Share

Bab 17 (Menjemput Ilyas)

Kupoles sedikit blush on di pipi, tak lupa mengenakan celak mata dan maskara. Aku tak ingin terlihat berantakan di depan Mas Ilyas. Menangis saat memasak tadi menjadikan wajahku terlihat sembab.

Terakhir kukenakan hijab, lalu menyematkan bros berbentuk love dibagian samping dada. Setelahnya menyambar tas lalu keluar dari kamar.

"Bu, Nisa pamit jemput Mas Ilyas ya," ucapku pada Ibu sembari mengulurkan tangan.

"Hm, jangan ngadu macem-macem sama anakku."

"Iya, Bu."

Lalu aku berjalan ke luar rumah. Tampak Mang Tardi sedang berjongkok-jongkok di bawah meja juga membolak balik taplak dan bantalan kursi.

"Mang, cari apa? Saya sudah siap."

"Eh, Non. Tunggu ya, Non. Mamang cari kunci mobil dari tadi. Kuncinya nggak kelihatan," ucap Mang Tardi bingung.

"Loh, emangnya tadi Mamang letak dimana dan kemana aja?"

"Disini aja, Non. Mamang letak di meja ini. Terus Mamang masuk sebentar ambil hp. Ini baru sadar kuncinya nggak ada lagi. Ad

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status