Share

Swapped Coffee Cup (Gelas Kopi yang Tertukar)

Cepat-cepat aku menarik tanganku.

“Ma-maaf.” Wajahku terasa memanas. Tapi Pak Daniel malah tersenyum. Senyum lepas yang membuatku terpana. Tawa yang ia tahan untuk beberapa saat, akhirnya ia keluarkan juga. Aku semakin malu, tapi suara tawa yang terdengar renyah di telingaku, malah membuatku ikut tersenyum.

Apalagi sudah lama aku tidak melihat senyumannya yang seperti itu. Bahkan sejak bertemu kembali, aku tidak bisa melihat yang lain selain raut wajah seriusnya itu. Mungkin karena hubungan kami juga sangat kaku. 

Kalau bisa dibilang, aku merindukan bagaimana kami dulu. Saat-saat itu… saat-saat dimana aku bisa santai berada di dekatnya. Membicarakan apa yang terjadi di hari-hariku dengannya. Membicarakan tentang sekolahku, tentang temanku. Bersandar di bahunya tan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status