Share

Dunia Tak Berputar Pada Satu Orang Saja
Dunia Tak Berputar Pada Satu Orang Saja
Author: Scarlett Flame

Bab 1

Author: Scarlett Flame
"Nggak heran kamu disebut-sebut sebagai Bos Muda. Gimana rasanya adik tiriku?"

"Luarannya memang tampak polos, tapi di ranjang ... luar biasa liar."

"Jadi, ke depannya aku harus panggil dia adik atau kakak ipar?" tanya Lucas.

"Kakak ipar apanya? Aku lagi coba dekati kapten tim pemandu sorak, takut dia kecewa sama kemampuanku, jadi Cynthia aku jadikan latihan dulu."

Mendengar itu, aku langsung terpaku di tempat. Dadaku terasa seperti perih bukan main. Kakak tiriku juga sempat terdiam, tetapi dia kemudian langsung tertawa terbahak-bahak.

"Kamu memang hebat. Bahkan untuk latihan seks pun, yang dipakai adalah wanita idaman banyak pria. Kamu memang terlalu memesona!"

"Entah gimana perasaan para pria yang naksir Cynthia setelah tahu soal ini."

Ethan mencibir, "Dengan gaya Cynthia yang genit itu, perlu usaha apa untuk dapatin dia? Aku cuma lambaikan jari saja dia langsung naik ke ranjang."

"Tapi jujur, tubuh Cynthia memang oke. Sayangnya, kalau dibandingin sama primadona sekolah, payudaranya tetap kalah." Lucas menyipitkan mata menggodanya.

"Kamu perhatikan sampai sejauh itu, jangan-jangan kamu naksir Cynthia juga? Atau malah naksir Sylvia?" Tatapan Ethan langsung berubah tajam. Dia menatap Lucas dengan sorot berbahaya. Lucas buru-buru menggeleng dengan panik.

"Aduh mana mungkin? Cynthia itu adik tiriku, mana mungkin aku suka dia? Apalagi Sylvia, dia wanita yang kamu taksir. Mana berani aku ngelirik."

"Tapi benaran, aku nggak nyangka Cynthia yang biasanya keliatan kalem, ternyata diam-diam genit juga. Nggak banyak bicara, tapi langsung tidur sama kamu."

Ethan tertawa. "Dia sudah ngejar aku bertahun-tahun, jadi anggap saja impiannya terkabul. Supaya nanti waktu aku jadian sama Sylvia, dia nggak terlalu sedih. Sekali saja cukup, bisa jadi kenangan untuknya."

Kepalaku seperti dihantam keras. Otakku kosong dan pandanganku buram. Aku hanya bisa menunduk, menutupi wajahku agar ekspresiku tidak terlihat.

Mereka semua tidak tahu, demi menjadi istri Ethan di masa depan, aku diam-diam belajar bahasa Italia. Aku mengerti setiap kata yang mereka ucapkan.

Ethan masih memelukku erat, bahkan sempat mengusap wajahku dengan ujung hidungnya secara manja. Kalau saja aku tidak mengerti apa yang dibicarakan mereka tadi, aku pasti akan percaya bahwa Ethan benar-benar mencintaiku.

Saat emosiku hampir meledak, aku tiba-tiba berdiri dan berpura-pura ingin ke toilet. Dengan langkah panik, aku bergegas masuk ke dalam kamar mandi.

Setelah duduk di atas kloset, dengan suara air yang mengalir sebagai pengalih, aku akhirnya bisa menangis sepuasnya.

Ucapan Ethan terus terngiang-ngiang di kepalaku. Aku benar-benar tidak habis pikir, bagaimana mungkin pria yang semalam begitu menginginkanku, bisa mengatakan hal sekeji itu?

Semalam, Ethan masih memandangku penuh hasrat saat kami bercinta. Sambil bergerak di tubuhku, dia membisikkan bahwa setelah lulus, dia akan menikahiku. Embusan napas hangatnya di telingaku membuatku kehilangan akal sehat.

Ethan tidak berhenti sampai tubuhku benar-benar kelelahan. Bahkan setelah itu pun, dia masih enggan melepas pelukannya.

Suara notifikasi ponsel membuyarkan pikiranku. Ternyata pesan dari Ethan.

[ Kamu ke mana? Malam ini aku ada urusan penting, jadi nggak bisa jadi pendampingmu di pesta kelulusan. ]

[ Tapi, pesta begituan juga nggak terlalu penting. Kamu istirahat saja di rumah. Jangan lupa beli pil KB, tadi malam aku terlalu bersemangat, lupa pakai kondom. Pokoknya harus diminum, ya. Jangan sampai bikin aku sedih. ]

Aku langsung teringat saat kami baru selesai bercinta semalam. Dia memelukku dengan bahagia dan mengatakan bahwa aku akhirnya telah menjadi miliknya.

Meskipun dia tidak memakai pengaman dan cairannya bahkan masih mengalir saat aku membersihkan diri, hatiku saat itu malah terasa berbunga-bunga. Aku sama sekali tidak menyalahkannya karena lupa pakai kondom.

Namun sekarang, aku tersadar sepenuhnya. Ethan bukan lupa, dia memang sengaja tidak mau memakainya! Dia memang sudah berniat membohongiku sedari awal!

Aku tidak bisa mengendalikan diriku. Seolah-olah sedang menyiksa diri, benakku terus saja memikirkan, 'Kalau itu Sylvia, apa dia juga akan tetap nggak pakai kondom?'

Aku menghapus air mataku dan menahan emosiku. Setelah memastikan wajahku tidak terlihat seperti habis menangis, aku pergi ke apotek untuk membeli pil KB dan langsung meminumnya.

Setelah minum obat, aku pulang ke rumah dan berbaring diam di tempat tidur, mengenang sepuluh tahun yang telah kuhabiskan mengikuti Ethan.

Sepuluh tahun lalu, kami menjadi tetangga. Ayahnya adalah seorang mafia bernama Don. Semua anak di lingkungan kami dilarang bermain dengannya oleh orang tua mereka. Hanya aku yang tidak takut dan berinisiatif mendekatinya terlebih dahulu.

Meski Ethan selalu berkata ketus bahwa dia tidak butuh teman, aku tahu dari sorot matanya, dia sebenarnya senang sekali.

Sejak itu, aku selalu mengikuti di belakangnya selama sepuluh tahun.

Sambil mengenang kembali semuanya, aku pun tertidur pulas. Menjelang malam, aku terbangun karena telepon dari sahabatku, Ava.

"Cynthia, kenapa kamu nggak datang ke pesta kelulusan? Ini momen yang cuma terjadi sekali seumur hidup, lho!"

"Tapi, pendamping Ethan ternyata Sylvia! Bukannya dia janji bakal ngajak kamu? Ya ampun! Mereka bahkan ciuman di depan umum. Astaga! Semua orang malah bersorak. Apa mereka nggak tahu kalau Ethan itu milikmu?"
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Dunia Tak Berputar Pada Satu Orang Saja   Bab 10

    Sepertinya Ethan tidak benar-benar mendengarkan kata-kataku. Beberapa hari setelahnya, aku terus melihatnya di mana-mana. Sampai-sampai aku curiga dia membuntutiku.Namun, aku sama sekali tidak ingin bertemu dengannya. Setiap undangan darinya kutolak, bahkan hadiah-hadiah yang dikirim pun kukembalikan tanpa dibuka.Saat itu, aku dan Miles baru saja resmi berpacaran. Miles menjadi sangat waspada dan menunjukkan rasa tidak suka yang besar terhadap Ethan. Setiap kali melihat Ethan, dia akan langsung menarikku menjauh, tidak berusaha menyembunyikan kecemburuannya maupun rasa kepemilikannya.Sampai akhirnya suatu hari, Ethan mengadang Miles di luar kampus dan memukulnya. Aku benar-benar tak tahan lagi dan memutuskan menemui Ethan untuk menyelesaikan semuanya.Aku sungguh tidak mengerti apa yang ada di kepalanya. Dulu jelas-jelas dia sendiri yang mencoba berhubungan dengan orang lain, sekarang malah muncul lagi dengan sok tulus dan mengacaukan hidupku.Begitu tahu alasan kedatanganku, Ethan

  • Dunia Tak Berputar Pada Satu Orang Saja   Bab 9

    Sampai hari natal tiba, Ethan tiba-tiba muncul dan mengetuk pintu rumah kami."Tante, orang tuaku sedang pergi. Tahun ini aku terpaksa merayakan Natal sendirian, boleh aku ikut merayakannya bersama kalian?"Ethan bertanya dengan sopan. Orang tuaku merasa tidak enak menolaknya, jadi mempersilakannya masuk ke rumah.Tanpa ragu, Ethan duduk di sebelahku. Aku ingin menjauh, tetapi kalau terlalu kentara, malah jadi canggung. Oleh karena itu, aku tetap diam di tempat.Tanteku yang juga datang merayakan natal bersama kami tidak tahu bahwa hubungan antara aku dan Ethan sudah renggang, jadi masih menggoda kami seperti dulu.Awalnya Ethan masih terlihat senang mengobrol bersama semua orang. Namun, setelah aku menjelaskan semuanya dengan senyuman yang tenang, wajah Ethan semakin masam.Saat malam tiba dan semua orang kembali ke kamar masing-masing, aku pun hendak kembali ke kamar, tetapi Ethan menahanku."Kamu begitu terburu-buru untuk mengklarifikasi hubungan kita ya?"Aku memiringkan kepala, be

  • Dunia Tak Berputar Pada Satu Orang Saja   Bab 8

    Sejak Ethan berkata tidak akan pernah memaafkanku, aku tidak pernah melihatnya lagi.Ava mengirimkan tweet pengumuman resmi hubungan Ethan dan Sylvia‌ kepadaku. Aku hanya melihat sekilas, lalu langsung menghapusnya. Untuk apa memperhatikan orang yang sudah tak ada hubungannya denganku?Aku bilang ke sahabatku, Ava, agar jangan pernah lagi mengirimkan kabar apa pun tentang Ethan.Kupikir aku dan Ethan tidak akan pernah bertemu lagi. Tak kusangka, pada hari aku berangkat ke kampus, aku malah bertemu lagi dengan Ethan dan Sylvia‌. Benar-benar sial.Ethan juga melihatku, tetapi mungkin karena masih kesal, dia tidak menyapaku dan berpura-pura tidak melihat, bahkan memalingkan wajah. Aku juga berpaling, lalu berjalan menuju gerbang keberangkatan.Aku sempat melihat Ethan melirik tajam ke arahku saat tahu aku tidak menyapanya duluan. Setelah itu, dia ditarik pergi oleh Sylvia‌. Ava pun membalas tatapan itu, lalu menarikku pergi.Setelah itu, waktu berlalu cukup lama tanpa ada interaksi apa pu

  • Dunia Tak Berputar Pada Satu Orang Saja   Bab 7

    Sepanjang pesta ini, aku menahan rasa kesal di hati. Aku ingin semuanya cepat selesai agar bisa segera pergi. Namun, menjelang akhir acara, aku malah ditahan oleh ibunya Ethan."Cynthia‌, Tante senang sekali kamu bisa datang hari ini. Tante kangen sekali sama kamu." Ibunya Ethan terus menggandeng tanganku dan mengajakku mengobrol.Sylvia‌ bahkan tidak bisa menyela, hanya berdiri di samping dengan wajah tak senang. Tadi saat dia mencoba berbicara, ibunya Ethan justru bersikap dingin padanya.Tante tak peduli perasaan Sylvia‌, malah menggandeng tanganku dan menaruhnya di tangan Ethan sambil menasihati, "Nanti kalau sudah kuliah, kalian berdua adalah keluarga yang paling dekat. Ethan, sebagai laki-laki, kamu harus jaga Cynthia‌ baik-baik. Jangan buat dia marah lagi."Ethan langsung menarik tangannya, mendengus dingin. "Dia sekarang nggak butuh aku jaga, sampai sekarang pun belum kasih aku kontaknya lagi."Nada suaranya terdengar seperti orang yang sedang merajuk.Sylvia‌ tiba-tiba menyela

  • Dunia Tak Berputar Pada Satu Orang Saja   Bab 6

    Hari aku pulang ke negara asal, kebetulan bertepatan dengan pesta perayaan masuk kuliah Ethan.Ayahnya adalah Don si mafia. Setelah Ethan mulai kuliah, dia mungkin akan perlahan-lahan belajar mengambil alih jabatan Don.Jadi, pesta ini kelihatannya memang untuk merayakan kelulusan Ethan, tetapi sebenarnya hanyalah semacam pertemuan bisnis yang dibungkus secara berbeda.Sebagian bisnis keluarga kami masih bergantung pada ayah Ethan. Aku tidak ingin membuat orang tuaku berada di posisi sulit, jadi aku setuju untuk menghadiri pesta itu.Begitu memasuki ruang pesta, aku langsung melihat seseorang yang sudah lama tidak kutemui. Ethan mengenakan setelan jas yang pas, tampak lebih dewasa dan tenang dibanding saat pesta kelulusan dulu.Dua bulan tak bertemu, perasaanku terhadap Ethan terasa sangat rumit. Aku bahkan tidak tahu perasaanku sendiri saat ini. Yang kutahu hanyalah ingin menghindar darinya.Ethan seperti merasakan sesuatu. Dia menoleh dan pandangan kami bertemu. Aku segera mengalihka

  • Dunia Tak Berputar Pada Satu Orang Saja   Bab 5

    Di kutub utara, aku sengaja membuat diriku sibuk. Bersama Ava, kami menikmati aurora, naik kapal riset mengejar paus dan anjing laut.Aku mengisi hariku dengan berbagai kegiatan agar tidak punya waktu luang untuk memikirkan masa lalu. Tentu saja, aku tidak pernah melakukan hal yang diminta Ethan untuk menambahkan kembali kontaknya.Namun, Ava yang selalu ada di sisiku, sesekali tetap menunjukkan padaku unggahan Twitter Ethan dan Sylvia. Aku tahu mereka sedang bersenang-senang di Swiss.Anehnya, Ethan dulu sangat jarang bermain Twitter, apalagi membagikan kesehariannya. Namun belakangan ini, hampir setiap hari dia selalu mengunggah sesuatu.Kadang dia memotret pemandangan dari atas Gletser Aletsch. Kadang dia berfoto di menara Katedral St. Peter.Meski aku sudah tidak lagi memantau media sosialnya seperti dulu, tetap saja banyak teman yang menanyakan kenapa aku tidak ikut Ethan ke Swiss?Karena dalam banyak foto yang beredar, orang yang berdiri di sebelah Ethan adalah Sylvia. Dulu, posi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status