Share

Merasa Menyayangi

Karena sangat trauma dengan apa yang telah terjadi dengan Gladis, mengangkat mug pun menjadi begitu berat bagiku. Tangan bergetar. Aliran napas terasa sangat berat dan cepat.

Hampir tiba di mulut, aku tak mampu lagi menahan beban hanya secangkir kopi hingga akhirnya terlepas. Tumpah dan bergelimang di permukaan lantai.

“Ya, ampun, Adrian.”

Buru-buru Kiana menghampiriku, kemudian sedikit menggeser meja. Melihat pahaku yang terkena tumpahan kopi panas, gadis tersebut berlari ke dapur mengambil kain lap.

Begitu kembali, dia dengan penuh kehati-hatian membersihkan bekas kopi di pahaku. Entah, apakah pisangku juga ikut terkena tumpahannya.

Yang jelas, tubuhku seperti mati rasa. Panas pun tak terasa. Oleh kehampaan rasa ini, aku seperti mayat hidup yang tiada lagi dapat berekspresi seperti manusia pada umumnya.

“Adrian? Kamu nggak apa-apa?”

Berusaha diriku mengangguk. Meski pelan, kuyakin Kiana memahami.

&ldqu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status