Share

Bab 40

Penulis: Ghea
Rexa melangkah lebar masuk ke kantor polisi, lalu langsung melihat Arlina.

Orang-orang berlalu-lalang di sekitarnya, beberapa polisi sedang menengahi keributan, suasananya riuh. Di tengah kekacauan itu, Arlina duduk di sudut dengan kepala tertunduk, seperti hewan kecil yang terjebak di tempat asing.

Rexa segera melangkah cepat ke arahnya. Arlina seperti merasakan kehadirannya. Dia mendongak. Mata gadis itu memerah, kedua tangan saling menggenggam erat. Dia menatap Rexa dengan penuh harap.

Jakun Rexa bergerak pelan, suaranya dalam dan berat. "Apa yang terjadi?"

Sebelum Arlina sempat menjawab, seorang polisi di samping sudah berujar, "Istrimu salah paham, mengira rekan kerjanya menyentuh dia, jadi sampai ribut dan dibawa ke kantor polisi. Tapi sudah diklarifikasi, cuma salah paham."

"Bos di toko juga lihat dia masih mahasiswa, jadi nggak mau perpanjang urusan. Bahkan kasih dia tambahan 400 ribu. Ya sudah, selesai di sini ya. Kamu tinggal bawa dia pulang dan tenangkan dia."

Nada bicara po
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dosenku di Siang Hari, Suamiku di Malam Hari   Bab 50

    Rexa bertanya dengan tenang, "Tadi kamu mau tanya apa?"Jazlan menimpali, "Nggak. Aku cuma mau tanya berapa usia kehamilan Kakak Ipar Muda."Arlina berusaha mengabaikan panggilan itu dan menyahut, "Satu bulan lebih."Mendengar ucapan Arlina, Jazlan melihat Rexa sekilas dan menanggapi, "Satu bulan lebih? Bagaimana kamu bisa kenal dengan Rexa? Setahuku, dia baru bekerja di fakultas kedokteran universitas kalian selama setengah bulan."Arlina berbicara dengan jujur karena Jazlan adalah teman Rexa, "Di ho ...."Sebelum Arlina menyelesaikan perkataannya, Rexa menyela, "Makan. Jangan biarkan dia cari tahu informasi tentang kamu."Arlina melihat Rexa dan Jazlan, lalu lanjut makan lagi. Masalahnya sekarang Arlina sangat kenyang. Jazlan melihat Rexa dengan ekspresi curiga.Setelah selesai makan, Arlina ingin pergi ke kamar mandi karena makan terlalu banyak. Dia ragu-ragu sejenak, lalu berbisik kepada Rexa, "Aku mau pergi ke kamar mandi."Rexa menoleh dan bertanya, "Perlu aku temani nggak?"Arli

  • Dosenku di Siang Hari, Suamiku di Malam Hari   Bab 49

    Rexa bertanya dengan santai, "Kamu mau mengecek identitasnya sampai kapan?"Sekarang Jazlan melepaskan Rexa terlebih dahulu. Dia tersenyum lebar dan berucap kepada Arlina, "Cepat duduk."Tatapan Jazlan tertuju pada perut Arlina. Rexa mengatakan Arlina hamil, tetapi belum terlihat jelas. Seharusnya usia kehamilan Arlina baru memasuki trimester pertama.Setelah duduk di depan meja makan, Jazlan memberikan menu kepada Arlina dan berkata, "Kamu mau makan apa? Coba lihat dulu."Arlina melambaikan tangannya sambil membalas, "Terserah. Kalian yang pesan saja."Jazlan tahu Arlina gugup. Dia juga tidak sungkan lagi dan langsung mengambil menu. Jazlan bertanya, "Ada yang kamu nggak makan?"Rexa menjawab terlebih dahulu, "Dia nggak bisa makan pedas. Pesan iga asam manis untuknya."Jazlan memelototi Rexa lagi. Sekarang Rexa begitu perhatian kepada Arlina, jadi kenapa waktu itu dia menghamili Arlina?Jika ibu hamil suka makan pedas, berarti bayinya berjenis kelamin perempuan. Jika ibu hamil suka ma

  • Dosenku di Siang Hari, Suamiku di Malam Hari   Bab 48

    Wajah Arlina memerah dan jantungnya berdegup kencang. Terdengar suara Rexa. "Apa kamu sudah membalas pesannya?"Arlina baru tersadar. Dia segera membuka WhatsApp Jazlan dan mengirim pesan kepadanya.[ Halo, kami akan sampai 5 menit lagi. ]Siapa sangka, Jazlan langsung membalas pesan itu.[ Kakak Ipar? ]Dilihat dari gaya bahasanya, Jazlan langsung tahu bukan Rexa yang menulis pesan itu. Arlina kaget melihat panggilan Jazlan kepadanya. Dia yang masih muda sudah menjadi kakak ipar?Arlina ragu untuk membalas pesan Jazlan. Bagaimanapun, ini adalah ponsel Rexa. Rexa melirik ekspresi Arlina yang aneh saat memandangi ponsel. Dia bertanya dengan ekspresi bingung, "Kamu balas apa?"Arlina mengangkat kepala dan memandang Rexa dengan kebingungan. Dia berujar dengan terbata-bata, "Dia ... panggil aku ... kakak ipar."Rexa tersenyum dan menanggapi, "Aku lebih tua beberapa bulan darinya. Nggak salah kalau dia memanggilmu kakak ipar."Itu bukan poin pentingnya. Masalahnya Arlina lebih kecil 8 tahun

  • Dosenku di Siang Hari, Suamiku di Malam Hari   Bab 47

    Arlina langsung paham Rexa berbohong demi kebaikannya. Setelah mengeluarkan telurnya, Arlina merasa frustrasi.Akhirnya, Arlina bisa membuat sarapan. Namun, hasilnya sangat buruk. Demi menjaga harga dirinya, Arlina membantu dirinya sendiri menjelaskan, "Teknik memasakku benar-benar lumayan bagus. Kali ini nggak disengaja, besok aku buatkan sarapan lagi untukmu."Masalahnya di kulkas hanya tersisa 2 butir telur. Kalau tidak, Arlina bisa menggoreng telur lagi. Rexa bertanya sembari tersenyum, "Kenapa kamu bersikeras membuatkanku sarapan?"Arlina menggigit roti lapis tanpa telur sambil menyahut, "Aku mau berterima kasih kepadamu. Semalam untung saja kamu membantuku."Kalau tidak, Arlina pasti merasa sangat sedih setelah pulang. Dia hanya bisa bersembunyi di dalam selimut dan diam-diam menangis.Namun, tindakan Rexa membuat Arlina merasa cukup puas. Dia juga bermimpi Rexa memukul Delmar hingga berlutut sembari meminta ampun. Rexa sangat keren."Sudah seharusnya aku berbuat seperti itu. Kal

  • Dosenku di Siang Hari, Suamiku di Malam Hari   Bab 46

    Pintu ruang kerja tidak ditutup rapat. Ketika Rexa masuk ke dalam ruangan sambil membawa segelas susu, dia melihat Arlina tertidur di meja.Malam ini, banyak masalah yang terjadi. Setelah pulang, Arlina langsung mandi dan masuk ke ruang kerja. Sudah jelas dia adalah murid yang rajin. Namun, akhirnya Arlina tidak mampu menahan rasa kantuknya.Cahaya lampu yang tidak terlalu terang terpancar ke wajah Arlina. Kulitnya yang putih terlihat sangat mulus. Tampak bayangan samar dari bulu matanya yang panjang pada wajahnya.Rexa berdiri di samping seraya mengamati Arlina sejenak, lalu meletakkan gelas susu di atas meja dengan pelan. Kemudian, Rexa menggendong Arlina.Tubuh Arlina sangat ringan sehingga Rexa tidak merasa kesulitan menggendongnya. Rexa menggendong Arlina dengan mudah dan berjalan ke kamarnya.Tiba-tiba, terdengar suara yang manja dari pelukan Rexa. "Pak Rexa."Rexa menunduk dan melihat gadis dalam pelukannya memandanginya dengan mata mengantuk. Rexa bertanya dengan sangat lembut,

  • Dosenku di Siang Hari, Suamiku di Malam Hari   Bab 45

    Ersya tertawa senang dan menimpali, "Oke, aku tunggu undanganmu. Nenekmu pasti senang sekali. Waktu mencarinya terakhir kali, dia masih mengomel karena ingin punya cicit secepatnya. Kalian harus berusaha lebih keras."Arlina merasa canggung untuk mengatakan sekarang dia sedang hamil cicit Keluarga Pariaman. Rexa juga tidak menjelaskan. Dia hanya mengiakannya, "Oke, Paman Ersya."Setelah mengantar Ersya, Arlina berdiri di tepi jalan. Dia baru merasakan semua ini tidak nyata. Malam ini, Arlina merasa seperti bermimpi. Emosinya naik turun.Sejak Ersya datang, situasinya langsung berubah drastis. Biarpun Delmar dan Bahran tidak rela, mereka juga sadar tidak mampu melawan tokoh hebat.Ditambah lagi, Delmar tahu hubungan Rexa dengan Ersya tidak biasa. Jika mempermasalahkan hal ini lagi, dia pasti celaka.Rexa menyelesaikan kasus pemukulan ini hanya dengan membayar kompensasi sebesar 500 ribu. Walaupun Delmar tidak menginginkannya, sikap Rexa sangat tegas. Ini adalah pertama kalinya Arlina me

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status