Share

Bab 28

Mata Zeya menatap benda asing yang tergeletak begitu saja di atas meja kayu.

Ditatapnya benda asing itu sampai Zeya yakin bahwa benda itu bukan milik putranya maupun Andrew. 

"And, ini punya siapa?" Tanya Zeya mengangkat tablet dari atas meja lalu menggoyang di depan wajah Andrew. 

Andrew yang baru selesai menata makanan dan minuman ke atas meja, melirik sekilas ke arah tablet. 

"Itu punya Om Andrew, Ma. Om Andrew mau menghadiahi Anze tapi Anze tolak," sanggah Anze terburu-buru takut mama-nya salah paham.

Zeya menoleh ke samping, menghadiahi putranya kecupan di kening. Zeya kembali menoleh dengan mata memicing serta alis terangkat naik.

"Eh itu memang buat Anze. Hehehehe." Andrew tertawa kecil dibawah tatapan mengintimidasi dari Zeya.

"Sogokan ya? Anze tidak menerima suap dalam bentuk apa pun. Betul kan Anze?" Zeya kembali menoleh dengan senyum manis di wajahnya.

Anze berkata, "Iya Ma."

#Makanya jangan ber

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status