Share

57. Dua Pilar Cinta

Suasana masih terasa dingin di meja makan. Hal ini berbanding berbalik dengan matahari yang mulai menyengat bumi. Tak ada obrolan yang terjadi saat sarapan. Baik Raihan maupun Rojak tampak sibuk mengunyah makanan. Rania sendiri hanya bisa melirik ke arah pemuda itu dan mertuanya bergantian. Jujur saja, ia tak bisa berlama-lama dengan situasi seperti ini.

Di sisi lain, Raihan dengan cepat menghabiskan sarapan. Pemuda itu meneguk minuman hingga tandas. Ia dengan cekatan menyampir tas ke bahu, kemudian menggeser kursi untuk bangkit.

“Jadi kamu mau tetap pergi?” tanya Rojak yang langsung memecah hening. Ia sengaja menyimpan gelas dengan satu kali entakan kuat.

Rania buru-buru menyelesaikan sarapan. Ia segera mengumpulkan piring kotor, kemudian membawanya ke tempat cuci piring. Gadis itu memang membuka kran air, tetapi tubuhnya malah mengintip di balik tirai.

Raihan mengangguk. “Assalamualaikum,” ucapnya sembari mengulurkan tangan untuk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status