Share

Bab 2

Penulis: Kunang
Benson mengira aku mulai goyah. Dengan senyuman di wajahnya, dia membantuku membereskan barang-barang, katanya mau pergi melihat anak itu.

Aku sempat ragu, tapi akhirnya juga tidak menolak.

Aku harus tahu, apa yang sebenarnya terjadi.

Benson begitu baik padaku selama ini, bagaimana mungkin dia tega mengkhianatiku?

Benson mengemudikan mobil dan tak memakan waktu lama, kami pun sampai di sebuah komplek perumahan.

Komplek ini adalah perumahan baru di kota kami dan orang-orang yang tinggal di sini semuanya jelas bukan orang sembarangan.

Pintu pun dibuka oleh seorang wanita.

Wajahnya persis seperti di foto, terlihat sangat menawan. Tatapannya saat melihat Benson tak bisa dipalsukan.

Sama seperti tatapanku saat menatap Benson, tatapan penuh cinta.

Leo memang anak yang manis, matanya langsung berbinar saat melihat Benson, jelas sekali dia senang.

Belum sempat Leo bicara, Benson langsung berbatuk dua kali.

“Leo, om datang melihatmu lagi. Kamu ada jadi anak baik nggak akhir-akhir ini?”

Dengan enggan, Leo memanggil om, lalu menatapku dengan tatapan penuh waspada.

Begitu masuk ke dalam rumah, aku mulai memperhatikan sekeliling. Semakin dilihat, hatiku semakin tidak tenang.

Gaya interior rumah ini sangat mirip dengan rumah kami. Ini adalah gaya kesukaan Benson.

Aku tidak bisa lagi membohongi diriku sendiri. Tanpa sepengetahuanku, suamiku sudah diam-diam membangun rumah tangga lain.

Benar-benar menyakitkan.

Leo terlihat sangat akrab dengan Benson. Saat mereka bercanda dan bermain bersama, terasa sekali kedekatan di antara mereka.

Tanpa sadar, aku memegangi perutku. Seharusnya ini semua milik anakku.

Namun kini, semuanya jadi milik orang lain.

“Kamu Bu Solene, ya? Pak Benson memang suka sekali sama anak-anak,ya!”

Ujar Kalyana sambil tersenyum padaku, dengan tatapan menantang yang tak bisa disembunyikan.

Dia jelas sedang menantangku, ingin sepenuhnya merebut posisi di samping Benson.

Di perjalanan pulang, pikiranku masih belum bisa lepas dari kejadian tadi.

Sepanjang jalan, Benson terus membicarakan anak itu dengan penuh pujian.

“Sayang, anak itu benar-benar lucu, lagipula dia juga dari keluarga tunggal. Kalau kita mengadopsinya, rasanya nggak jauh beda dengan anak sendiri.”

“Bagaimana kalau kita adopsi saja?”

“Anak seusia itu, selama kita memperlakukannya dengan baik, sebentar saja juga sudah lupa dengan ibu kandungnya.”

Ujarnya sambil menurunkan suara, seolah takut aku marah.

“Kalau anak pertama kita nggak keguguran, usianya juga kira-kira segitu sekarang.”

Begitu dia menyebut soal anak pertama kami, hatiku langsung terasa terpukul.

Waktu itu, Benson baru mulai merintis usaha dan aku ikut ke sana kemari membantunya.

Usiaku masih muda saat itu, aku bahkan tak sadar kalau sedang hamil. Kukira reaksi-reaksi aneh di tubuhku karena aku sedang sakit.

Karena kelalaianku dan terlalu capek, akhirnya anak itu tak bisa dipertahankan.

Aku menatap informasi di lembar data itu.

Anak itu sekarang berumur lima tahun. Kalau anakku tak keguguran dulu, usianya juga segitu.

Mengingat hal itu, tanganku spontan meremas lembaran itu erat-erat.

Saat aku sedang meratapi kehilangan anakku, Benson malah diam-diam punya anak dengan perempuan lain.

Bisa jadi, saat aku menangis karena kehilangan, dia sedang bahagia menyambut kelahiran anak dari wanita lain.

Mengingat betapa akrabnya Benson dengan anak itu, perasaanku terasa sangat hancur.

Begitu dia kembali menyebut-nyebut soal anak itu untuk kesekian kalinya, akhirnya aku pun tak bisa menahan lagi.

“Cukup! Aku nggak akan pernah setuju mengadopsi anak itu, jadi mending kamu buang jauh-jauh niat itu.”

Benson terkejut dengan ledakan emosiku yang tiba-tiba.

Dia terdiam sebentar, lalu tersenyum dan berkata,

“Iya, kalau kamu nggak mau, nggak masalah.”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Dulu Aku Bodoh, Sekarang Tidak Lagi   Bab 7

    “Kamu sangat menyedihkan.”Aku berjongkok, menatap Benson dan mengucapkan fakta itu dengan datar.Ada sedikit cahaya yang melintas di tatapan Benson, tapi langsung padam.Dia mencengkeram tanganku erat-erat dan memohon, “Solene, kok kamu jadi seperti ini? Kamu benar-benar sudah nggak ada perasaan sedikit pun padaku?”“Atau siapa yang membohongimu? Apa mereka lihat kamu sudah punya uang sekarang, jadi mau manfaatin kamu?”Aku menatapnya dingin, lalu tiba-tiba tertawa.Tawa yang penuh sindiran. Iya, aku memang meremehkan Benson.“Kamu cinta denganku? Kamu pikir itu cinta? Kamu hanya merasa pesona dirimu kuat dan merasa ada yang bisa mencintaimu dengan tulus.”“Bahkan soal Leo pun, kamu pikir kamu benar-benar sayang padanya? Padahal kamu hanya terharu karena ada perempuan yang mau melahirkan anak demi kamu.”“Kenyataannya, kamu itu egois dan nggak pernah mencintai siapapun. Begitu mengingat pernah bersamamu dulu, aku merasa jijik!”Benson hampir pingsan karena emosi. Dia menunjukku denga

  • Dulu Aku Bodoh, Sekarang Tidak Lagi   Bab 6

    Sepanjang hidupnya, hal yang paling dipedulikan Benson bukanlah aku, melainkan perusahaannya yang sudah dia bangun dengan susah payah.Aku sudah berkali-kali berpikir, kenapa dia begitu keras kepala terus mengejarku?Jawabannya jelas, karena dia tak mau kehilangan aku, si asisten andal yang bisa menghasilkan banyak uang.Sekarang, setelah Kalyana melakukan hal seperti itu, jelas saja Benson tak akan bersikap baik padanya.Tanpa pikir panjang, dia langsung mengemasi semua barang milik Kalyana dan mengusirnya keluar dari rumah.Hari itu hujan dan udara terasa dingin.Benson melempar barang-barang Kalyana keluar rumah tanpa ragu sedikit pun.Namun, yang paling tak terima Kalyana diusir itu bukan orang lain, melainkan Leo.“Ibu, aku mau ibu! Jangan usir ibu!”“Kamu ayah jahat! Aku benci denganmu! Aku benci denganmu!”“Nanti kalau kamu sudah tua, aku nggak akan peduli denganmu!”Begitu tahu kalau ibunya bakal diusir, emosi Leo langsung meledak.Aku tak tahu bagaimana perasaan Benson saat it

  • Dulu Aku Bodoh, Sekarang Tidak Lagi   Bab 5

    Untungnya, musuh bebuyutan Benson sangat senang membelaku.“Waktu selingkuh, sikap Pak Benson nggak seperti ini. Kok sekarang malah jadi semakin tak tahu malu?”“Jangan-jangan demi saham perusahaan, Pak Benson rela jual tampang, ya?”“Kalau begitu, aku bisa bantu carikan lebih banyak orang untuk kasih dukungan pada Pak Benson.”Benson memang orang yang mementingkan citra.Begitu dengar omongan itu, dia langsung pergi tanpa ragu dengan wajah muram.Kalyana melotot ke arahku dan buru-buru mengejarnya.Aku menyentuh wajahku, merasa sedikit lega.Di dunia ini, hal paling menakutkan bukan bertemu orang gila, tapi saat kamu sadar bahwa dari awal sampai akhir, kamu mencintai orang yang benar-benar brengsek.Setelah tanda tangan kontrak, Benson pun tak lagi menggangguku.Bagaimanapun, dia bukan orang jenius, tak bisa mengurus karir dan cinta sekaligus.Namun, aku tak menyangka, tak lama kemudian, Benson malah datang menggangguku lagi.Setelah menjual saham perusahaanku, aku mulai belajar menja

  • Dulu Aku Bodoh, Sekarang Tidak Lagi   Bab 4

    Usai aku bicara, wajah Benson langsung pucat. Dia mundur dua langkah dengan tatapan tak percaya.“Apa kamu bilang? Anaknya sudah nggak ada?”“Nggak mungkin. Bukannya dokter bilang jadwal operasi lagi padat sekarang? Bukannya harus menunggu dulu?”Benson mencoba menenangkan diri, seolah menemukan secercah harapan.“Sayang, kamu bohong, ‘kan? Kamu marah gara-gara aku pergi, ‘kan?”“Aku bisa jelasin semuanya. Leo itu masih kecil dan lagi sakit parah.”“Waktu aku bawa dia ke rumah sakit, dokter bahkan bilang kalau telat sedikit saja, demam tingginya bisa membuatnya cacat.”“Aku lihat ibunya Leo repot mengurus anaknya sendirian, jadi aku memutuskan tinggal sebentar untuk bantu jagain.”Sambil bicara, Benson berusaha meraihku, tapi aku langsung menepisnya.Waktu aku keguguran, suamiku malah sibuk menemani anak dan wanita lain. Bagaimana bisa aku menerima itu?Apalagi itu adalah selingkuhan dan anak haramnya.Awalnya aku tak mau ribut soal ini karena sudah benar-benar mati rasa. Aku hanya ing

  • Dulu Aku Bodoh, Sekarang Tidak Lagi   Bab 3

    Sambil bicara, dia memeluk dan menghiburku dengan lembut, “Asal kamu senang, apapun akan kulakukan.”Akhirnya, perasaanku mulai tenang.Namun, sepulangnya ke rumah, aku tak bisa tidur sama sekali.Mungkin karena kemunculan anak itu telah mengguncang hubungan kami yang sudah berjalan bertahun-tahun ini.Malam itu, aku terus-menerus mimpi buruk. Saat terbangun di tengah malam, perutku terasa sangat sakit.Aku buru-buru membangunkan Benson.“Perutku sakit sekali.”Benson terbangun dan langsung panik.“Tahan sebentar, aku antar kamu ke rumah sakit sekarang juga.”Sambil bicara, dia bersiap mengenakan baju dan menggendongku.Namun tiba-tiba, ponselnya berdering. Dia langsung berhenti dan mengangkat teleponnya.“Halo, apa yang terjadi?”Aku langsung merasa ada yang tidak beres.Panggilan dari siapa yang membuatnya begitu panik?Beberapa detik kemudian, aku mendengar suara yang paling tidak ingin kudengar.“Benson, Leo demam tinggi.”Mendengar itu, Benson yang tadinya masih menggendongku, wa

  • Dulu Aku Bodoh, Sekarang Tidak Lagi   Bab 2

    Benson mengira aku mulai goyah. Dengan senyuman di wajahnya, dia membantuku membereskan barang-barang, katanya mau pergi melihat anak itu.Aku sempat ragu, tapi akhirnya juga tidak menolak.Aku harus tahu, apa yang sebenarnya terjadi.Benson begitu baik padaku selama ini, bagaimana mungkin dia tega mengkhianatiku?Benson mengemudikan mobil dan tak memakan waktu lama, kami pun sampai di sebuah komplek perumahan.Komplek ini adalah perumahan baru di kota kami dan orang-orang yang tinggal di sini semuanya jelas bukan orang sembarangan.Pintu pun dibuka oleh seorang wanita.Wajahnya persis seperti di foto, terlihat sangat menawan. Tatapannya saat melihat Benson tak bisa dipalsukan.Sama seperti tatapanku saat menatap Benson, tatapan penuh cinta.Leo memang anak yang manis, matanya langsung berbinar saat melihat Benson, jelas sekali dia senang.Belum sempat Leo bicara, Benson langsung berbatuk dua kali.“Leo, om datang melihatmu lagi. Kamu ada jadi anak baik nggak akhir-akhir ini?”Dengan e

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status