Share

Expect The Glimmer [Indonesia]
Expect The Glimmer [Indonesia]
Author: Kaagaluh

PROLOG

Author: Kaagaluh
last update Last Updated: 2020-09-10 20:24:31

Tangan Amara menengadah merasakan dinginnya air hujan yang turun. Hujan yang sedari tadi tidak berhenti membuatnya menghela napas. Entah sampai kapan hujan berhenti, tak mungkin bukan ia menembus jika ia saja lupa membawa payung ataupun jas hujan.  

Langit yang memutih kian lama makin menggelap, sudah hampir satu jam ia menunggu. Jika hari cerah ia akan menggunakan jasa ojek online agar bisa sampai ke rumah. Atau jika ia membawa payung bisa saja ia menunggu di perapatan jalan untuk menaiki angkutan umum. 

Kenapa dirinya begitu lupa, seharusnya ia jangan pernah melupakan payung mengingat ini adalah musim hujan. 

Ia semakin menghela napas saat melihat suasana kantornya yang semakin sepi. Beberapa orang juga  terlambat pulang seperti dirinya pun sudah menaiki kendaraan pribadi seakan tak ingin berlama-lama di gedung ini. 

"Menyebalkan." 

Suara yang menyadarkan lamunan Amara, dilihatnya pria berdiri tepat di sampingnya memandangi hujan. Jas hitam yang sudah lepas dijinjingnya di lengan. 

Amara terkesiap saat mata itu menatap juga dirinya dari atas hingga bawah. 

"Pak Langit." Amara bersikap sopan saat mengetahui atasannya. 

Pria itu hanya mengernyitkan keningnya saat mendengar perempuan yang diduga karyawannya menyebut namanya. Tapi tunggu, sepertinya ia asing dengan wajah ini. 

"Baru bekerja di sini?" Angkasa bertanya tapi matanya sudah berpaling menghadap rincikan hujan. 

"Iya Pak, baru seminggu," jawab Amara sambil menipiskan bibirnya, ia merasa canggung. 

"Divisi?" 

"Pemasaran, Pak." 

Angkasa hanya mengangguk tanda mengerti, berbasa-basi saat menunggu hujan berhenti tak ada salahnya bukan? 

"Siapa namamu?" Amara yang di tanya namanya langsung menoleh menatap Angkasa yang juga masih memperhatikan rintik hujan. Semakin canggung dan tak ingin berlangsung lama akhirnya ia memberanikan diri. 

"Amara Lania. Pak saya pulang terlebih dulu sepertinya hujan sudah mulai reda, permisi." 

Sedangkan Angkasa menatap punggung yang sedang berlari di bawah rincikan hujan dengan tas menutupi kepalanya agar tidak basah. 

Lania? Angkasa menyenderkan tubuhnya di dinding. 

Nama yang bagus, persis sepertiku.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Expect The Glimmer [Indonesia]   EPILOG

    "Sayang, bangun ...."Tepukan pelan di pipinya membuat Amara mengerang. Ia langsung membuka matanya dengan napas yang terengah-engah. Banyak bulir keringat yang keluar sampai membasahi bantal."Kamu mimpi buruk?" Suara itu memecahkan lamunan Amara. Ia melihat sekeliling ruangan yang dihiasi warna hitam dan juga putih.

  • Expect The Glimmer [Indonesia]   BAB 38

    "Hai, Om. Tumben datang ke kantor pagi-pagi sekali, apa ada jadwal dengan papa?" Sambutan itu seperti tak biasa. Angkasa sebenarnya tak terkejut karena Om Bagas sudah berada di ruangannya padahalinimasih menunjukkan angka delapan pagi. Bahkan karyawan kantorpunbelumseluruhnyamasuk. Kedua tangan Bagas mengetuk-ketuk satu sama lain menandakan jika ada hal yang mampu membuatnya banyak pikiran. "Tidak, Om hanya ingin berkunjung di tempatmu saja."

  • Expect The Glimmer [Indonesia]   BAB 37

    Angkasa memutar-mutar pena yang berada di tangannya. Semua sudah ia lakukan dengan baik. Pertama,ia sudah meyakinkan kedua orang tuanya untuk bisa menerima Amara,terlebih papanya yang masih saja marah terhadapnya. Yang kedua, dia akan meminta bantuan Antariksa untuk sedikit memberikanpengertian pada Nikenagar mengetahui berita ini. Dan BOOM!

  • Expect The Glimmer [Indonesia]   BAB 36

    "Mas Kasa!" teriak Riksa saat mendapati Angkasa yang berkutat di depan laptopnya. Entah apa yang pria itu kerjakan sedari tadi sampai tak tahu jika sang adik sudah jengkel setengah mati karena panggilannya tidak di jawab. "Astagadragon! Aku dari tadi teriak-teriak tidak tahunya Mas di sini pacaran sama laptop?!" Riksa memukul bahu Angkasa sampai sang empunya mengaduh kesakitan.

  • Expect The Glimmer [Indonesia]   BAB 35

    Amara sungguh malu, di saat ia sedang berada di titik rendah, di saat itu pula Angkasa melihat semuanya. Ia tak tahu seberapa banyak pria itu mengetahui hal rahasia antara dirinya dan ayahnya. Ia tak tahu bagaimana tanggapan yang Angkasa berikan saat mengetahui semua ini. "Lan ...," ucap pria itu dengan wajah yang tidak bisa diartikan. Pria yang sedari tadi hanya diam dan menunggu Amara tenang dengan keadaannya. "Y--ya?" Amara hanya memandang ke samp

  • Expect The Glimmer [Indonesia]   BAB 34

    Sampai di kantor, ia tak terkejut karena teman-temansedivisimencarinya. Tapi tidak untuk Babe, pria tua itu seakan tahu apa yang akan Amara lakukan hari ini. Ini adalah hari terakhirnya untuk menginjakkan kaki di Venus. Amara mengulum bibirnya yang sedikit pucat, bukan karena polesan yang tidak ia pakai, melainkan kurang tidur yang membuat ia seperti mayat hidup.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status