Di dunia lama Kenzo.
Fira sedang duduk, mengetik naskah novel dengan laptop yang ada di atas meja, jari-jarinya yang ramping dengan terampil menekan berbagai tombol keybord dengan cepat.Saat ini, ponselnya bergetar mengeluarkan nada dering.Mendengar nada itu, Fira menghentikan ketikannya. Mengambil ponsel dan melihat nama pemanggil, dia sedikit terkejut dan berkata, "Dia menelpon lagi. Jadi, seharusnya ... saat itu kerabatnya kenzo memang sengaja menghubungiku untuk mengatakan sesuatu."Tanpa berpikiran yang aneh Fira menekan tombol jawab pada panggilan video. Saat tampilan layar berubah, segera ...."Ahhhh!!!"Fira berteriak keras, melemparkan ponsel yang dipegang ke arah dinding, dan dengan cepat berdiri sambil mundur ke belakang. Namun, mungkin karena ketakutan, dia tidak memperhatikan keadaan di belakangnya. Kakinya tersandung kursi dan dirinya terjatuh dalam keadaan duduk di lantai.Fira kini sangat ketakutan dan menangis sambil menutupi matanya.Cklek ....Pintu kamar Fira dibuka, seorang wanita dewasa memasuki kamar. Melihat keadaan Fira, dia segera mendekat memeluk Fira sambil bertanya dengan nada khawatir, "Ada apa, Fira?""Bu ... ada hantu," kata Fira saat membuka mata dan membalas pelukan ibunya.Mendengar perkataan Fira sang Ibu menjadi bingung, "Hantu?""Y–ya, bu ... ada hantu yang muncul di ponselku," kata Fira kembali menjelaskan.Ibu Fira tidak sepenuhnya percaya, berpikir kalau anaknya ketakutan saat menonton film horor. Dia melepaskan pelukan, berdiri melihat ponsel yang tergeletak dengan layar tertutup ke bawah di atas meja. Mendekat dan mengangkat ponsel, saat layar dibalik, Ibu Fira melihat wajah tampan Kenzo muncul di layar.Kenzo: "Halo ... Bu"kenzo menyapa dan berkata terlebih dahulu. Walaupun bingung melihat wajah yang terlihat muda dan mirip dengan Fira ini, dia mengetahui kalau yang muncul di layar saat ini adalah ibu Fira melalui percakapan yang masih terdengar dari ponsel.Ibu Fira mengangguk, disaat dia akan berbicara, perkataannya dipotong oleh Fira yang kini berdiri mengingatkan ibunya, "Hati-hati Bu, dia hantu ....""Hantu apanya, jelas sekali ini pemuda yang tampan," balas ibu Fira membantah perkataan anaknya sambil menunjukkan layar ke arah Fira."Itu h-hantu bu ..." kata Fira sambil kembali menutupi matanya menggunakan kedua tangan. Namun, melalui sela-sela jari, dia masih bisa mengintip dan melihat layar ponsel yang ditunjukkan oleh ibunya."Ekhem, hem, agar tidak salah paham, aku akan menjelaskan," kata Kenzo menengahi percakapan mereka. Agak aneh rasanya dibilang hantu berkali-kali.Mendengar perkataan Kenzo, Ibu Fira membesarkan suara ponsel dan mendekati anaknya untuk berbicara bersama. Walaupun Fira merasakan takut, dia tidak menghindar dan memberanikan diri berdampingan bersama ibunya menatap wajah Kenzo di layar menunggu penjelasan.Melihat tatapan menunggu dari keduannya, Kenzo mulai berkata menjelaskan, "Memang benar kalau aku sudah mati, tapi–" di tengah penjelasan, kalimat Kenzo dipotong oleh Fira yang berkata dengan keras, "Ahh, dia memang hantu ...."Wajah Kenzo dipenuhi garis hitam, dan ibu Fira pun sama. Walaupun sedikit terkejut, Ibu Fira relatif tenang karena tahu masih ada kalimat yang Kenzo belum selesaikan. Menegur Fira sebentar, dia meminta Kenzo untuk terus melanjutkan.Ha ....Kenzo menarik napas sebentar, dan memulai kembali menjelaskan, "Memang benar kalau aku sudah mati, tapi aku terlahir kembali di dunia lain ...."Keduanya terlihat kaget dan ingin berbicara, tapi Kenzo membuat gerakan untuk membuat keduanya tetap diam, dan kembali berbicara secara singkat, menjelaskan tentang dirinya yang dikirim ke dunia kultivasi dan mengandalkan kekuatan yang diberikan sistem untuk bertahan hidup di tengah hutan.Dia tak perlu menyembunyikannya, karena mereka berada di dunia yang berbeda, dan kalaupun mereka memberitahukannya dengan orang lain, tidak akan ada yang percaya.Setelah Kenzo berhenti bicara, Fira segera berkata dengan tak percaya, "Itu bohongkan ...."Kenzo terlalu malas untuk berdebat dengan Fira. Dia langsung menunjukkan beberapa bukti seperti ... bola energi spiritual yang mengalir keluar dari telapak tangan, tubuhnya yang kini terlihat lebih muda, dan juga memperlihatkan rubah putih yang bisa berbicara di sampingnya.Setelah itu, terserah mereka untuk percaya atau tidak.Fira dan ibunya terdiam. Kini mereka percaya dengan kejutan di hatinya masing-masing. Khususnya Fira, dia baru tersadar kalau wajah Kenzo saat ini sama persis dengan wajah yang dia lihat di waktu masih sekolah menengah atas.Cukup lama ketiganya terdiam, Kenzo mulai ke topik utama, dan menayakan tentang kejadian saat setelah kematiannya.Mendengar pertanyaan Kenzo, Fira dengan cepat menjelaskan apa yang dia tahu. Dia berkata kalau tubuh kenzo dikuburkan lima hari yang lalu, dan yang pertama kali mengetahui meninggalnya Kenzo adalah sepupunya yang saat itu datang untuk bermain. Saat pemakaman, semua kerabat Kenzo hadir dan beberapa teman dan tetangga seperti dirinya yang masih berada di kota itu pun hadir setelah mengetahui kematian Kenzo melalui grub sekolah dan lainnya.Setelah mendengar penjelasan Fira, Kenzo lega. Baguslah jika tubuh lamanya sudah dikubur, jika belum ditemukan atau baru di kuburkan maka sudah jelas tubuhnya sudah membusuk. dia tahu sepupu yang mana itu, biasanya memang ada satu sepupunya yang suka bermain dirumahnya, makanya dia memberitahu lokasi kunci cadangan sehingga dia bisa masuk sendiri jika dia tidak ada di rumah.Setelah mengetahui itu, Kenzo berbicara beberapa saat pada Fira dan ibunya dan mengakhiri panggilan video.Tut ...Setelah melihat panggilan berakhir, Fira dan ibunya terlihat saling berpandangan."Fira, ayo ceritakan tentang temanmu ini ..." kata Ibu Fira sambil memegang kedua tangan anaknya dan membimbingnya untuk duduk di kasur."Tapi aku tidak tahu banyak bu ..." jawab Fira jujur."Apa yang kamu tahu saja ..." kata ibu Fira masih bersikeras."Ok ..." Fira mengangguk dan menceritakan apa yang diketahuinya tentang Kenzo.---Di kamar tempat tinggalnya, Kenzo yang sudah mengakhiri panggilan, kembali berbaring setelah meletakkan ponselnya di meja.Di samping Kenzo, rubah putih masih duduk diam menatap Kenzo."Apa?" kata Kenzo dengan senyuman lucu pada Elma."A–apakah yang tadi dikatakan itu benar ..." tanya Elma penasaran."Ya, semuanya benar," jawab Kenzo singkat.Elma nampak terkejut dengan hal itu, dan menunjukkan ekspresi yang imut. Dia sekarang mengerti kenapa Kenzo tidak banyak tahu tentang dunia ini.Melihatnya begitu, Kenzo tersenyum, menarik Elma untuk berbaring sambil berkata "Sudah, tidak usah di pikirkan, ayo kita tidur.""Um ..." Elma mengangguk singkat, dan menyandarkan kepalanya dengan nyaman di depan dada Kenzo.Mengelus bulu halus di punggung Elma beberapa saat, dan keduanya pun tertidur.---Ke esokan harinya.Di pagi hari.Dalam keadaan setengah terbangun, kenzo tanpa sadar mencoba mengelus tubuh si rubah putih. Namun, yang dia rasakan bukanlah bulu halus si rubah, tapi kini dia merasakan seperti mengelus tubuh halus seseorang. Karena hal itu, dia membuka mata dan kaget saat melihat seorang wanita muda berambut putih panjang tanpa busana yang terlihat baru berumur sekitar 15 tahun tidur nyaman di sebelahnya.Agak panik, Kenzo segera melompat dari tempat tidur dan segera berdiri di samping kasur."Di mana rubah itu?" gumamnya, "kenapa justru perempuan asing ini yang tidur di tempatnya?""Aku akan keluar sebentar ..." kata Kenzo yang berbicara dengan kelompoknya di depan pintu hotel."Suami, mau ke mana?" tanya Elma dengan nada perhatian."Arena kota, aku akan menemui beberapa orang di sana ..." kata Kenzo sambil tersenyum kepada istrinya. Lalu setelah itu dia menoleh ke Hao Zi dan kembali berkata, "Paman Zi, mau ikut tidak ...""Ayo ..." paman Zi mengangguk menerima ajakan Kenzo.Ke duanya pergi, dan para wanita memasuki hotel, beristirahat.---Di area sekitar arena kota, depan pintu masuk arena.Sekumpulan laki-laki berkumpul. Mereka berdiri dan berbicara bersama.Tak lama dari itu, Kenzo dan paman Zi yang berjalan sampai di sana."Master Ken ..." sapa kumpulan laki-laki saat mereka menyadari kedatangan Kenzo."Ya ..." Kenzo menjawab sapaan mereka dan tersenyum. Dia memperkenalkan paman Zi pada mereka, "Perkenalkan, ini salah satu penatua sekte ....""Penatua Hao ..." semua laki-laki yang mendengarkannya menyapa, berkenalan dengan paman Zi. Paman Zi menanggapi me
"... Nama yang cantik ... aku Zeta ..." ucap kalajengking racun jiwa yang memperkenalkan diri sambil tersenyum.Melihat keduanya berbicara, Desna dan Yuri yang awalnya diam ikut bergabung dalam percakapan. Keduanya memperkenalkan diri sambil tersenyum ke arah Queen."Yuri ...""Desna ..."Queen menanggapi perkenalan kedua wanita itu dengan senyuman ... dirinya tidak terbiasa dengan pembicaraan yang panjang lebar tapi dia berusaha untuk beradaptasi, menanggapi perkataan ketiga wanita itu sebaik mungkin. Karena belum terlalu saling mengenal, keempatnya hanya berbicara santai. Membicarakan keadaan kota dan tempat yang bagus untuk di kunjungi ......Sekitar lima belas menit kemudian ...Kereta kuda yang mengangkut Kenzo dan lainnya sampai di kediaman tuan kota yang cukup besar. Semuanya turun dengan tenang, mengikuti tuan kota memasuki bangunan tersebut....Di ruang makan yang ada di kediaman tuan kota.Kenzo dan lainnya duduk berkumpul disekitar meja besar yang ada di tengah ruangan.
Pertama-tama dia memperkenalkan dirinya terlebih dahulu. Lalu, dia mulai menjelaskan secara singkat tentang sekte yang dia dirikan. Dari mulai nama, lokasi, serta kondisi yang dia tawarkan. Tidak lupa Kenzo juga menyebutkan tentang sektenya yang tidak hanya menerima manusia ... tapi juga hewan spiritual.Semua informasi yang Kenzo sampaikan sangatlah besar. Setiap orang yang baru mendengarnya menjadi terdiam memandangi Kenzo. Ini bohongkan? Sulit bagi mereka untuk mempercayainya. Putri tuan kota memandangi punggung Kenzo dari belakang. Dirinya sama dengan yang lainnya. Dia berpikir, 'Apa yang Master Ken maksud? Jika dia mendirikan sekte ... itu masih bisa diterima. Tapi ini dia berkata kalau lokasinya berada di tengah hutan terlarang? Bukankah itu bercanda ....' Tak lama dari saat Kenzo selesai berkata, tiba-tiba, putri tuan kota merasakan tekanan yang kuat. Tidak hanya dia, semuanya sama, bahkan kelompok Kenzo juga dapat merasakannya. Walau hanya sesaat, tapi itu sudah cukup untu
...Setelah membuat Kenzo dan para penonton kebingungan, pemuda itu kembali melanjutkan serangannya.Dia maju ke depan dengan kedua tangan yang memegang patahan tombak. Pemuda itu dengan mahirnya menebas dan menusuk Kenzo melalui sisi kanan dan kiri. Gerakannya kini lebih cepat dan bervariasi menambahkan beberapa tendangan di setiap serangan.Kenzo menganggapnya menarik dan terus beradu serangan ... melompat dan menghindar, sesekali diam ditempat, menahan laju gerakan dari si peserta nomor dua tersebut.Swoosh!Tombak patah yang ada di tangan kanan pemuda itu mencoba mengenai perut bagian bawah Kenzo, tapi hal itu digagalkan oleh Kenzo yang langsung mundur dan menendang pergelangan tangan pemuda itu sampai membuat tombak yang awalnya digenggam erat kini menjadi terlepas dan terjatuh di lantai panggung arena.Menggunakan sisa patahan tombak yang ada, pemuda itu terus mencoba menyerang sekuat tenaga, tapi, hal itu belum berhasil mengenai Kenzo yang dapat melihat serangan pemuda itu deng
Pembawa acara mengangguk menuruti. Dia berpikir betapa sialnya pria berotot besar ini ketika bertemu dengan seorang pemuda yang memiliki ranah setengah dewa. Walaupun ranahnya ditekan, tapi setiap orang yang memiliki ranah lebih tinggi memiliki beberapa keuntungan seperti fisik dan persepsi yang lebih kuat ..."Pertandingan ditingkat inti platinum bintang lima ...""Bersiap dan atur aura ...""Fight!"Selesai pembawa acara berkata, aura yang kuat berasal dari pria berotot itu segera menyebar dan dia mendekati Kenzo dengan cepat. Menggerakkan tangannya, dia melakukan pukulan ke arah kepala Kenzo.Swosh!Menghindar ke samping, Kenzo berhasil mengelak dari pukulan yang di arahkan itu. Dengan ringan Kenzo bergerak mundur menjaga jarak yang cukup dari pria berotot besar itu.Namun, pria berotot itu terus menambah kecepatannya untuk memukul Kenzo. Mengikuti rute menghindar Kenzo, dia dengan semangat memukul ke arah itu tanpa henti menggunakan kedua tangannya secara bergantian.Kenzo yang mel
Beberapa orang terlihat membawa sebuah kotak yang berisikan nomor peserta. Di tengah lapangan arena, pembawa acara mengacak-acak isi di dalamnya. Penonton mengamati setiap tindakan. Di bawah tatapan menunggu penonton, pembawa acara mulai mengambil dua token. Mengangkat dan melihat nomornya, dia berkata sambil berteriak memberitahukan ....Begitu seterusnya sampai token yang ada di dalam kotak tersebut dikeluarkan seluruhnya. Total enam belas peserta dan mereka akan saling bertarung sesuai dengan undian yang telah dilakukan.Di tempat terbuka yang tidak jauh dari lapangan arena. Kenzo dan peserta lainnya duduk menunggu, mencoba mencari lawan mereka. Namun, tidak semua peserta mau menunjukkan nomor mereka sehingga Kenzo belum bisa mengetahui siapa lawannya nanti...."Ini ... Kamu tidak salah menuliskan?" tanya tuan kota kepada gadis yang mencatat informasi pendaftaran."Tidak tuan kota, semuanya benar, peserta dengan nama Master Ken memang memiliki ranah tersebut, dia telah menunjukkan
"Cepat, cepat, sebentar lagi acaranya akan dimulai ....""Ya, ayo cepat, jangan sampai kita kehabisan tempat."..."Benarkah? Tuan kota mengadakan turnament?""Ya, pagi tadi, tuan kota sendiri yang menyampaikannya. katanya ini bagian dari acara kedewasaan putrinya ..."...Setelah mendengarkannya, Kenzo memahami apa yang terjadi. Sambil tetap berjalan ke depan bersama yang lainnya, Kenzo berbicara dengan kelompoknya yang terlihat penasaran itu. "Ada pertandingan yang sedang diadakan, apa kalian ingin melihatnya?""Ya ...""Tentu saja ...""Ayo ..."Dia menanyakan pendapat mereka. Tidak ada yang menolak, semuanya tidak keberatan untuk pergi ke tempat pertandingan yang diadakan dan melihatnya. Mereka juga penasaran akan hal tersebut.Mengikuti arus kerumunan yang terlihat bersemangat, mereka terus berjalan ..._ _ _ _Di suatu bangunan besar melingkar layaknya sebuah stadion. Kenzo yang telah sampai bersama kelompoknya, terus berjalan mengikuti kerumunan memasuki tempat itu melalui pin
Ke dua bajingan itu mengikuti Kenzo dari jarak yang cukup jauh. Mereka berbaur dengan kerumunan yang ramai untuk mencegah kecurigaan dari kelompok Kenzo.Namun, usaha mereka sia-sia karena Kenzo dan kalajengking racun jiwa telah menyadari hal tersebut. Kenzo bersikap biasa dan tidak berniat melakukan tindakan apapun. Namun lain halnya dengan kalajengking racun jiwa, dia memikirkan sesuatu ....Cukup lama kedua bajingan itu mengikuti Kenzo, dan saat ada di area yang sudah terlihat cukup jarang pejalan kaki, kedua bajingan itu memutar arah melalui suatu gang dan mendahului kelompok Kenzo. Terlihat kalau mereka sangat memahami daerah di sekitar kota ini....Ke dua bajingan itu sudah menebak arah yang ingin kelompok Kenzo lewati, jadi mereka mendahului dan membuat persiapan di suatu gang sepi yang jauhnya hanya beberapa puluh meter di depan kelompok Kenzo. Tujuan mereka bukanlah untuk bertarung, tapi melakukan penculikan
Di toko yang di dalamnya terdapat berbagai porselen, lukisan dan barang hias lainnya. Kenzo bersama Elma dan lainnya disambut oleh gadis resepsionis yang berdiri tersenyum sopan menyapa mereka di dekat pintu masuk, "Selamat datang ..."Kenzo mengangguk membalas senyuman gadis tersebut dan menyatakan niatnya. Elma dan lainnya bergerak menyebar ke sekitar area dalam toko melihat-lihat berbagai barang yang ditampilkan. Suasananya cukup sepi dan hanya beberapa pengunjung yang terlihat, jadi para wanita itu dapat dengan tenang berkeliaran di dalam toko yang cukup luas tersebut.Mendengarkan perkataan Kenzo, gadis itu dengan hati-hati meminta Kenzo untuk memperlihatkan barangnya. Bukannya dia tidak percaya, tapi ini adalah tugasnya untuk memastikan. Ini hanya formalitas, dari saat pertama kali melihat Kenzo masuk bersama dengan banyak wanita, dia tahu kalau Kenzo serius ingin menjual barang di sini.Kenzo bekerja sama dengan baik, dan dengan cepat memperlihatkan dan meletakkan beberapa produ