yang sintal lagi, lalu berbalik untuk mengangkat Susanti dan Agatha. Kedua wanita itu berteriak, tetapi Tirta tetap melempar mereka ke tempat tidur yang empuk.Selain itu, Tirta juga mengatur mereka agar bersiap-siap dengan gaya yang sama seperti Melati. Ketiga wanita berlutut bersama ....Hasrat Tirta menggebu-gebu saat melihat gaya mereka bertiga yang menggairahkan. Tirta hampir kehilangan kendali dan langsung memulai

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1442

    "Tirta ... banyak orang yang lihat. Kamu ... jangan bicara sembarangan. Aku nggak mungkin melakukan hal itu denganmu," kata Ayu.Wajah Ayu memerah setelah mendengar ucapan Tirta. Dia sangat malu. Kemudian, Ayu berusaha melepaskan diri dari Tirta dan bergegas keluar dari kamar. Bagaimanapun, ucapan Tirta membuat tatapan Susanti, Agatha, Naura, Aiko, Nia, Irene, dan lainnya tertuju pada Ayu.Biarpun Ayu sudah pergi, beberapa wanita yang penasaran itu tetap memandangi sosok Ayu yang menjauh. Mereka bertanya kepada Tirta dengan ekspresi terkejut."Tirta, kapan kamu ... menaklukkan Bi Ayu?""Eh, tunggu dulu. Masih ada Bi Elisa. Kamu juga meniduri Bi Elisa?""Tirta, mereka itu bibimu. Kenapa kamu ... sama sekali nggak menghormati senior?""Bisa-bisanya kamu tega meniduri orang terdekatmu! Keterlaluan sekali!"Dulu Tirta pandai menutupinya sehingga hari ini mereka baru tahu kebenarannya. Sebenarnya mereka tidak marah, tetapi mereka tetap menyalahkan Tirta.Tirta tidak menganggap serius tegura

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1441

    Di luar kamar, ada 10 wanita yang menunggu Tirta pulih. Setelah Tirta menendang pintu dengan kasar, pintu yang tidak mampu menahan kekuatan Tirta menghantam dinding. Kemudian, pintu itu hancur menjadi pecahan kayu dan tidak bisa digunakan lagi.Suara ini membuat para wanita yang menunggu Tirta terbangun. Sebelumnya mereka sudah mengantuk dan hendak tidur. Begitu melihat kondisi Tirta, mereka langsung berseru kaget."Ah ... Tirta, kamu kenapa?""Tirta, kenapa wajahmu memerah?""Tirta, kenapa kamu nggak pakai baju sebelum keluar?""Tirta, apa ... kamu sudah pulih? Kamu mau kami menemanimu?"Apalagi sekarang ekspresi Tirta sangat mengerikan. Kedua kaki mereka gemetaran setelah mereka melihat Tirta. Naura dan Nia yang tidak berpengalaman mundur saking takutnya. Keduanya takut diincar Tirta.Tirta yang sangat tersiksa mengamati semua wanita itu. Dia menyadari selain Ayu dan Elisa, Susanti, Agatha, Aiko, Naura, Melati, Farida, Arum memakai lingeri. Tirta makin antusias dan hasratnya bergelor

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1440

    Genta terbangun karena dicium Tirta. Dia merasakan keanehan Tirta. Genta yang tidak tahan dengan keperkasaan Tirta langsung tersadar.Genta menegur, "Jangan! Cepat keluar! Semuanya sudah berakhir. Kamu ... nggak boleh sentuh aku lagi ...."Kemudian, mungkin karena gugup, Genta tiba-tiba mendorong Tirta jauh-jauh dengan kuat. Dorongan Genta membuat Tirta langsung keluar dari mimpi!Tirta hanya bisa melihat wajah Genta yang malu dan juga kesal makin jauh. Perlahan-lahan, dia tidak bisa melihat Genta lagi. Tak lama kemudian, Tirta bangun."Ah ... ternyata sudah berakhir. Jangan, Kak! Aku belum puas!" gumam Tirta. Dia merasa kecewa saat melihat kamar yang kosong.Bahkan, Tirta merasa tindakan Genta sangat kejam. Setelah merasakan kenikmatan, Genta langsung mendepak Tirta dari mimpi.Tirta memang merasa sangat puas di dalam mimpi. Bahkan, Tirta tidak bisa melupakan kenikmatan itu seumur hidupnya. Namun, sekarang Tirta seperti kecanduan terhadap kenikmatan itu. Dia ingin merasakannya lagi!T

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1439

    Meskipun berada di dalam mimpi, kelembutan yang dirasakan Tirta dalam pelukannya dan wangi yang diciumnya hampir sama saja dengan kenyataan. Hal ini membuat Tirta makin terangsang. Dia tidak pernah seantusias ini sebelumnya."Pecundang, lepaskan aku dulu," protes Genta. Dia yang dipeluk Tirta dengan erat menahan rasa malu sambil berusaha melepaskan diri dari pelukan Tirta.Namun, sebelum Genta bergerak, Tirta sudah mencium bibirnya. Kemudian, Tirta langsung membuka bibir dan gigi Genta. Dia melumat bibirnya.Genta yang dicium terbelalak. Jantungnya berdegup kencang. Dia tidak berhenti menepuk dada Tirta.Hanya saja, Tirta tidak peduli. Sekarang dia juga tidak mungkin berhenti lagi biarpun dihabisi Genta. Bahkan, tangan Tirta langsung masuk ke dalam baju Genta melalui kerahnya. Tirta mengabaikan Genta yang menghalanginya.Dengan begitu, bagian vital Genta sudah dikendalikan Tirta. Walaupun Genta sangat hebat dan menguasai berbagai teknik, dia juga tidak mampu menghadapi Tirta. Sebalikny

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1438

    Melihat Tirta begitu tidak sabar dan antusias, Genta yang curiga berkomentar, "Ternyata kamu bisa pulih begitu cepat. Aku benar-benar curiga sebelumnya kamu cuma berpura-pura sedih. Tujuanmu itu mengambil keuntungan dariku."Saat memikirkan hal ini, Genta bahkan sedikit menyesal setelah menyarankan Tirta untuk mengambil keuntungannya di dalam mimpi.Begitu membayangkan dirinya akan bercinta dengan Genta, Tirta sangat bersemangat. Dia merasa tersiksa menahan hasratnya.Tirta menimpali, "Kak, masa kamu menganggapku seperti itu? Tentu saja aku sangat sedih Bella putus denganku. Bahkan aku nggak tertarik untuk berhubungan intim, kamu juga melihatnya tadi.""Tapi, kamu berbeda. Selama ini, aku ingin menidurimu. Jadi, aku senang sekali kamu mau berhubungan intim denganku," lanjut Tirta.Mendengar Genta ingin berubah pikiran, Tirta menunduk dan meneruskan dengan lesu, "Kak, kamu sudah menyetujuiku tadi. Apa sekarang kamu mau mengingkari janjimu? Kalau kamu juga tipu aku, lebih baik aku mati s

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1437

    Melati juga tidak lupa berpesan kepada Tirta saat menutup pintu kamar.....Sementara itu, Ayu dan Elisa terus menunggu di luar kamar. Mereka melihat ekspresi Melati dan lainnya yang sedih. Apalagi Melati dan lainnya keluar dari kamar dalam waktu singkat. Mereka menebak Melati dan lainnya pasti gagal.Meskipun begitu, Ayu masih tidak terima. Dia menghampiri Melati dan bertanya, "Melati, apa Tirta masih belum membaik?"Melati menjawab, "Belum, aku juga nggak tahu seberapa dalam wanita itu menyakiti Tirta. Aku nggak pernah melihat Tirta begitu sedih ...."Sambil bicara, Melati menyeka air matanya. Mendengar ucapan Melati, Elisa juga mendesah dan bertanya, "Apa cara ini nggak bisa membuat Tirta membaik? Melati, apa yang Tirta bilang pada kalian waktu keluar?"Mata Susanti memerah. Dia membantu Melati menjawab sambil terisak, "Bi Elisa, Tirta bilang dia mau menenangkan diri. Dia suruh kami jangan ganggu dia. Selain ini, dia nggak bilang apa pun lagi."Mendengar jawaban Susanti, Elisa langs

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1436

    Naura merasa Tirta yang dilihat dari kamera pengawas tidak begitu mengejutkan dan mengerikan jika dibandingkan dengan aslinya! Tentu saja Naura merasa takut setelah melihat secara langsung. Bahkan, kedua kakinya gemetaran.Susanti dan Aiko yang melihat Naura ingin mundur berbicara pada saat bersamaan, "Sekarang kamu menyesal? Nggak bisa, sudah terlambat!"Mereka berdua mengangkat Naura naik ke tempat tidur. Kemudian, Susanti berkata kepada Melati, "Kak Melati, kamu turun dulu. Biarkan Bu Naura mencobanya."Melati juga tidak ragu-ragu. Terdengar suara "plop", seperti penutup gabus dilepas dari botol anggur. Dia turun dari tempat tidur untuk menyerahkan posisinya kepada Naura.Melati tidak lupa menghibur Naura, "Oke, aku turun dulu. Bu Naura, jangan takut. Rasa sakitnya cuma sebentar, nanti kamu nggak akan merasa sakit lagi, malah sangat nyaman!"Setelah Melati turun, kemaluan Tirta terlihat makin jelas! Bentuknya bagaikan pedang pusaka tajam yang memiliki kekuatan dahsyat!Naura yang ke

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1435

    Ayu membuka pintu kamar, lalu bergeser ke samping dan tidak lupa berpesan, "Kalau Tirta sudah pulih, kalian berhenti sebentar dan kabari aku. Biar aku nggak khawatir.""Tenang saja, Bi Ayu. Kalau Tirta sudah pulih, aku akan langsung keluar untuk mengabarimu," sahut Agatha. Dia yang masuk ke kamar terlebih dahulu.Kemudian, Susanti, Naura, dan Aiko juga masuk. Tentu saja Nia adalah orang terakhir yang masuk ke kamar.Terdengar suara pintu ditutup dari dalam. Ayu juga tidak lupa mengunci pintu kamar dari luar. Setelah itu, Ayu dan Elisa sama-sama menunggu di sofa ruang tamu dengan perasaan gelisah.....Saat Agatha, Susanti, Naura, Aiko, dan Nia masuk ke kamar, mereka melihat Tirta berbaring di bagian tengah tempat tidur, Melati yang memakai lingeri renda berwarna hitam, Farida yang memakai lingeri berwarna putih, dan Arum yang memakai lingeri berwarna merah muda.Mereka bertiga yang cantik sedang bersandar di pelukan Tirta. Mereka terus menggunakan tubuh yang hangat dan ... untuk merang

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status