Share

Gerall

Author: CessaLc
last update Last Updated: 2024-06-27 22:44:41

Semua siswa-siswi SMK Darma Bakti berbondong-bondong menuju lapangan upacara, mereka saling berdesakkan, saling dorong hanya untuk melihat dua siswa yang tengah berkelahi.

Para siswi memekik histeris saat melihat ketua OSIS mereka tergeletak, sementara sang pelaku dengan santainya menghisap puntung rokok.

Sesekali Gerall terbatuk karena menghirup terlalu banyak asap, dirinya memang tidak menyukai barang berbahaya tersebut. Namun, Gerall tetap memaksakan diri mengkonsumsinya.

Seorang badboy selalu identik dengan rokok bukan?

"Woy! Bagi air," ujarnya lantang.

Gerall dengan santai merebut botol air mineral dari seorang siswi. Meneguknya dengan rakus kemudian mengembalikan botol bekas tersebut pada sang pemilik.

"Jangan dibuang! Mending pake tempat minum lo, biar jadi ciuman," ujarnya sembari mengendipkan sebelah matanya genit.

Para siswi memekik histeris, Gerall hanya terkekeh pelan sembari menghampiri tubuh rivalnya yang masih tergeletak.

"Bangun, woy! Panas, elah. Betah amat tiduran," ujarnya sembari menendang bokong Alvaro. Pria itu meringis saat Gerall menendangnya.

"Sakit, woy. Gak ada cara lain apa?"

Gerall hanya mendengus kesal, menatap ruang guru yang tertutup. Sepertinya mereka tidak peduli dengan kekacauan yang Gerall perbuat.

"Ck, gak ada akhlak memang. Gak ada yang larang gitu? Atau seenggaknya panggil gue ke ruang BK?"

"Rencana lo gagal kayaknya, Ger," ujar Alvaro sembari mengusap sudut bibirnya yang berdarah.

"Padahal gue udah bosen sekolah. Apa pukulan gue kurang keras?" Gerall melirik Alvaro yang tengah meringis mengusap sudut bibirnya.

"Ini udah keras banget, Suparman! Lo mau bikin wajah tampan gue ini jadi perkedel?" ujar Alvaro ngegas, ia tak habis pikir dengan kelakuan sahabatnya.

Bisa-bisanya Gerall menjadikan wajah tampannya ini samsak. Gerall jika sedang bosan memang selalu berulah dan yang jadi korban selalu Alvaro.

Alvaro pernah menanyakan perihal wajahnya yang selalu jadi objek bogeman Gerall, dan dengan santinya Gerall berkata 'Karena tampang lo minta ditonjok.' Sesantai itu.

"Gimana caranya yah, biar gue diskorsing? Minimal satu minggulah," ujar Gerall santai.

Alvaro melongo mendengar ucapan Gerall, sahabatnya ini memang gak punya otak. Sepertinya tingkat kewarasan Gerall harus dipertanyakan.

"Orang lain maunya jadi juara satu, jadi anak emas. Lah, lo mau diskorsing." Alvaro menggeleng tak percaya, jika ada makhluk bumi seperti Gerall. Faktanya memang ada! Orang tersebut tengah berdiri di sampingnya.

"Gue bosen, gak ada tantangan banget sekolah di sini," ujarnya pelan.

Gerall menyugar rambut, membuat para siswi kembali histeris. Gerall tersenyum lebar, saat netranya menatap seorang gadis yang tengah kesusahan dengan buku di tangannya.

"Mau gue bantu?" tanyanya setelah dia berhasil mensejajarkan langkah dengan siswi tersebut.

Gadis manis itu hanya meliriknya sekilas, kemudian melanjutkan langkah tanpa memerdulikan Gerall yang kini mengikutinya.

"Stop ngikutin gue!" ujarnya geram. Ia menatap galak cowok di depannya, berani sekali dia mengganggu seorang Allana Fabiola Rahardika, wakil ketua osis galak seantero sekolah.

"Gue maunya ngikutin gimana?" Gerall berujar dengan lembut, mengedipkan sebelah matanya membuat beberapa siswi berteriak heboh.

Allana meringis saat melihat antusias para siswi di sekolahnya. Satu kata untuk mereka dari Allana. Lebay!

"Argh! Masa depan gue," ujar Gerall setelah Allana menendang barang berharganya.

"Allana! Pokoknya lo harus tanggung jawab!" Gerall berteriak dengan keras, sementara Allana hanya mengedikkan bahu acuh sembari melanjutkan kembali langkahnya.

"Calon anak-anak gue," lirih Gerall sembari terduduk.

"Uhh, pasti rasanya ngilu," ujar Alvaro yang tiba-tiba berdiri di samping Gerall. Ia tertawa terbahak-bahak melihat keadaan Gerall yang meringkuk di lantai.

"Si Allana emang top, gak salah gue milih dia jadi wakil gue," lanjutnya sembari bertepuk tangan.

"Tap-top, tap-top pala lo minta digetok! Masa depan gue terancam," ujar Gerall geram.

"Santai Mas Boy, woles! Teman selalu ada saat kita membutuhkan bantuan," ucap Alvaro sembari membantu Gerall berdiri.

"Selalu ada, tapi nunggu ngakak kelar," cibir Gerall.

"Itulah gunanya teman, selalu menghibur saat kita terjatuh," ujar Alvaro dengan bangga.

"Buruan bawa gue ke UKS! gue gak mau calon anak-anak gue mati."

***

Bel pulang sekolah baru saja berbunyi, para murid berhamburan meninggalkan area sekolah. Gerall tersenyum manis saat netranya menatap Allana yang tengah duduk manis di halte.

Secepat mungkin Gerall mendorong motor kesayangan, menghampiri gadis yang selalu menolak bertemu dengannya. Gerall duduk manis di samping Allana yang tengah fokus dengan buku di tangannya.

Merasa diabaikan, dengan santai Gerall mencopot handset dari telinga Allana kemudian memakainya.

Allana menatap garang cowok di sampingnya, Gerall adalah hama yang harus ia tumpas. Hidupnya tidak pernah tenang, semenjak mengenal badboy kebanggaan para siswi di sekolahnya.

Gerall dengan santai menarik lengan Allana membuat gadis itu memberontak tak terima. Namun, percuma saja, Gerall tetap menariknya menuju motor cowok itu.

"Lo apa-apaan, sih?" Allana terus memberontak mencoba melepaskan diri dari Gerall.

"Gue gak mau ikut sama lo!"

Gerall seakan menulikan telinga, dia dengan cekatan memakaikan helm ke kepala gadis yang tengah menyumpah serapahi dirinya.

"Buruan naik!"

"Gue gak mau!"

"Lama lo," ujar Gerall yang turun kembali dari motor.

"Aaa … Gerall lepas," pekik Allana saat Gerall mengangkat tubuhnya dan mendudukkan ia di jok belakang motor cowok itu.

"Pegangan!"

"Ogah," ujar Allana ketus.

"Buruan!"

"Gue gak mau! Lo jangan seenaknya sama gue."

"Allana," ujar Gerall lembut.

Gerall memutar kepalanya kebelakang, menatap lembut gadis yang tengah duduk di jok belakang motornya. Gerall menggenggam tangan Allana erat.

"A-apa?" ujar Allana sedikit terbata.

"Mau masuk penjara bareng?"

"Hah?!"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Fake A Badboy    Canon In D

    Allana menatap takjub kearah Gerall, kekasihnya itu tengah memainkan piano. Desiran ombak serta matahari yang mulai terbenam menambah kesan romantis. Allana bisa merasakan ada debaran emosi dibalik permainan piano Gerall. Canon In D, salah satu musik klasik kesukaannya. Setelah semua yang terjadi dalam hidupnya, Allana akhirnya merasakan debaran yang tidak biasa. Perasaan sedih, sakit dan lega yang muncul secara bersamaan. Allana masih menatap Gerall, wajah Gerall tampak sangat sendu. Allana tahu, Gerall banyak merasakan rasa sakit. Allana tersenyum, mengusap sudut matanya yang mengembun. Bertepuk tangan dengan antusias setelah Gerall mengakhiri permainan pianonya yang penuh emosi. Allana tidak bisa menahan dirinya untuk tidak memeluk Gerall setelah pria itu berdiri tepat di depannya. "Lo kenapa, Na?" Tanya Gerall seraya membalas pelukan hangat kekasihnya. Gerall mengusap lembut punggung kecil Allana yang sedikit bergetar, membiarkan gadisnya menumpahkan semua rasa yang dipendam

  • Fake A Badboy    Boyfriend able

    Gerall menatap Allana, tersenyum kecil mendapati betapa bahagianya gadis itu. Gerall melanjutkan aktivitasnya membakar ikan yang baru saja mereka beli, resto ini memang menyediakan layanan agar para pengunjung dapat memasak makanannya sendiri. Allana berjalan mendekat, mengangkat dua botol minuman di kedua tangannya. Menunjukkannya kepada Gerall, membuat Gerall kembali tersenyum. "Gerall gosong!" ujar Allana sedikit berteriak. Gerall tersentak, tangannya tidak sengaja menyenggol botol kecap di sebelahnya. Pandangannya teralihkan menatap ikan bakar di depannya. "Gak gosong sayang," ujar Gerall menatap Allana sekilas, kemudian menunduk mengambil botol kecap yang tergeletak di lantai. Allana tertawa renyah, senang karena berhasil mengerjai kekasihnya itu. "Lo bisa masak?" Tanya Allana berjalan mendekat, meletakkan minuman yang dirinya bawa di atas meja sebelum akhirnya ikut membantu Gerall membakar ikan. "Aku?" "Iya Gerall lo," jawab Allana sedikit mendongak menatap wajah

  • Fake A Badboy    Kencan pertama

    Burung-burung berkicau merdu, angin berembus dengan pelan. Semesta seakan mendukung suasana hati Gerall yang tengah berbahagia. Gerall tengah sibuk mengelap motor kesayangannya, pria itu bahkan sesekali bersenandung kecil. Gerall terkekeh geli menyadari keanehan pada dirinya. "Let's meet with my princess, bung," ujar Gerall menatap motor kesayangannya yang baru saja selesai dia bersihkan. Ini pertama kali dirinya dan Allana akan berkencan setelah mereka meresmikan hubungan antara keduanya. Gerall tidak bisa menahan dirinya untuk tidak tersenyum. Gerall bahkan mengetuk kepalanya pelan, bingung dengan dirinya yang tidak bisa menahan senyumnya. "Allana udah bangun belum, yah?" Tanyanya pada diri sendiri. Gerall berjalan santai, meraih ponselnya yang dibiarkan tergeletak begitu saja. Gerall mengotak-atik benda pipih itu, mengetikan sesuatu hingga akhirnya benda pipih itu kini tepat berada di telinganya. "Bangun sayang," ujar Gerall setelah panggilannya tersambung dengan Allana.

  • Fake A Badboy    Salat bareng

    "Turun, Sayang," ujar Gerall lembut.Saat ini mereka tengah berada di depan rumah Allana, gadis itu tampak tersipu. Gerall hanya menggeleng pelan, dia tidak mengerti, kenapa perempuan sangat mudah merasa malu?Allana turun dengan pelan, dia menunduk. Menyembunyikan pipinya yang memerah, membuat Gerall menatapnya bingung. Gerall bukan orang yang ahli tentang perempuan, tentu Gerall merasa heran melihat tingkah pacarnya sendiri."Kenapa?" tanya Gerall lembut.Gerall mengacak pelan rambut Allana, membuat gadis itu mendongak menatapnya. Gerall tersenyum, merapikan kembali rambut gadis itu yang berantakan karena ulahnya.Allana diam mematung, jantungnya berdetak sangat cepat. Rasanya tubuh seakan kaku, tak mampu untuk bergerak sedikit pun."Gue masuk dulu," ucap Allana cepat. Allana tidak ingin Gerall tahu bahwa dirinya tengah gugup.Gerall tersenyum, cowok itu memperhatikan Allana masuk. Langkah gadis itu sangat cepat, membuat Gerall tersenyum geli.Gerall kemudian menjalankan motornya, m

  • Fake A Badboy    Jadian

    Allana berjalan dengan tergesa-gesa, di sampingnya ada Gerall yang tengah menggandeng tangannya. Sedikit menahan tangan Allana karena takut kekasihnya itu terjatuh. Allana mengerutkan bibirnya, Allana sudah menolak digandeng, tetapi Gerall tetap memaksa. Banyak pasang mata yang memperhatikan mereka, merasa heran karena kedua sejoli itu tampak sangat akur. "Belajar yang bener! Kalau ada yang ngelabrak lo, lapor sama gue," ucap Gerall saat mereka tiba di depan ruang kelas Allana. Dia mengelus rambut gadis itu, membuat orang-orang melongo karena tingkahnya. "Gak mungkin ada yang berani labrak gue," ujar Allana sembari menyingkirkan tangan Gerall yang masih berada di kepalanya. Gerall tersenyum kemudian berlalu dengan langkah besarnya, karena memang mereka beda kelas. Dia menatap beberapa siswi yang memandangnya heran. Gerall paham, mereka pasti bingung melihatnya berangkat dengan Allana tadi. Gerall terus berjalan menuju kelasnya, hari ini Gerall tidak akan bolos. Dia akan belaj

  • Fake A Badboy    Cemburu?

    Gerall menghentikan motornya di sebuah taman, dia turun kemudian menarik tangan Allana. Membawa gadis itu menuju salah satu kursi di sana."Na, gua mau minta tolong," ucap Gerall serius.Gerall menatap Allana lembut, membuat gadis itu ikut menatapnya. Untuk sementara mereka hanya diam, sampai akhirnya Allana memalingkan wajah. Tidak baik juga mereka terlalu lama tatap-tatapan."Minta tolong apa?" tanya Allana sembari menatap lurus ke depan. Dia mati-matian menahan lapar, berharap perutnya tidak berbunyi.Gerall tersenyum, dia menunjuk beberapa tumpukkan kardus sehingga membuat Allana mengernyit heran."Bantu gue dekor taman ini," bujuk Gerall penuh harap. Gerall menatap Allana, meneliti setiap inci wajahnya membuat gadis itu memalingkan pandangan.Gerall terkekeh, dia mengangkat tangan bermaksud mengacak rambut panjang Allana. Namun, dia urungkan karena takut gadis itu marah. Gerall bangkit, kemudian berlalu begitu saja setelah m

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status