Share

Part 30 Lamaran 1

Author's POV

Meskipun dengan berat hati, Pak Darmawan menyambut tangan sang putra dan menggenggamnya erat. Kemudian merangkul Andrean sambil menahan sebak di dada yang membuat netranya terasa memanas.

"Terima kasih, Pa," ucap Andrean sambil tersenyum kemudian permisi pergi.

Pak Darmawan menatap punggung kokoh putranya yang hilang dibalik pintu. Anak yang tumbuh di bawah asuhan sang nenek. Sosok ibu mertua yang sangat baik padanya. Yang merangkulnya seperti putranya sendiri. Walaupun mungkin dirinya bukan menantu yang baik.

Sekarang beliau harus membiarkan Andrean menentukan pilihannya sendiri. Meski rasanya tak rela jika anaknya tidak akan memiliki keturunan. Namun ia tidak bisa berbuat apa-apa, karena untuk menentang pun tak bisa. Hubungan mereka tidak seakrab hubungan antara papa dan anak.

Sementara Andrean kembali masuk ke dalam ruangannya diikuti oleh Rozak. Keduanya lantas duduk berhadapan di meja kerja Andrean.

"Bagaimana tanggapan papamu?" tanya Rozak penasaran. Sebelum menemu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Nim Ranah
ya nggak usah lama-lama
goodnovel comment avatar
freyafreyo
aku jatuh cinta sama andrean kalo begini adanya, benar2 pria sejati. uwuuuuuw~
goodnovel comment avatar
Istatik
andrean dewasa banget ya, aku sempet suudhon sama andrean dan ngarep embun sama hendriko, e ternyata andrean lebih dewasa. maaf ya andrean.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status