Share

Bab 642

Penulis: Hazel
"Sepertinya Tabir ini memang ahli kaligrafi dan seni lukis yang sangat hebat. Ya sudah. Kalau kamu ingin lihat, kita ke sana saja." Tirta menjadi tertarik setelah mendengarnya. Selain itu, dia tidak mungkin mengecewakan Nabila.

"Haha. Ayo, aku bawa kalian ke sana." Karena Tirta telah menyetujuinya, Bima pun menuntun jalan dengan senang hati.

Bima juga naik mobil kemari. Hanya saja, dia punya sopir dan tidak berkemudi sendiri seperti Tirta. Bima mengajak Tirta naik mobilnya, tetapi Tirta menolak.

Sekitar setengah jam kemudian, Bima dan lainnya tiba di depan sebuah rumah kuno seluas ratusan meter persegi. Pintu masuknya bercat merah dan terdapat dua patung singa berwibawa di kedua sisi.

Sementara itu, di dinding halaman setinggi dua meter, terlihat lukisan pemandangan yang dilukis dengan tinta. Ini membuat nuansa rumah menjadi makin elegan.

Tirta mencari tempat untuk memarkir mobilnya. Sesudah turun dari mobil, dia melihat antrean panjang di depan pintu. Dilihat dari penampilan mereka, p
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Mahpudin Apud
menjenuh kan & terlalu banyak iklan ribry lah..... jelek,langsung sy hapus aplikasi nya gak bermutu.
goodnovel comment avatar
hans
***** huuhhhhhh knp ini cerita novel ceritanya trllu berbelitbelit cerita sinasini bikin pembaca jenuh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1529

    Tirta menegang begitu Yasmin mencengkeram kemaluannya. Tubuhnya bergetar, dia segera menyingkirkan Yasmin sembari menegur, "Sialan .... Yasmin, cepat lepaskan! Itu bukan hadiah, kamu salah! Minggir!"Tirta juga tidak menyangka Yasmin malah menemukan barang asli dari hadiah tersebut. Melihat Tirta yang emosional, Yasmin mengira Tirta tidak rela memberikan hadiah kepadanya.Yasmin mendengus dan marah-marah, "Kakak Guru jahat! Jelas-jelas aku sudah menemukan hadiahnya, tapi kamu masih nggak mau mengaku! Dasar pelit! Kalau kamu nggak mau berikan padaku, aku ambil sendiri!"Kemudian ... sebenarnya Tirta ingin menghentikan Yasmin. Namun, Tirta takut dia tanpa sadar kehilangan kendali dan menyakiti Yasmin.Apa daya, akhirnya dia membiarkan Yasmin berbuat sesuka hatinya. Lagi pula, tidak ada yang melihat. Jadi, Tirta tidak mempermasalahkannya.Yasmin bergumam, "Eh? Jelas-jelas bentuknya sama. Kenapa barangnya melekat di tubuh Kakak Guru?"Setelah beberapa saat, ekspresi Yasmin menjadi makin an

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1528

    "Nggak, Kakak Guru. Aku cuma penasaran dengan hadiahmu. Kalau Kak Bella dan Kak Nabila nggak mau, Kakak Guru berikan padaku saja ya?" kata Yasmin.Yasmin samar-samar melihat 2 benda yang unik, berbentuk elips, panjang, dan dibuat dari batu giok. Melihat Tirta menyembunyikannya, Yasmin yang penasaran berjalan ke belakang Tirta untuk mengecek. Hanya saja, Tirta sudah memasukkan kedua barang itu ke dalam Cincin Penyimpanan. Jadi, kedua tangannya kosong. Tentu saja Yasmin tidak bisa menemukannya.Yasmin yang curiga bertanya, "Eh ... aneh. Jelas-jelas tadi aku lihat barangnya, kenapa tiba-tiba menghilang? Kakak Guru, apa kamu menyembunyikan hadiahnya?"Tirta menyangkal, "Mana ada hadiah? Yasmin, kamu pasti salah lihat. Aku cuma bercanda dengan kedua kakakmu. Kalau nggak, mereka juga nggak mungkin marah sampai-sampai meninggalkanku di sini."Bagaimanapun, barang itu tidak cocok dipakai Yasmin. Tirta sendiri juga harus menunggu sampai dirinya menerobos tingkat pembentukan fondasi sebelum men

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1527

    "Cih, terserah kalau kalian nggak mau pakai. Setelah selesai, aku bisa memberikannya kepada Kak Arum dan Kak Farida," ucap Tirta.Tirta tidak mengejar Bella dan Nabila. Dia lanjut mengukir detail dengan menggunakan Pedang Terbang. Tirta membuat 2 karya seni yang sempurna.Nabila dan Bella menghampiri Yasmin. Sementara itu, Yasmin penasaran saat melihat wajah Bella dan Nabila yang memerah.Yasmin buru-buru bertanya, "Kak Nabila, Kak Bella, kenapa kalian marah? Apa kalian nggak puas dengan hadiah yang diberikan Kakak Guru?"Begitu Yasmin bertanya, Nabila makin marah. Dia menyahut, "Jangan ungkit lagi! Bisa-bisanya dia membual tentang hadiahnya dengan berlebihan! Ternyata ...."Nabila meneruskan, "Sudahlah, kamu masih kecil. Jangan tanya lagi, cepat ikut aku pulang. Biarkan dia main sendiri saja."Awalnya Nabila hendak menjelaskan, tetapi dia menyadari hal ini tidak cocok untuk diceritakan pada Yasmin. Jadi, Nabila menghentikan ucapannya dan membawa Yasmin kembali ke vila.Pada saat yang

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1526

    Tirta menjelaskan dengan ekspresi serius, "Tapi, aku nggak bisa mengklonakan diriku dan menemani kalian pada saat bersamaan. Jadi, setelah mempertimbangkannya, aku memutuskan untuk memberi kalian hadiah yang bisa menggantikanku menemani kalian."Nabila yang tidak sabar berkata, "Hadiah yang bisa menggantikanmu menemani kami? Tirta, barang apa itu? Cepat tunjukkan pada kami."Bella juga penasaran. Dia bertanya, "Tirta, kamu itu manusia. Barang apa yang bisa menggantikanmu? Sebenarnya apa yang ingin kamu lakukan?"Mendengar ucapan Tirta, Yasmin yang antusias ikut bertanya, "Kakak Guru, apa hadiahmu ada lebih? Boleh berikan padaku, nggak?"Sudah jelas Yasmin mulai serakah. Dia juga ingin memiliki hadiah yang disebutkan Tirta agar bisa menggantikan Tirta untuk menemaninya.Mendengar perkataan Yasmin, ekspresi Tirta menjadi sedikit aneh. Dia melambaikan tangannya untuk mengisyaratkan Yasmin menyingkir dan mengingatkan, "Hadiah yang mau kuberikan agak spesial, kamu nggak kebagian. Cepat ming

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1525

    Selesai bicara, Tirta turun ke lantai bawah terlebih dahulu. Ucapan Tirta berhasil membangkitkan rasa penasaran Nabila dan Bella. Termasuk Yasmin yang senang melihat Tirta dimarahi.Nabila bergumam, "Kompensasi yang membuat kita puas? Tapi, kedua tangannya kosong. Dia mau beri kita kompensasi apa? Jangan-jangan pria genit ini membohongi kita.""Seharusnya nggak mungkin. Aku juga nggak tahu, kita lihat saja apa yang dia lakukan," sahut Bella yang juga tidak yakin. Dia mengikuti Tirta setelah melontarkan ucapannya.Yasmin yang menonton keramaian mengikuti Nabila dan Bella sambil berujar dengan antusias, "Kak Nabila, Kak Bella, aku juga mau ikut! Nanti aku akan menyemangati kalian waktu kalian memberi Kakak Guru pelajaran!"Mendengar perkataan Yasmin, Bella memutar bola matanya dan menimpali, "Oke. Yang penting kamu nggak takut nanti kakak gurumu membuat perhitungan denganmu."Yasmin menciut. Dia berucap dengan lirih, "Oh .... Kalau begitu ... Kak Bella, aku lihat saja. Aku nggak akan men

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1524

    "Bi Ayu, Bi Elisa, biarkan aku coba. Hanya sebentar sudah cukup. Bi, boleh ya?" mohon Tirta.Tirta sudah tidak sabar melihat situasi itu. Dia terus membujuk Ayu dan menciumnya. Sementara itu, Elisa yang berbaring di tempat tidur juga bisa merasakan dengan jelas lidah Tirta membuka bibirnya yang lembut dan menyentuh giginya.Ayu yang terus dirangsang Tirta hampir menyetujuinya. Tiba-tiba, terdengar suara langkah kaki dari luar pintu. Selain itu, terdengar omelan Nabila dan Bella."Tirta, kamu sudah bersenang-senang semalaman. Apa masih belum cukup?""Jelas-jelas Bi Ayu sudah lemas sampai-sampai nggak kuat jalan lagi. Kamu masih berniat macam-macam, kamu memang nggak tahu batasan.""Tirta, jelas-jelas semalam kamu sudah berjanji padaku hari ini kamu mau menemaniku. Kelihatannya kamu mau mengingkari janjimu."Tirta tidak bisa berkata-kata. Dia menoleh, lalu melihat Nabila dan Bella membawa Yasmin. Mereka memandangi Tirta dengan ekspresi kesal.Sebelumnya Ayu terpaksa setuju karena terus d

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status