Share

37. Suara Emas Andini

“Bagaimana kalau kamu membuatkan saya teh terlebih dahulu?” bisik Devano sembari menarik ujung rambut ikal istrinya, lalu menciuminya dengan begitu lembut.

“Makan di restorannya kapan?” tanya Andini lagi dengan wajah sedikit kesal.

“Setelah saya menghabiskan segelas teh buatan istri tercinta,” balas Devano lembut. Dengan malas, Andini turun dari ranjang secara perlahan dan langsung menuju kamar mandi. Pinggang yang berlenggak-lenggok tanpa busana menuju arah kamar mandi, membuat Devano menggelengkan kepala sambil mengulum senyum. Jauh di dalam hatinya, apapun akan dia perbuat untuk mempertahankan pernikahannya, dengan caranya.

Setelah menghabiskan teh buatan Andini, Devano pun menepati janjinya untuk membawa sang istri makan malam di restoran. Walau sudah pukul delapan malam, tetapi tidak menghalangi semangat Andini untuk menikmati malam sabtu bersama suaminya.

Bukan restoran mewah yang bertabur lilin aroma terapi yang begitu romantic, tetapi Devano memilih warung pecal lele pinggir
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
indahnya bersama isteri tercinta...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status