Share

Estrella Peligrosa ( BHS INDONESIA )
Estrella Peligrosa ( BHS INDONESIA )
Author: silvi Ramadhania

Bab 1

Estrella Peligrosa: Dangerous Woman.

- 1 -

Gelap menyelimuti tiga manusia yang telah disatukan dengan tali yang melilit tubuh ketiganya.

Mereka bisa mendengar suara hels yang terus bergerak mengitari mereka.

"Saya tau kalian sudah sadar. Kenapa tidak ada yang membuka mulut? Hm?"

Dan yah, suara hels itu berhenti bergerak. Dihadapan salah satu dari tiga wanita yang terikat disana.

"Kau sudah cukup lama bermain-main....apa aku harus memanggilmu kakak?"

Terdengar kekehan kecil dari wanita itu, "aku rasa itu tidak perlu, setelah semua yang kau lakukan padaku, kau bahkan tak pantas menjadi pembantuku,"

"Baiklah, ini sudah saatnya aku melanjutkan permainanmu,"

"Mungkin aku akan sedikit merubah rencanamu itu kakak,"

"Dari 1 nyawa yang melayang....menjadi semua nyawa yang ada akan melayang,"

Bruk!

Sesuatu yang besar seolah jatuh disekitar ketiga wanita ini.

"Selamat tinggal kakak-kakak ku. Ahh maksudku selamat tinggal wanita-wanita gila." Terdengar suara hels yang mulai menjauh.

Setelah suara hels itu tak terdengar. Salah satu dari tiga wanita itu berdiri, dan otomatis dua wanita lainnya juga memiliki ruang untuk berdiri.Ketiganya membuka kasar penutup mata mereka.

Sial!

Pemandangan pertama yang mereka lihat adalah jeruji besi yang mengelilingi mereka.

"Shit! Dasar wanita ular," desis salah satu diantara ketiga wanita itu.

***

"Maju satu langkah, air naik 1 meter." Langkah pria berusia 19tahun itu terhenti seketika.

"Mau lo apa sih hah?! Kalau emang lo berani, keluar lo anjing!" Teriaknya dengan lantang.

Namun nihil, ia tak menemukan siapapun dimanapun. Iris matanya bertubrukan dengan mata yang sudah memerah ditengah-tengah sana.

Gadis itu menggeleng seolah tak ingin dirinya menyelamatkan-nya.

Rahang pria ini sedari tadi mengeras melihat kondisi mengenaskan gadis itu.

Persetan sama air naik!

Pria itu berlari mendekat kearah kolam, namun....

Dugh!

Bruk!

Ia terpental begitu saja. Suara tawa menggema ditempat ini.

"Sudah ku katakan, jangan maju, namun kau tetap maju. Kini, kau bisa melihat ajal saudarimu dengan jelas,"

Tepat setelah suara itu berakhir. Air mulai naik, begitu pula ikan-ikan hiu yang sudah tidak makan berbulan-bulan itu.

Pria itu bangkit dari posisinya. Ia mencoba memukul kaca dihadapannya, namun usahanya sia-sia.

Dan....

Dor!

"Arrghh!"

Tbc.

Okay, ceritanya saya perbarui.

Ini new versionnya, karna saya rasa prolog sebelumnya kurang menarik.

Semoga suka dengan cerita ini.

Jangan lupa vote+coment nya.

See you next part.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status