Home / Romansa / FWB (Friend with Bonus) / Bab 22 - Giva Tidak Menyukai Juan!

Share

Bab 22 - Giva Tidak Menyukai Juan!

Author: Nanasshi
last update Last Updated: 2025-08-07 09:10:36

Keduanya masih berada di apartemen yang sama; apartemen Juan. insiden kotak beludru berwarna merah mungkin sudah Giva lupakan sejenak, namun kekhawatiran Juan nyatanya masih menggebu-gebu. Memaksa ia menyetir langsung menuju apartemennya selepas acara pertunangan mereka.

Jangan pertanyakan soal tanggapan ayah dan ibu mereka, hey, Juan dan Giva sudah sering tidur di apartemen satu sama lain. Nyatanya memang tidak pernah terjadi apa-apa selain Juan yang kena tinju, tendangan bahkan pitingan Giva.

Itulah sebanya di mata Juan Giva bukan seorang perempuan.

"Tadi si Jay datang ya?"

Segelas cokelat panas terhidang di atas nakas, mengambil alih atensi Giva dari buku Lang leav yang berjudul Loves Look Pretty On You. Juan sengaja membuatkannya untuk Giva ketika ia sendiri menenggak Heineken.

"Dih ... kok baik banget buatin cokelat?" tuding Giva curiga. Diletakkannya buku bersampul toska itu untuk kemudian meraih cangkir keramik berwarna putih berisikan cokelat panas.

"Hati-hati minumnya, masih
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • FWB (Friend with Bonus)   Bab 65 - Ending Jay dan Elena (01)

    "Aku pernah membayangkan bahwa kita akan memiliki dunia yang cerah, setiap sorenya dipenuhi senja menjingga, juga pelukan hangat kamu dan rengekan anak-anak. Aku membayangkannya ribuan kali dari ribuan hari. Tapi Elena, kita ternyata tak berkuasa sebanyak itu. Haruslah puas dengan akhirnya. Aku di sini; di penjara, pun kamu di sana; dalam ruang imaji sendiri tanpa suara."-Jayandra Noah mufti-*****Itu adalah tempat yang dingin. Bukan hanya karena udaranya atau tidur harus berkalang lantai tanpa kasur empuk atau selimut hangat, melainkan karena nuansa di dalamnya. Suram, berjumput semua sesal, rindu hingga dendam. Sebab bagi mereka yang ada di sana, tidak selalu berakhir dengan pertaubatan. Ada yang ingin mengulang, ada yang menyusun kembali strategi, pula ada yang berkobar ribuan dendam.Tempat itu bernama penjara.Dan hari ini, baik Juan maupun Giva, sedang menunggu seseorang di sana."Hai," sapa laki-laki itu pada keduanya, tepat ketika mereka sudah saling memandang dalam jarak de

  • FWB (Friend with Bonus)   Bab 64 - Bayaran Untuk Lelah Selama Ini (03)

    Tak ada yang berbicara di sana, membisu keduanya. Namun mata yang berbinar dengan jari jemari Giva yang terus mengusap pipi Juan itu tentu membangkitkan sesuatu yang bernama rindu. Lebih dari tiga bulan lamanya mereka menyimpannya di dasar hati, mengedepankan kesehatan terlebih dahulu. Lalu kini, ketika mereka hanya berdua dengan tubuh yang jelas sudah prima, tak ada lagi yang bisa menahannya. Maka jelas Juan mendekatkan diri pada Giva, meraih pipinya untuk ia ajak sedikit mendongak hingga dengan leluasa, Juan bisa mengecup bibirnya. Dalam pagutan itu, terlimpah semua kerinduan, rasa cinta, rasa syukur, rasa kasih sayang, saling memaafkan. Dalam decap demi decap itu, napas saling bersahutan mengisyaratkan kecupan saja tak akan memuaskan. Juan menjauhkan tubuhnya, memutus ciuman tersebut. Ia tiba-tiba memilih duduk, membuat Giva kebingungan. Di bibir mereka, sisa basah itu bahkan masih tersisa. Giva pikir, mungkin Juan masih khawatir akan keadaannya, oleh karena itu ia buru-buru men

  • FWB (Friend with Bonus)   Bab 63 - Bayaran Untuk Lelah Selama Ini (02)

    Ada rindu, ada sedih, ada bahagia, ada menyesal, ada berdebar-debar, ada sakit, ada luka, ada banyak rasa lain yang sepertinya belum bernama. Bergelung-gelung menjadi satu, menggulung Giva pada suatu tempat bernama tangisan. Giva menghambur pada Juan yang masih terpejam. Ia tak memeluk tubuh itu, melainkan memegang tangannya, menciuminya lama. Bersamaan dengan itu, satu dua buliran berkejaran luruh dengan kawan-kawannya berbondong-bondong. "Maaf karena aku lupa dengan suamiku sendiri," bisik Giva, di sisi ranjang Juan. Mereka kini berdua, sebab ketika ia sampai di sana dengan mata yang siap tumpah, ibu, ayah dan kakak Juan langsung memberikan ruang. "Maaf karena aku lebih percaya orang lain, lebih percaya sebuah foto, dibandingkan suamiku sendiri." Giva masih terisak. Ia menenggelamkan wajahnya di lengan suaminya, tak menatap pada sosok Juan yang sejak tadi sudah membuka mata dan memperhatikan. Ada seulas senyum dengan his dekik di pipi yang terukir di sana; milik Juan. Sekalipun

  • FWB (Friend with Bonus)   Bab 62 - Bayaran Untuk Lelah Selama Ini (01)

    26 - The Payback For Being Tired "Dulu ... gue nggak pernah memikirkan ingin punya anak berapa. Sebab bagi gue, menikahnya saja gue enggan. Tapi setelah bersama Givanya, gue jadi berpikir untuk punya banyak anak. Selain biar rumah jadi ramai, biar harta Kita Moelya yang banyak itu bisa lebih banyak dikasih ke gue dibanding Nadine yang suaminya aja pangeran Brunei yang toiletnya aja berlapis emas, Hahahaha."-Juan Dirangga Moelya-****Sejak kecil, Juan itu jarang sekali sakit. Ia lebih banyak ke rumah sakit karena menemani Giva untuk menjalani terapi atau sekedar untuk ngapel bila ceng-cengannya adalah mereka yang bekerja di sana, baik dokter maupun perawat. Tubuh Juan terbilang memiliki daya tahan tubuh yang cukup hebat, mampu mengusir segala macam penyakit dengan penuh percaya diri.Sialnya, setelah usianya 30 tahun -padahal itu juga bukan usia yang benar-benar tua- Juan justru harus bolak balik ke rumah sakit. Pertama, karena kecelakaan mobil yang ia kendarai bersama Giva. Kedua,

  • FWB (Friend with Bonus)   Bab 61 - Seseorang Yang Luput Dari Perhatian (02)

    "Kamu takut?" Giva mengangguk cepat. "Kalau aku bilang takut, kamu mau melepaskan aku?" Laki-laki itu tergelak. Ia bahkan sampai menitikkan air mata karena terus tertawa. Giva hanya memandang sang penjahat itu dengan sebal. "Menurut ente aja gimna, mana mungkin nggak takut kalau ruangannya macam begini. Gimana kalau di dalam itu sarang ular atau ada anjing yang kelaparan? Jelas manusiawi kalau aku ta - Hey!" Laki-laki itu membuka pintu lantas mendorong paksa Giva untuk masuk ke dalam, memotong ucapan tak penting Giva yang sepanjang babaranjang. Giva yang semula memejamkan mata, setelah telinganya tak mendengar desisan ular atau gonggongan anjing, akhirnya memilih membuka mata. Betapa terkejutnya dia karena ruangan itu tak semenyeramkan luarnya. Itu hanya ruangan putih dengan satu ranjang dan nakas yang nampak kosong. Lalu saat menelusuri setiap sudut, Giva terkejut dan bergerak mundur. Namun punggungnya menubruk dada bidang laki-laki itu yang menahan Giva untuk kabur. "Siap

  • FWB (Friend with Bonus)   Bab 60 - Seseorang Yang Luput Dari Perhatian (01)

    "Apa penyesalan paling banyak di hidup gue sekarang ini setelah Giva lupa sama gue? Ehm ... gue amat sangat menyesal karena gue tidak melimpahi Giva dengan kasih sayang yang banyak. Gue belum membahagikan Giva dan memberikan seluruh hal yang gue punya. Gue belum bisa membuat Giva merasa beruntung menjadi istri Juan Dirangga Moelya."-Juan Dirangga Moelya-****Katanya no choice is ever wholly unregretted, each brings more joy and more sorrow than we can foresee. Tapi saat ini, bagi Juan, pilihan yang diambilnya itu menimbulkan lebih banyak penyesalan di bandingkan kebahagiaan. Pilihan-pilihan, keputusan, sikap dan segala macam yang seharusnya lebih mengedepankan Giva itu kadang tak Juan ambil hanya karena satu dua alasan. Seperti dulu, ia yang lebih memilih ke Singapura demi olimpiade matematika, pun kini, ketika ia lebih sibuk dengan pekerjaannya dan harus menanggung akibatnya.Giva hilang, jelas. Tak mungkin ia melarikan diri dengan meninggalkan ponsel dan segala rupanya. Namun keka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status