Share

Bab 18

Wajah David semakin memucat saat mendengar ucapan wanita yang merupakan sekretaris Sebastian. "Ada apa?" tanyanya dengan terbata-bata.

"Saya juga tidak tahu pak," jawab si wanita.

David berusaha menutupi rasa gugupnya. Pria itu menarik nafas panjang dan kemudian menghembuskannya secara perlahan-lahan. Setelah menetralkan detak jantungnya barulah dia beranjak dari duduknya dan mengikuti langkah wanita yang tadi memanggilnya.

"Anda silakan masuk dan tunggu sebentar, pak Sebastian masih rapat," jelas si wanita.

David menurut dan kemudian duduk di kursi yang ada di depan Sebastian. Dingin suhu udara di dalam ruangan, sudah tidak dirasakannya lagi. Keringat terus saja bercucuran di pelipis kening bahkan tubuhnya.

Otaknya terus berfikir dengan apa yang harus dilakukannya. David duduk dengan gelisah sambil terus memijat keningnya. Ancaman yang diberikan oleh orang yang memerintahkannya, sangat mengerikan. Karena mereka mengancam keselamatan istri serta calon anaknya.

Berulang kali David me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status