Share

Chapter 13: Kue Mematikan

   Senin pagi yang cerah, hawa sejuk terasa sangat nyaman di seluruh kulit dan tubuh Rose. Baginya ini adalah pagi yang indah seperti biasanya, tidak ada kesukaran, tidak ada kebimbangan, semua hal menjadi indah di mata cantiknya.

   "Selamat pagi, kamu" ucap Rose pelan sambil menatap foto seorang lelaki tampan di meja belajarnya.

   Ucapan selamat pagi yang selalu ia sampaikan pada seseorang yang jauh disana tanpa disadari oleh sang pujaan hati, melihat wajah dan senyumnya saja sudah cukup bagi Rose.

   "Uuugh.." erang Vic yang tidur di bednya, hari sudah pagi tapi Vic masih setia memejamkan matanya.

   Biasanya, Rose yang bangun paling pagi lalu pergi ke kamar mandi lebih dulu lalu dia akan bersiap-siap memakai seragam sekolah dan membangunkan sahabat sekaligus rekan sekamarnya.

   "Vic, ayo bangun. Nanti kamu terlambat loh" ucap Rose sambil membetulkan dasi pita di kerah bajunya.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status