Aku menutup telepon dan menolak ajakan Ava yang ingin datang menemaniku. Namun, ingatan tentang semalam terus berputar di benakku. Pelukan erat itu, lengan kekar yang membungkus tubuhku, desahan hangat penuh gairah saat kami bersatu, juga bisikan lembut yang dia ucapkan di telingaku, membuat ranjang bergetar semalaman.Aku menggeleng kuat-kuat, berusaha mengusir semua kenangan itu. Kemudian, aku meringkuk di atas ranjang. Bayangan Ethan yang dulu lembut dan penuh perhatian, bercampur dengan Ethan yang dingin dan menyakitkan hari ini, silih berganti di kepalaku.Menjelang fajar, barulah aku akhirnya terlelap. Sepanjang malam, Ethan sama sekali tidak mengirim pesan.Padahal dulu waktu aku mabuk dan menghilang tanpa kabar, Ethan hampir gila mencariku. Sejak saat itu, dia selalu memastikan kami saling mengucap selamat malam setiap hari dan memastikan aku aman. Lambat laun, itu menjadi kebiasaan kami.Namun nyatanya, kebiasaan bertahun-tahun pun bisa lenyap hanya dalam semalam. Mungkin mema
Magbasa pa