Share

42. Mengikuti Alur

“Apa?”

Nadya menatap Ali dan Annisa bergantian. Mendadak sensasi ngilu itu muncul kembali di sudut hati Nadya. Menampilkan tawa getir di wajah itu.

“Oh, waw. Sudah serius rupanya kalian ya ... sampai Mbak pun nggak tahu.”

Ekspresi Nadya berubah. Dia mengatakan itu dengan raut kesal yang tak ditutup-tutupi. Membuat gadis di seberang meja menunduk luruh.

“Kalau cuma enam puluh lima juta, Mbak pun ada. Kenapa Ali? Apa Mbak bukan saudara kamu? Kenapa semudah itu menerima bantuan dari—“

Kalimat Nadya berhenti saat sebuah sentuhan hangat terasa di lengan kanannya. Dia menatap dua tangan yang bertumpu itu sebelum membuang muka jengah karena menyadari reaksinya berlebihan.

“Dek, dia menerima bantuan dari calon suami, apa salahnya?” tanya Pramono menoleh ke arah Nadya. “Biarkanlah. Justru bagus kalau masalahnya cepat selesai, bukan?”

Remasan pelan Nadya rasakan di jemarinya.

Dari ujung mata, Ali yang sejak tadi hanya diam, melirik pada Annisa. Kasihan pada Annisa yang terpojok, dia memb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status