Share

Hitam dan Putih

Upacara sakral yang berlangsung sangat singkat. Sangat berbeda dari setiap aku melakukannya dengan perempuan lain.

Yah, memang benar. Sebab, dia Kiana, bukan perempuan yang berprofesi sebagai artis film dewasa yang memiliki gairah amat tinggi dan berpengalaman.

Bahkan saat diriku melakukannya, bibirnya tak sekali pun terbuka. Bibir itu hanya terkatup, tetapi memberikanku kesempatan untuk sekali saja menerobosnya masuk dengan pengecapku.

Walau demikian, kepuasan itu telah aku raih. Kepuasan dalam konteks yang tak terlalu lama. Justru, mungkin aku lebih cenderung ingin merasakannya kembali.

Sayang. Kiana mengalihkan pandangannya setelah itu.

“Sorry, Kiana. Sorry, gue ….”

Sungguh tak satu pun alasan terpikirkan di benak saat ini. Diriku terlampau takut bahwa gadis ini akan menganggapku seorang maniak atau apalah julukan lainnya karena langsung menciumnya tanpa izin.

“Gue cuma penasaran.”

Alasan yang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status