Share

Berempat

“Yuk pergi?” ajak Aska bersemangat. Ia tidak mau jauh dari Cira sejak keluar dari kelas hingga menuruni tangga Aska tetap mengawalnya di sampingnya seperti bodyguard pribadi.

“Aska. Jangan mepet-mepet dong jalannya.” Cira menjaga jarak sedikit jauh. Aska tetap tidak peduli. Ia tetap memepetnya lebih dekat. Mengawalnya sampai parkiran dan meraih tas Cira sebagai sanderaan.

“Cepat naik.” kata Aska. Melihat Cira dari spion motor masih mematung di belakangnya. “Cepeten.” desaknya.

            Entah kenapa pada saat berboncengan dengan Agung rasanya biasa aja. Nggak ada rasa canggung atau cemas seperti ini. Setiap akan mau jalan dengan Aska perasaannya selalu tidak karuan. Gerogi dan perutnya terasa mulas. Matanya tidak lepas dari kursi belakang tersebut. Membayangkan bagaimana ia akan memeluknya atau tertidur di punggungnya. Atau tidak melakukan sentuhan sedikitpun

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status