Share

Chapter 28 - Taruhan Untuk Setetes Kebahagian

Pria itu hanya diam saja menatap kosong ke arah Mike yang sedang duduk di depannya. Entah dia mengerti soal metafora lalat yang disampaikan oleh Mike atau memang tak bisa lagi mengikuti pembicaraa itu dengan baik. Maklum karena dia sudah begitu kelelahan dan terlihat cukup sulit untuk tetap sadar.

“Uhuk..,” pria tersebut batuk terlihat seperti berusaha untuk berbicara.

“Sudah aku katakan, aku hanya iseng...,”

“Nyari-nyari foto..,”

“Aku terima aku salah.., tapi...”

“aku sama sekali tidak punya niat macam-macam..”

Mike meminta salah seorang rekannya mengambilkan air minum untuk diberikan pada pria itu dan membujuknya agar masalah tersebut bisa diselesaikan dengan saling berkerelaan.

“Saya tidak ingin masalah ini diperpanjang. Saya akan meminta rekan saya untuk mengantar Bapak kembali ke Tarusan. Jadi saya harap setelah ini Bapak tidak perlu menceritakan masalah ini pada siapapun,” jelas Mike.

“Kami melakukan bisnis wisata di sini, tentu kami tidak ingin image usaha kami di sini menjadi b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status