Home / Romansa / FWB (Friend with Bonus) / Bab 50 - Orang Jahat Yang Mengetuk Pintu

Share

Bab 50 - Orang Jahat Yang Mengetuk Pintu

Author: Nanasshi
last update Last Updated: 2025-08-19 14:57:04

"Apa yang bakal gue lakuin andai pelaku teror itu ditemukan?

Apa ya? Gue pukul sampai sekarat kaya dulu gue mukul Jordy?

Atau gue langsung kasih aja ke polisi dan byar mereka buat bikin iitu jadi kenyataan tanpa mengotori angan?

Entahlah. Gue masih belum kepikiran."

-Juan Dirangga Moelya-

***

Kata mereka, jangan bicara kepada orang yang sedang jatuh cinta. Terlebih meminta pendapat, nasihat dan pandangan hidup. Karena orang jatuh cinta, selain menjadi tidak objektif -lewat pendapat bahwa tai kucing saja bisa jadi rasa cokelat- pun suka tiba-tiba menjadi filsuf yang proses merenungnya sudah 1000 tahun lamanya, mengalahkan Socrates hingga Ibnu Rusyd.

Begitu pula yang dialami Shina. Ia sekarang seperti kena tulah karena berteman dengan orang yang sedang jatuh cinta. Kubikelnya sebelah kiri, rambut panjang dan baru saja melepas masa lajang.

Betul.

Temannya, Givanya Nantika Soekma itu sedang jatuh cinta. Tentu, pada suaminya sendiri Juan Dirangga Moelya. Namun bagi mereka yang tahu kisah k
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • FWB (Friend with Bonus)   Bab 53 - Kecelakaan (bagian 2)

    Pagi ini mendung. Jakarta seperti bersedih, sibuk bermuram durja. Gerimis tipis sempat turun sejak subuh, meski setelah pukul 7 pagi, hanya hawa dinginnya yang tersisa. Dari jendela kamarnya, Juan menatap kesuraman itu dengan nanar. Seorang diri sebab ibunya baru saja pamit untuk menelepon Bi Sani di rumah. Mata berpredasi, ke seluruh ruangan, pada gorden putih, vas bunga dan wangi mawar berwarna merah, pada jam di dinding, lalu berakhir pada kakinya sendiri. Berwarna putih dan tak bisa bergerak. Sebelah kakinya patah, butuh beberapa bulan untuk bisa berjalan kembali normal. Butuh terapi yang lumayan panjang, pun butuh kesabaran seluas samudera dan tetap tenang. Ia bangkit. Terduduk dengan meringis menahan sakit. Ia dipaksa untuk tak bergerak, menikmati kesendirian itu di atas ranjang rumah sakitnya. Padahal, sejak ia kembali siuman dan sepenuhnya sadar, rasanya sudah puluhan atau ratusan kali ia menanyakan kondisi Giva. Hal yang menyedihkan adalah bahwa kedua orang tuanya

  • FWB (Friend with Bonus)   Bab 52 - Kecelakaan (bagian 1)

    "Ketakutan terbesar lo menjadi kenyataan Givinyi. Itulah sebabnya, lo harus berbicara yang baik-baik. Meski begitu, gue tetap bersyukur. Melihat lo kembali tersenyum saja sudah menjadi anugerah. Mungkin ini saatnya gue yang harus ngejar lo ugal-ugalan, kan?" -Juan Dirangga Moelya- *** Juan tidak pernah menyangka bahwa akan tiba masa di mana memandangi wajah Giva yang terlelap itu menjadi sesuatu yang menyenangkan. Tarikan napasnya yang teratur, bulu matanya yang lentik dan panjang, gemeletak bunyi giginya yang beradu -entah bagaimana itu bisa terjadi- juga sesekali senyum yang menguar karena dibawa oleh igauan. Kalau waktu bisa diputar pada banyak hari di belakang, Juan akan meminta agar ia bisa menyadari perasaannya pada Giva jauh lebih cepat. Karena setelah pertemuannya dengan Alysa beberapa waktu lalu, Juan akhirnya me-rewind semua kenang dirinya dan Giva. Memperhitungkan apa yang dikatakan Alysa dan menemukan di sana sebuah fakta bahwa ... Juan memang selalu mengkhawatir

  • FWB (Friend with Bonus)   Bab 51 - Orang Jahat Yang Mengetuk Pintu

    Hari ini, Juan mendapati hal lain yang mengejutkan. Secara ajaib, Yulio telah memutuskan berhenti dari Kita Moelya sejak dua hari lalu. Kubikelnya telah kosong, tak bersisa apa-apa di sana. Saat Juan meminta alamat Yulio dari staf-nya, Giva yang saat itu nampak terpekur dengan pikiran riuh, menahan lengan Juan kala laki-laki itu hendak bergegas. "Lo mau kemana?" tanya Giva pada Juan. Sejenak, Juan mendapati raut khawatir dari wajah Giva. Sepertinya bukan takut Juan kenapa-kenapa, melainkan sebaliknya. Ia ingat bagaimana Jordy bisa berakhir seperti sekarang. Meringkuk bagaikan mayat hidup di rumah sakit. Giva ketakutan karena teror itu, memang. Namun Giva lebih takut kalau Juannya melakukan hal yang sama lagi. "Gue cuma mau ngecek Yulio ke rumahnya." "Jangan sendiri," sergah Giva. "Gue nggak mau lo gelap mata lagi." Juan tahu ini kantor, banyak pasang mata di sana. Bisik-bisik soal Juan yang mencari Yulio juga terdengar. Mereka memang hanya menerka-nerka perihal mengapa Yulio sa

  • FWB (Friend with Bonus)   Bab 50 - Orang Jahat Yang Mengetuk Pintu

    "Apa yang bakal gue lakuin andai pelaku teror itu ditemukan?Apa ya? Gue pukul sampai sekarat kaya dulu gue mukul Jordy?Atau gue langsung kasih aja ke polisi dan byar mereka buat bikin iitu jadi kenyataan tanpa mengotori angan?Entahlah. Gue masih belum kepikiran."-Juan Dirangga Moelya-***Kata mereka, jangan bicara kepada orang yang sedang jatuh cinta. Terlebih meminta pendapat, nasihat dan pandangan hidup. Karena orang jatuh cinta, selain menjadi tidak objektif -lewat pendapat bahwa tai kucing saja bisa jadi rasa cokelat- pun suka tiba-tiba menjadi filsuf yang proses merenungnya sudah 1000 tahun lamanya, mengalahkan Socrates hingga Ibnu Rusyd.Begitu pula yang dialami Shina. Ia sekarang seperti kena tulah karena berteman dengan orang yang sedang jatuh cinta. Kubikelnya sebelah kiri, rambut panjang dan baru saja melepas masa lajang.Betul.Temannya, Givanya Nantika Soekma itu sedang jatuh cinta. Tentu, pada suaminya sendiri Juan Dirangga Moelya. Namun bagi mereka yang tahu kisah k

  • FWB (Friend with Bonus)   Bab 49 - Keputusan Yang Membingungkan bag. 2

    "Alysa ... we have to talk," ujar Juan mengawali percakapan mereka. Kini, di Chanba Private Room Grill, Juan dan Alysa saling berhadapan. Perempuan itu tersenyum, walau tahu, sesuatu sepertinya tidak akan berakhir baik. Mengingat bagaimana sulitnya Juan dihubungi selama liburan keluarganya di cruise, pun tadi saat laki-laki itu menjemputnya di salah satu rumah mode dan menolak untuk ia kecup. Alysa tahu bahwa ternyata pernikahan Juan dan Giva yang memang disyukuri oleh dua keluarga, pada akhirnya berakhir dengan saling jatuh cinta pula keduanya. Alysa tidak bisa melangkah lebih jauh, memang. Di masa lalu, ibu Juan mungkin menyukainya dengan segenap jiwa. Tapi setelah Alysa dengan egonya yang tinggi, memilih karir dibanding pinangan Juan, jelas Alysa sudah tak memiliki kesempatan apapun untuk menjadi menantu idaman ibu Juan. Lagi pula, ini Givanya Nantika Soekma. Perempuan yang sudah hampir seumur hidup bersama dengan Juan dan keluarganya. "Bicara soal apa?" tanya Alysa masih de

  • FWB (Friend with Bonus)   Bab 48 - Keputusan Yang Membingungkan bag. 1

    19 - A Confusing Decision"Sebagai mantan playboy, gue mengakui bahwa ... gue nggak menyangka ternyata jatuh cinta bisa semenyenangkan itu.Dulu, waktu gue berbunga-bunga karena Alysa. Pun sekarang karena Givanya.Kalau aja senyum terus itu nggak bikin gigi kering, gue bawaannya pengen nyengir mulu."-Juan Dirangga Moelya-****Acara liburan di cruise telah berakhir. Semua kembali melakukan aktivitasnya lagi seperti sedia kala. Abdullah, sang kakak ipar Juan dan Nadine bahkan sudah kembali ke Brunei. Zacky -adik Giva- sudah kembali bekerja, pun ayah Giva dan ayah Juan. Lalu dua ibu-ibu juga sudah kembali sibuk arisan dan kegiatan sosialita lainnya.Semuanya sama dan kembali seperti semula, kecuali satu hal yang berbeda.Hubungan Giva dan Juan.Kini mereka bukan lagi dua manusia salty yang tidak saling mengakui karena gengsi. Mereka bukan lagi hanya teman soal pergosipan dan pekerjaan, melainkan juga teman untuk berbagi kisah romantis. Berbagi panggilan sayang dan tidur dengan saling m

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status