Share

Bab 6. Menggoda Rubah Putih Dan Dapatkan Informasi.

Bab 6

"Hah!" Kenzo terkejut saat mendengar suara rubah putih yang berbicara. Melihat ke arah rubah putih, Kenzo mengamati. Kini si rubah putih sedang memeluk, melindungi ekornya sambil menatap dengan gugup dan malu ke arahnya.

Seketika Kenzo mengerti, tapi karena itu, dia semakin ingin menggoda si rubah putih.

Swosh ...

Seketika, dalam kedipan mata, Kenzo muncul di belakang rubah putih, lalu mengangkat dan memeluk tubuh si rubah putih sambil berbisik pelan di samping telinga, "Memangnya kenapa?"

"Hi ...." rubah putih berteriak centil karena kaget. Dia mengabaikan pertanyaan kenzo dan dengan panik meronta ingin membebaskan diri sambil berkata, "le– lepaskan aku! ...."

"Tidak ..." Kenzo menolak, dia awalnya tidak bermaksud menggodanya lebih jauh.Tapi, karena melihat ekor rubah yang indah menjuntai ke bawah saat dia menggendongnya. Dia menjadi penasaran, jadi dia mencengkram ekor si rubah putih.

"Emhh ...," rubah putih mendesah pelan, dia mencoba memohon pada kenzo dengan ekspresi menyedikan,

"J–jangan di sentuh, itu ... emh–"

Belum selesai rubah putih berkata, kenzo sudah mulai mengelus ekor rubah dengan nyaman ....

"Woah ... rubah kecil, bulu ekormu sangat halus dan nyaman ..." kata Kenzo memuji.

"T–tidak, berhenti ... itu geli ..." rubah putih berkata lemah dengan tubuhnya yang mulai memanas.

"Nanti, biarkan aku mengelusnya beberapa kali lagi ...."

"Tidak ...."

---

Sementara Kenzo sedang bersenang-senang dengan ekor rubah putih.

Di dunia lama Kenzo.

Seorang wanita yang memakai kaos longgar masuk ke kamar tidur. Dia mengambil ponsel di atas meja, lalu berbaring tengkurap di atas kasur.

Saat membuka layar ponselnya, melihat pemberitahuan panggilan tak terjawab dari aplikasi media sosialnya yang jarang digunakan, dia menjadi bingung ...

Melihat nama pemanggil, dia menjadi kaget dan berkata, "K–Kenzo! bukankah beberapa hari yang lalu dia sudah ...."

'Tidak, tidak, seharusnya tidak mungkin itu Kenzo, mungkin kerabatnya yang salah tekan atau ingin membicarakan sesuatu ....'

'Ya ... Ya ... Seharusnya begitu ....'

'Jika dipanggil lagi aku akan menjawabnya'

Setelah berpikir positif, Fira kembali bermain dengan ponselnya.

---

Di ruang keluarga

Kenzo duduk di sofa dengan rubah putih yang masih ada di pelukannya. Dia tidak lagi menggoda rubah putih dan hanya menemaninya menonton film. Rubah putih yang tidak bisa berbuat apa-apa hanya bisa menikmati pelukan hangat kenzo.

"Aa ... ayo buka mulutmu rubah kecil," kata Kenzo yang menyuapi popcorn ke mulut rubah putih.

Rubah putih tidak menolak dan dengan senang hati mengunyah popcorn di mulutnya. Setelah menonton beberapa film, hari mulai gelap, Kenzo dan rubah putih berbaring bersama sambil berbicara berhadapan.

"Rubah kecil, kamu punya nama?" tanya Kenzo sambil mengelus tubuh rubah putih.

"Ya ..." rubah putih menjawab dengan pelan.

"Siapa?" kata Kenzo penasaran, dia berbicara sambil menatap wajah rubah kecil.

"Elma ..." rubah putih berkata dan menundukkan kepala, menghindari tatapan Kenzo.

"Elma ... nama yang bagus, namaku Kenzo," kata kenzo memuji sambil memperkenalkan dirinya.

Elma senang mendengar pujian itu, dia memberanikan diri, menatap wajah Kenzo dan berusaha menyebutkan nama dengan nada terbata "K–Ken–zo ...."

"Ya, panggil saja Ken," kata Kenzo sambil tersenyum.

Selanjutnya, Kenzo terus berbicara dengan rubah putih yang bernama Elma ini. Kenzo bertanya tentang situasi Elma dan kenapa dia bisa terluka. Elma menjawab kalau dia terluka saat bermain di daerah yang jauh dari kelompoknya dan tak sengaja bertemu dengan musuh yang lebih kuat darinya. Dia terluka selama pertempuran. Karena dalam keadaan panik, dia berlari ke arah acak, dan akhirnya sampai ke tempat tinggal Kenzo dalam keadaan linglung.

Setelah menceritakan itu, rubah putih berterima kasih berulangkali ke Kenzo atas pertolongannya, setelah Kenzo mengatakan beberapa kata barulah dia berhenti.

Kenzo terus melanjutkan pembicaraan, dan dari percakapan kali ini, Kenzo bertanya tentang keadaan umum di dunia ini. Elma tidak bertanya kenapa Kenzo tidak tahu tentang hal itu, dan menjelaskan semua hal yang diketahuinya. Pertama-tama tentang ranah kultivasi, dari rendah ke tinggi, dan setiap ranah dibagi menjadi sembilan bintang.

Inti Perunggu

Inti Perak

Inti Emas

Inti Platinum

Inti Raja

Inti Kaisar

Santo

Abadi

Setengah Dewa

Dewa Sejati

Umumnya ranah yang bisa dicapai hanyalah sampai Setengah Dewa, dan untuk menjadi dewa sejati seseorang harus naik ke alam atas yang memiliki energi khusus yang di sebut energi ilahi. Namun, jalan ke alam atas sudah di tutup puluhan ribu tahun yang lalu.

Selanjutnya tentang hutan tempatnya berada saat ini, hutan ini disebut oleh manusia dengan nama Hutan Terlarang. Di namai seperti itu mungkin karena hutan ini tidak bisa ditinggali oleh manusia karena dihuni oleh banyak hewan yang kuat, dan yang paling dikenal adalah empat penguasa hutan yang menempati daerah di empat sisi hutan.

Daerah selatan singa kristal, daerah barat beruang amarah, daerah timur kalajengking racun jiwa, daerah utara gagak ilusi.

Mendengar tentang penguasa hutan, entah kenapa membuat Kenzo bersyukur karena tidak dikirim ke salah satu tempat kekuasaan mereka. Jika ada dalam jangkauan mereka, mungkin sangat sulit untuk bertahan hidup.

Terus mendengarkan penjelasan Elma, Kenzo menanyakan situasi di luar hutan tempat yang biasanya dihuni manusia. Elma tidak tahu banyak tentang hal ini karena dia belum pernah keluar dari daerah hutan, Elma hanya berkata kalau di luar hutan banyak manusia yang mendirikan kekaisaran dan sekte.

Setelah mengetahui beberapa hal tentang dunia ini, Kenzo berhenti bertanya pada elma dan melanjutkan pembicaraan biasa. Tak disadari, hubungan keduanya terasa semakin dekat, sesekali Kenzo akan membuat lelucon yang membuat rubah putih tertawa gembira.

Karena penasaran Elma sempat bertanya tentang asal Kenzo, dan dia hanya menjawab kalau dia berasal dari tempat yang jauh. Pembicaraan terus berlanjut, Elma banyak bertanya tentang hal modern, Kenzo menanggapi semua pertanyaan itu dengan sabar.

Melihat jam di dinding, tak terasa sudah hampir waktunya untuk tidur, jadi kenzo menyudahi pembicaraan gembira dengan Elma dan makan bersama. Setelah itu, dia berniat untuk masuk ke kamar dan tidur.

Namun hal tak terduga terjadi, Elma berkata dengan malu kalau dia ingin tidur bersama. Kenzo agak terkejut. Semalam, saat pertama kali kenzo menolongnya, dia hanya membiarkan Elma tidur di ruang keluarga dengan kasur lantai yang dekat dengan pintu keluar yang dalam kondisi terbuka, hal itu dia lakukan untuk menghilangkan kewaspadaan Elma, tak menyangka hanya sehari bersama, Elma sudah berani untuk tidur bersamanya.

Kenzo tidak menolak, dia senang bisa tidur dengan si rubah putih. Jadi, setelah mengambil ponsel di sofa, dia bersama Elma memasuki kamar dan berbaring bersebelahan di ranjang yang besar.

Sebelum tidur, Kenzo memeriksa ponselnya. Melihat tidak ada pesan dari Fira, setelah berpikir sebentar, dia memutuskan untuk mencoba menghubungi Fira lagi.

Elma menatap penasaran dengan hal yang Kenzo lakukan.

Berdering ...

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status