Share

Bab 522

Author: Hazel
"Aku baru merasa capek setelah kamu bilang mau memijatku. Boleh, boleh." Tirta pun duduk membelakangi Bella.

Sebenarnya Tirta tidak lelah. Namun, beberapa hari ini dia merawat Bella dengan susah payah. Dia juga telah menyelamatkan nyawa Bella. Rugi kalau menolak pijatan Bella.

"Gimana? Pijatanku sudah cukup kuat?" tanya Bella sambil memijat bahu Tirta. Orang-orang pasti terkejut jika melihat Bella bersikap sepatuh ini.

Sentuhan lembut ditambah tenaga Bella yang cukup besar, membuat Tirta merasa sangat puas. Dia menyahut, "Hm, nyaman sekali. Aku nggak nyangka nona besar sepertimu pintar memijat."

"Ini karena aku sering dipijat pelayanku dulu. Aku pelan-pelan belajar darinya." Bella merasa senang mendengar pujian Tirta.

"Setelah aku kaya raya nanti, aku akan membelimu supaya kamu bisa memijatku setiap hari." Tirta mulai bicara omong kosong karena keenakan.

Aset Keluarga Purnomo mencapai ratusan triliun. Sebagai keturunan resmi, status Bella tidak ada bedanya dengan tuan putri. Ucapan Tir
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
Hans Silalahi
***** Lanjut
goodnovel comment avatar
Shydatul Ayumyra
lanjut ceritanya Admin
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1533

    Tak lama kemudian, Tirta keluar dari kamar. Dia mencuci tangan, lalu berjalan ke ruang makan di lantai 1. Kala ini, Susanti, Agatha, Irene, Aiko, Naura, Nia, Melati, Tina, Laras, dan Kimmy sudah kembali dari kebun buah.Nabila dan Bella duduk bersama, sedangkan Yasmin duduk di samping Nabila. Makanan lezat yang dipadankan dengan sekelompok wanita cantik benar-benar menggugah selera. Namun, belum ada yang mulai makan.Tirta menelan ludah, lalu duduk di kursi bagian tengah. Dia mengambil sendok dan memakan tiram yang lezat sebelum bertanya, "Kak Farida, kenapa kalian nggak makan? Mana Bi Ayu dan Bi Elisa? Kenapa mereka nggak ikut makan?"Sepertinya Nabila masih marah kepada Tirta karena masalah tadi pagi dan hadiah. Dia memutar bola matanya pada Tirta, lalu mendengus dan menyahut, "Kepala keluarga belum turun, mana mungkin ada yang berani makan?"Nabila melanjutkan, "Kamu masih berani menanyakan tentang Bi Ayu dan Bi Elisa. Entah berapa lama kamu menyiksa mereka semalam. Sampai sekarang

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1532

    Setelah dirangsang Tirta, tubuh Arum menegang dan wajahnya memerah. Dia juga tidak memberontak. Arum hanya menunduk dan berbicara dengan lirih.Tirta tertawa dan menimpali, "Tenang saja, Kak Arum. Aku pasti akan buat kamu hamil anakku. Itu cuma masalah waktu. Kalau nggak, sekarang kita beraksi dulu."Melihat Arum yang pasrah, Tirta mulai tidak sabar. Dia melepaskan baju Arum. Sementara itu, Arum menghela napas dengan wajah memerah. Sudah jelas hatinya tergerak.Namun, Arum merasa khawatir. Dia menarik bajunya supaya aksi Tirta tidak berhasil. Arum menolak, "Jangan ... Tirta. Banyak orang tunggu kamu makan di lantai bawah."Arum meneruskan, "Setidaknya butuh waktu satu jam lebih begitu kamu melakukannya. Kalau kamu belum turun, mereka pasti akan naik untuk memanggilmu. Sebaiknya kita baru lakukan itu nanti malam, kamu boleh melakukannya sesuka hatimu ...."Tirta menyukai Arum yang selalu menurutinya dan nggak pernah cemburu. Dia memeluk Arum dan menciumnya lagi, lalu berpikir sejenak se

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1531

    Melihat Devika pergi dengan membanting pintu, sebenarnya Marila yang berada di dalam kamar berniat mengejar Devika untuk menenangkannya. Namun, Marila merasa menghubungi Tirta lebih penting begitu teringat dengan latar belakang Tirta yang menyedihkan.Jadi, Marila tidak jadi mengejar Devika. Hanya saja, saat Marila menelepon, Tirta sama sekali tidak menjawab panggilan teleponnya.Belasan menit kemudian, dia terus menelepon Tirta belasan kali. Akan tetapi, Tirta tetap tidak menjawab panggilan telepon. Marila yang merasa tidak berdaya meletakkan ponselnya, lalu bergumam, "Apa Pak Tirta terancam bahaya?"Bagaimanapun, Marila juga tidak tahu beberapa hari yang lalu Nabila tidak sengaja menjatuhkan ponsel Tirta hingga rusak. Tirta juga tidak memakai nomor telepon lamanya lagi dan langsung membeli ponsel baru."Nggak bisa. Sebaiknya aku ajak Shinta untuk lihat kondisi Pak Tirta di Desa Persik," ucap Marila.Marila tidak ragu-ragu terlalu lama. Setelah membereskan barangnya, dia keluar dari k

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1530

    "Ini ...," ucap Devika. Saat dia lanjut membalikkan halaman dokumen, tiba-tiba dia melihat suatu informasi yang membuatnya mengernyit. Devika langsung teringat rumor tentang Keluarga Hadiraja di ibu kota yang pernah didengarnya.Devika membaca isi dokumen, "Delapan belas tahun yang lalu, Kepala Keluarga Hadiraja yang sakit parah sekarat. Semua keturunan sah Keluarga Hadiraja, baik yang berkembang di luar negeri atau dalam negeri langsung datang ke ibu kota. Mereka mengincar hak kendali dan kekayaan Keluarga Hadiraja yang dikuasai kepala keluarganya, Elhan.""Waktu itu, anak pertama Elhan yang bernama Orion merupakan kandidat yang paling berhak dan kompeten untuk mewarisi hak kendali Keluarga Hadiraja dari semua keturunan sah. Sayangnya, setelah Orion menjenguk Elhan di rumah sakit, rumor beredar Orion yang terpukul nggak sadarkan diri dan menjadi lumpuh total," lanjut Devika.Devika meneruskan, "Istri Orion dan anaknya yang baru lahir juga menghilang di rumah sakit secara misterius. Ak

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1529

    Tirta menegang begitu Yasmin mencengkeram kemaluannya. Tubuhnya bergetar, dia segera menyingkirkan Yasmin sembari menegur, "Sialan .... Yasmin, cepat lepaskan! Itu bukan hadiah, kamu salah! Minggir!"Tirta juga tidak menyangka Yasmin malah menemukan barang asli dari hadiah tersebut. Melihat Tirta yang emosional, Yasmin mengira Tirta tidak rela memberikan hadiah kepadanya.Yasmin mendengus dan marah-marah, "Kakak Guru jahat! Jelas-jelas aku sudah menemukan hadiahnya, tapi kamu masih nggak mau mengaku! Dasar pelit! Kalau kamu nggak mau berikan padaku, aku ambil sendiri!"Kemudian ... sebenarnya Tirta ingin menghentikan Yasmin. Namun, Tirta takut dia tanpa sadar kehilangan kendali dan menyakiti Yasmin.Apa daya, akhirnya dia membiarkan Yasmin berbuat sesuka hatinya. Lagi pula, tidak ada yang melihat. Jadi, Tirta tidak mempermasalahkannya.Yasmin bergumam, "Eh? Jelas-jelas bentuknya sama. Kenapa barangnya melekat di tubuh Kakak Guru?"Setelah beberapa saat, ekspresi Yasmin menjadi makin an

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1528

    "Nggak, Kakak Guru. Aku cuma penasaran dengan hadiahmu. Kalau Kak Bella dan Kak Nabila nggak mau, Kakak Guru berikan padaku saja ya?" kata Yasmin.Yasmin samar-samar melihat 2 benda yang unik, berbentuk elips, panjang, dan dibuat dari batu giok. Melihat Tirta menyembunyikannya, Yasmin yang penasaran berjalan ke belakang Tirta untuk mengecek. Hanya saja, Tirta sudah memasukkan kedua barang itu ke dalam Cincin Penyimpanan. Jadi, kedua tangannya kosong. Tentu saja Yasmin tidak bisa menemukannya.Yasmin yang curiga bertanya, "Eh ... aneh. Jelas-jelas tadi aku lihat barangnya, kenapa tiba-tiba menghilang? Kakak Guru, apa kamu menyembunyikan hadiahnya?"Tirta menyangkal, "Mana ada hadiah? Yasmin, kamu pasti salah lihat. Aku cuma bercanda dengan kedua kakakmu. Kalau nggak, mereka juga nggak mungkin marah sampai-sampai meninggalkanku di sini."Bagaimanapun, barang itu tidak cocok dipakai Yasmin. Tirta sendiri juga harus menunggu sampai dirinya menerobos tingkat pembentukan fondasi sebelum men

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status