Share

7. Botol Air

Nara masih duduk di atas aspal sambil menatap lekat wajah pria di hadapannya. Matanya, hidungnya, bibirnya, semua yang dimiliki pria itu membuat Nara terkagum, ia tak menyangka akan bertemu dengannya dengan cara seperti ini. 

"Botol air," kata Nara tanpa disadari. Ia ingat wajah itu ada di botol air milik Dita yang ia ambil beberapa waktu yang lalu.

"Kamu gak apa-apa, kan ?"

Nara tak menjawab, hanya mengangguk sambil mengalihkan perhatian saking salah tingkahnya.

"Saya anterin ke rumah sakit, ya."

"Eng, enggak usah. Gak papa kok," jawab Nara gugup setelah beberapa saat terpana oleh wajah tampan pria itu.

"Maaf teman saya tadi kasar sama kamu."

"Gak apa. Saya mau ganti rugi kok," kata Nara bersungguh-sungguh.

"Gak usah. Yang penting kamu baik-baik aja," jawab pria itu, membuat semua penggemarnya semakin terkagum melihat kebaikannya.

"Tapi ..."

"Mau saya anterin pulang ?" potong pria itu.

"Saya bisa pula

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status