Share

8. Rachell dan Arthur

Perilaku Martha dan Selina ini mungkin dilihat orang lain seperti kasih sayang antara anak dan ibu. Akan tetapi kenyataannya yang sebenarnya mereka berdua saling melemparkan ancaman untuk menghancurkan satu sama lain.

Selina menjauh dari Martha, dia menatap Martha menantang, lengkap dengan senyuman Provokasi yang terukir cantik di bibir tipisnya.

Sementara Martha yang melihat tingkah Selina saat ini hampir terpancing emosi, jika saja tidak ada Rachell dan Arthur kemungkinan besar dia sudah memukuli Selina saat ini juga.

Dan leyla? Rasa kebencian gadis itu kepada Selina semakin bertambah. Dia merasa kalau Selina sangatlah beruntung. Kenapa juga harus Selina yang merupakan anak asli keluarga kaya? Kenapa bukan dirinya saja? Rasa iri dan benci Leyla terhadap Selina telah mencapai tahap ekstream.

Leyla menatap Rachell dan Arthur bergantian lalu kemudian dia berkata, "Paman, Bibi. Saya harap kalian bisa menjaga Selina dengan baik, meskipun terkadang Selina berperilaku tidak pantas dan bodoh dalam hal pelajaran. Akan tetapi di sini Selina diperlakukan dengan begitu baik," ucapnya lembut, dia tersenyum sopan seolah ingin mengambil hati kedua orang itu.

Selina yang mendengar ucapan Leyla rasanya ingin tertawa kencang, dia bilang bahwa selama ini keluarga mereka memperlakukan pemilik asli dengan begitu baik? Rasanya Selina ingin tertawa kencang. Hanya Selina yang tau segila apa mereka menyiksa pemilik asli, sehingga pemilik asli memiliki keterbelakangan mental.

"Ya betul apa yang dikatakan oleh Leyla anak saya, kadang-kadang Selina berperilaku tidak baik dan bodoh dalam pelajaran. Dia bahkan selalu mendapatkan angka nol tiap kali ujian, jadi saya mohon untuk kalian mengerti kondisi Selina," ucap Martha angkat suara.

Rachell mengangguk paham, dia tidak masalah dengan kondisi Selina. Sebagai seorang ibu dia harus bisa menerima apapun kondisi anaknya. Terlebih dia baru dipertemukan dengan Selina setelah belasan tahun. Jadi dia pasti bisa menerima Selina.

Terlebih entah mengapa saat pertama kali melihat Selina Rachell dapat merasakan ikatan kuat antara dia dan gadis itu.

"Tidak apa, saya akan yang memberikan yang terbaik untuk Selina." Rachell menatap Selina penuh kasih sayang lalu kemudian dia berkata, "Selina bagaimana? Apakah kamu mau ikut kami tinggal di keluarga kandungmu?" tanyanya.

Selina berpikir sebentar, lalu sedetik kemudian dia mengangguk. Dipikir-pikir tinggal di keluarga Gillbert lebih menenangkan dibanding harus tinggal bersama Martha dan Leyla dua manusia tak tau malu.

Akhirnya prediksinya tentang plot novel benar, kedua orang tua pemilik asli telah muncul, dan sebentar lagi dia harus bertemu dengan Jesslyn—putri palsu sekaligus pemimpin wanita kedua, dalam novel ini.

Selina masuk ke dalam kamarnya, dia memasukkan semua hal yang rasanya perlu. Karena barang milik Selina sedikit, jadilah tak banyak barang yang Selina bawa.

"Kamu sudah siap sayang?" tanya Rachell tepat setelah melihat Selina keluar dari kamarnya.

"Sudah," jawab Selina singkat seraya Menjinjing barang bawaannya.

Rachell tersenyum lembut, lalu kemudian dia berkata. "Jika sudah ayo berpamitan kita akan segera berangkat sekarang."

Selina menurut lalu kemudian dia berpamitan pada Martha dan Leyla. Dipermukaan Martha dan Leyla memperlakukan Selina begitu baik, tetapi jejak kebencian di mata mereka berdua tidak bisa dihilangkan begitu saja.

Tak mau ambil pusing Selina buru-buru keluar dari rumah itu, di susul oleh Rachell. Lalu kemudian dia berjalan sampai ke depan gang. Dan masuk ke dalam mobil yang sudah ada Arthur di dalamnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status