Share

43. Salah Paham

“Dek, mereka pamit, tuh? Kamu nggak keluar?” tanya Pramono tepat setelah pintu kamar tertutup.

Nadya tak menyahut. Setelah menangis sepanjang berada di kamar, dia merasa tak ingin melakukan apa pun kecuali berbaring untuk meredakan rasa pening kepalanya.

“Are you ok, Nadya?” Pramono bertanya hati-hati. Saat sensitif, salah bertanya akan menjadi masalah baginya.

“Aku capek, Mas. Boleh aku tidur?” Sebaliknya, Nadya menjawab sedikit ketus dari balik selimut, lalu memijit pelipisnya. Mendadak dia kesal pada perhatian Pramono yang menurutnya sedikit berlebihan.

Pramono memandang wanita di ranjang dan mencoba mencari solusi untuk masalah itu. Sayangnya solusi dari masalah hati wanita sering kali hanya dia yang tahu. Maka ketika ...

“Mau dipanggilkan tukang urut?” Pertanyaan Pramono kembali keluar, tapi jawaban Nadya tetap sama. Dia menggeleng.

“Baiklah. Mas keluar ya.”

Nadya tak menanggapi.

Pramono menghela napas. Setelah membetulkan letak selimut istrinya, dia melangkah menuju ruang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status