Share

Bab 50

Malam pertama Zeya bukan merupakan malam pengantin namun sensasi perasaan dag dig dug masih dialami Zeya. Jantungnya tidak bisa berdetak normal hingga dia terus menerus menegak air putih dari gelas yang ada di atas nakas. Dia berpikir setelah meminum air putih, perasaannya menjadi tenang kembali.

Dia telah duduk di pinggir ranjang kamar hotel menunggu suaminya kembali dari acara resepsi. Putranya, Anze  dia titip untuk dijaga oleh Wilona. 

Tangan Zeya saling bertautan di pangkuannya. Matanya memperhatikan gerak jarum jam dari layar ponselnya.

-Ke mana Andrew pergi. Kenapa belum kembali juga- batin Zeya duduk gelisah.

Ceklek, daun pintu didorong terbentang lebar. Melihat keadaan Andrew di ambang pintu membuat Zeya bergegas menghampiri suaminya.

"Kamu mabuk?" tanya Zeya jelas masih tidak percaya melihat suaminya sempoyongan. 

"Istriku," ujar Andrew berusaha bergelayut di bahu Zeya. 

Dengan tangan sigap, Zeya memapah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status