Share

Part 38 Enggan Berpisah

Embun's POV

Habis Salat Isya, Andrean membeli makanan untuk kami. Ah, aku harus memanggilnya 'Mas' sekarang. Dia membeli nasi rames di warung yang tidak jauh dari rumah. Sedangkan aku menyiapkan piring dan membuat dua gelas teh hangat.

Rumah itu sangat bersih dan rapi. Semua perabotan dapur termasuk piring dan gelas terbuat dari porselen yang masih bagus dan terawat. Ini perabotan kuno, pasti usianya sudah berpuluh tahun. Barang bagus pasti awet.

Tentunya sebelum ada aku, Andrean sendirian di rumah ini tiap pulang kerja.

"Mas, ayo makan!" panggilku pada pria yang baru saja mengunci pintu depan.

Kami duduk di kursi kayu jati berukir dengan meja makan berbentuk bulat yang terbuat dari marmer. Tepat di atas kami ada lampu gantung dengan desain klasik dan minimalis.

Struktur batang lampu terbuat dari logam yang membentuk kelopak bunga terbalik. Di setiap kelopaknya ada bola lampu yang menjadi sumber pencahayaan utama.

"Kamu liatin apa?" tanya Mas Andrean turut memandang ke atas.

"Mandan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Rema Melani
semoga embun lekas bisa hamil,.
goodnovel comment avatar
Rastri Quinn
Beneran, aku berharap Embun bisa hamil kali ini
goodnovel comment avatar
SA86
kasihan...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status