Share

Part 48 Garis Dua

Embun's POV

"Coba kamu cek." Yani meletakkan testpack di depanku yang baru dibelinya dari apotek rumah sakit, sekalian dengan cawannya.

Aku diam menatap dua benda di meja. Rasanya trauma dengan kegagalan demi kegagalan selama sepuluh tahun ini. Dan aku enggan untuk mencobanya lagi yang bisa berujung pada kekecewaan. "Aku takut kecewa lagi, Yan. Mas Andrean nggak nuntut soal anak."

"Kamu kapan terakhir haid?" tanya Anis, teman satu shift kami.

"Aku lupa tanggalnya. Sebelum akad nikah aku baru selesai haid, terus nikah sebulan aku mengalami flek, kupikir datang bulan yang tidak lancar." Kadang aku memang tidak sepeduli itu, semenjak lelah menunggu kapan aku tidak akan haid selama sembilan bulan sepuluh hari, lalu melahirkan seorang bayi.

Yani duduk di depanku. Mengelus punggung tanganku. "Cobalah, bismillah."

Rasanya aku tidak ingin menelan kekecewaan lagi. Daripada nanti bikin mentalku tumbang, lebih baik aku tidak melakukannya lagi. Aku juga tidak merasakan tanda-tanda seperti orang y
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
Alhamdulillah Embun akhirnya buah dari kesabaranmu ...... ikut bahagia ......
goodnovel comment avatar
Sahnaz Hutomo
lope lope buat mbak Lis.. akhirnya Embun hamil.. jangan ² yg bermasalah mantan suaminya...
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
Alhamdulillah. akhirnya Embun hamil juga..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status