Giva mengeratkan genggamannya pada kursi taman itu. Ia tidak tahu bahwa Alysa bukan hanya sekedar sosok di masa lalu melainkan dia yang terus berada hingga menjalar ke masa kini. Itu praduga saja namun mengikuti kemana alur cerita si perempuan, Giva menyadari, ia akan sampai dikesimpulan tersebut.Juan dan Alysa dalam ikatan spesial.Alysa orang yang spesial bagi Juan."Juan sampai banyak sekali mempermainkan perempuan karena tidak bisa move on dari kisah kami di masa lalu. Sebagai sahabat, kamu paling tahu soal ini.""Oh ...."Giva tidak tahu lagi bagaimana ekspresinya kini. Ia pun juga bingung harus merespon perkataan Alysa bagaimana. Dalam otaknya yang sedang bermasalah ini, Giva dilanda bingung. Semua cerita tentang Juan terasa seperti dari dua sisi yang berbeda.Saat ibu bilang bahwa Givanya Nantika Soekma adalah orang spesial bagi Juan karena bersama-sama hampir seluruh hidup mereka, di sini nyatanya, Alysa mengatakan hal yang lain. Bagi Juan, yang istimewa itu Alysa."Tentu saj
"Dalam kamus Juan Dirangga Moelya, setelah jatuh dan patah diusia muda oleh Alysa, tak ada lagi istilah mengejar dan berjuang hingga hampir mati untuk perempuan. Juan itu lambang dari dikejar, dipuja, diidam-idamkan bahkan disemogakan di setiap doa para wanita. Lalu kini, ketika keadaan bermanuver secara tiba-tiba, sejujurnya gue shock. Sulit juga ternyata menerima penolakan. Tapi karena dia adalah Givinyi, akan gue kejar secara ugal-ugalan sampai ada Juan dan Giva junior. Merdeka!"-Juan Dirangga Moelya-*****Hermann Hesse; seorang penyair, penulis dan pelukis berkebangsaan Jerman pernah bilang bahwa if i know love is, it is because of you. Tentu hal itu bagi Juan terasa menggelikan saat mendengar kalimat tersebut. Seolah-olah ... heh ... kalau mau menggombal yang kira-kira. Bagaimanapun, mematok kata cinta dengan merujuk satu nama itu seperti mengabaikan banyak keindahan-keindahan lain yang sudah bumi ciptakan. Tapi Juan kini ketulah.Dia menyatakan dengan kesadaran penuh bahwa wh
Dua bulan itu isinya 30 hari yang dikalikan dua. Juan tahu itu. Tapi siapa sangka, kenyataannya, hasilnya bisa terasa sangat lama baginya. Ia merasa bahwa sejak keberangkatan Giva ke Singapura untuk berobat, hingga detik ini yang katanya Giva akan sampai di bandara, Juan seperti tenggelam dalam tahun-tahun yang panjang. Ia bahkan sudah merasa seperti kakek-kakek dalam film up."Lama banget," omel Juan dengan gelisah. Ia duduk berdiri-duduk berdiri entah untuk yang ke berapa puluh kali. Kakinya yang sudah bebas dari gips walau masih harus dibantu kruk itu terasa tak mau diam. Ia tidak pernah merasa sebegitunya dalam menanti wanita; selama ini. Bahkan Alysa yang ia tunggu sampai beberapa tahun setelah mereka putus pun tidak sampai seperti ini.Juan jengkel pada jam tangannya.Jua kesal pada ponselnya.Juan juga tak bersahabat dengan angka-angka di bandara.Semuanya menunjukkan bahwa Giva masih perlu beberapa waktu lagi untuk sampai di sini, di hadapannya."Sabar elah," komentar Nadine.
"Hitam rambutnya sama, ramah senyumnya juga memesona. Tapi dalamnya hati, perihal sesuatu yang terendap di dasar sanubari, siapa kita bisa tahu semuanya. Mengejutkan ... tapi gue akhirnya sadar satu hal, sejatinya manusia adalah makhluk yang tidak bisa dipercaya, betul?"-Juan Dirangga Moelya-****Jordy Sandiana Wiguna hanyalah satu manusia yang diciptakan Tuhan untuk memenuhi bumi. Hidupnya berkalang sampah, disamakan dengan binatang pun, semua hewan pasti ogah. Sejatinya bila manusia yang sudah lahir dan mengindikasi hanya menyebabkan pusing di kepala bisa dimasukkan kembali ke rahim ibunya, orang tua Jordy pasti sudah melakukannya. Bagaimanapun, mereka seperti sudah kehabisan stok sabar dan mafhum.Kenakalan Jordy awalnya hanya seperti kebanyakan remaja. Ia suka bolos sekolah, beberapa kali kedapatan merokok dan tidak mengerjakan PR. sebatas itu ... sepertinya banyak anak laki-laki di masa pubertas yang melakukannya. Anehnya, bagi Jordy, itu tidak hanya berhenti sampai di situ. Be
Giva mengangguk dan tersenyum lagi. "Iya, ganteng." Sesaat Giva hanya menatap Juan lekat. "Dan kata ibu, kamu suamiku. Beruntung ya aku, punya suami ganteng."Maka runtuh sudah pertahanan diri Juan. Ia mendekat pada ranjang Giva dan meraih tangan perempuan itu hanya untuk ia kecup dengan mata yang riuh basah. Juan tergugu dengan mengecup tangan Giva.Lama.Juan menangis dengan tangan Giva dalam genggamannya lama."Maafin aku ya, Givinyi. Seandainya aku bisa diandalkan untuk beresin semua hal ini sejak awal, kamu nggak akan kesakitan begini. Seandainya aku bisa jagain kamu, baik dulu maupun sekarang, kamu ... kamu nggak akan pernah mengalami ini."Juan benar-benar bersedih. Hatinya remuk rasanya. Ia jadi begitu merasa tak berguna, baik sebagai teman maupun sebagai suami. Juan orang terdekat Giva tapi disaat perempuan itu mengalami banyak hal menakutkan, lagi-lagi Juan kecolongan.Ia benar-benar tak berguna."Aku nggak ingat soal yang kamu bicarain," ujar Giva pelan. Sebelah tangannya y
"Katanya, setiap musibah harus diambil hikmahnya. Kalau memang begitu, gue harus merasa tabah saat tahu bahwa Giva kehilangan ingatannya. Anggap saja, gue dan dia, memulai semuanya dari awal lagi. Meskipun hati kecil nggak bisa bohong, gue sedih karena Giva lupa soal gue yang seumur hidupnya membersamai dia tumbuh."-Juan Dirangga Moelya-***Kata dokter, jenis amnesia itu beragam. Ada anterograde, infantile, retrograde, dan TGA (Transient global amnesia). Begitulah dokter menjelaskannya secara rinci satu persatu, tanpa terkecuali. Sayangnya Juan yang saat itu masuk ke ruangan dokter bersama orang tua Giva, pikirannya terlalu kacau dan penuh. Sehingga yang mampir di kepalanya hanya sedikit."Giva mengalami amnesia pasca trauma yakni kondisi dimana seseorang kehilangan ingatan akibat cedera kepala yang tergolong parah. Amnesia ini biasanya terjadi setelah pasien mengalami kecelakaan yang mengakibatkan cedera di kepala. Dan mereka akan mengalami kehilangan kesadaran atau koma dan setela