Share

Bab 45

Perlahan mata Zeya terbuka. Silau cahaya lampu menusuk masuk matanya. Dia berusaha menyesuaikan matanya dengan pencahayaan di sekitar. 

Zeya mengamati sekelilingnya untuk mengetahui di mana dirinya berada. Satu pemahaman masuk saat melihat selang infus tertancap di punggung tangan kirinya. 

Zeya mengingat dirinya mengalami kecelakaan di depan rumah Andrew karena sikap gegabahnya. 

-Apa anakku selamat- batin Zeya.

Pintu ruangan Zeya terdorong ke dalam dan tubuh Alin berjalan memasuki ruangan. Zeya menatap lurus ke arah Alin. Alin yang masih belum menyadari tengah diperhatikan, menutup pintu dan berjalan dengan fokus menatap layar ponselnya. 

Bahkan sampai duduk di sofa, tatapan Alin tak beralih dari layar ponselnya.

Zeya menggerutu kesal melihat tingkah Alin yang mengabaikannya. 

"Hei," panggil Zeya melambaikan tangan.

Sayangnya Alin tak melihat lambaian Zeya. Tapi Alin mendengar suara Zeya yang memanggi

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status