Home / Romansa / Fake Girlfriend / Bab 6: Coverboy Sekolah

Share

Bab 6: Coverboy Sekolah

Author: Anquin Dienna
last update Huling Na-update: 2021-10-19 15:12:29

Cha Jung Won POV

Aku sudah sekolah di SIHS selama satu bulan. Benar dugaanku, fans club season 2 benar-benar muncul. Sama halnya seperti di London, anggota fans club di sini juga beragam mulai dari gadis paling cantik sampai gadis paling biasa saja. Kalian tahu? Tiap pagi selalu saja ada kado di atas mejaku mulai dari coklat, baju, sepatu, makanan, minuman, dan masih banyak yang lainnya. Kalau mereka langsung memberikannya padaku pasti sudah aku tolak mentah-mentah. Mereka pikir aku tidak mampu? Sampai harus diberikan sumbangan?

Selama sebulan ini aku hanya dekat dengan Heo Joon Jae. Salah satu teman sekelasku. Aku memang tipe laki-laki yang dingin terhadap perempuan. Rasanya enggan kalau harus memberikan harapan palsu. Sumbangan-sumbangan itu pasti aku berikan pada Joon Jae atau aku bagikan pada temen-temen di kelas. Kulihat Joon Jae masih sibuk memilah-milah sumbangan mana yang akan ia bawa sebelum akhirnya sumbangan itu berpindah tangan ke teman-teman yang lain. Dia memilih kaos berwarna maroon, topi, smartswatch, cake mangga, dan cokelat royce. Sisanya ia berikan pada teman-teman lain di belakang.

“Neo jimsim-iya[1] tidak mau salah satu dari hadiah ini?” tanya Joon Jae sambil menunjukkan beberapa barang padaku. Pemuda berlesung pipi itu masih sibuk memilah-milah barang di atas meja sambil sesekali menggodaku.

“Aku tidak perlu sumbangan! Jika aku mau, aku bisa membelinya sendiri.” Kuabaikan Joon Jae. Aku lebih sibuk memainkan kameraku sambil sesekali memotret pemandangan di kelas ini. Di meja depan terlihat siswa kutu buku sedang sibuk membaca tanpa memedulikan keriuhan kelas. Dengan sengaja, aku memotretnya. Lalu ada juga beberapa siswa perempuan di meja tengah sibuk berbincang seputar kekasih atau pun lelaki idaman mereka.

“Omo[2]! Kau bilang ini sumbangan? Ya~! Cha Jung Won, mereka memberikan semua ini dengan CINTA. Mungkin saja semua mereka lakukan karena mereka suka denganmu.” Joon Jae mulai berceramah membuatku seolah lelaki pesakitan yang tak tahu berterimakasih. 

“Untuk apa aku terima? Aku tidak pernah meminta mereka memberikan apapun padaku.” Kembali kuputarbalik ucapan Joon Jae. Aku tak merasa ini suatu kesalahan, toh perempuan-perempuan itu sendiri yang datang dan memberikanku barang-barang yang sebenarnya tak kuperlukan sama sekali. 

“Waaa, Waaaa, aku merinding melihat kekejamanmu. Kau benar-benar kejam Cha Jung Won!” teriak Nam Gil dengan ekspresi berlebihan dan menjijikan. “Menu set sama white chocolate mocca ini untukku ya?” Ia langsung menyambar keduanya dan menyedot minuman itu dalam sekali sedotan.

“Ambil saja. Chingu-ra[3] ada yang mau? Ambil saja!” teriakku. Siswa lain langsung berkerubut di depan mejaku mengambil barang, makanan, atau minuman yang mereka sukai. Mereka bagaikan semut yang mendapatkan gula-gula dan saat kejadian itu berlangsung aku kembali memotretnya. 

“Neo jin-jja[4] tidak mau menerima cinta dari salah satu fans-mu? Yoon Na Seonbae cham yebbeoyo[6]. Dia primadona di sini! Baru sekarang dia mengejar laki-laki. Kau benar-benar beruntung karena Yoon Na Seonbae menyukaimu!” cerocos Joon Jae. Aku tahu Yoon Na menyukaiku, tapi aku tidak berminat untuk menjalin hubungan dengan perempuan. Aku hanya ingin fokus menjadi fotografer.

“No way!” jawabku ketus. Aku kembali melihat-lihat layar kamera-ku seraya memperhatikan beberapa hasil bidikanku. Hasilnya cukup menarik meski tetap pesona Kim Na Ra tak pernah bisa hilang. Dia tetap menempati peringkat pertama untuk menjadi muse di karya-karyaku. Konsentrasiku terganggu ketika Joon Jae dengan seenaknya mengambil kameraku. Dasar teman kurang ajar!

“Wae? Aigo[7]! Jung Won apakah kau gay? Ya Tuhan, sadarkanlah dia!” Kujitak kepala Joon Jae. Sembarangan!

“Aw! Jenjang[9]! Ya~ Cha Jung Won!” Joon Jae berbicara seraya meringis kesakitan. Rasakan!

“Kau selalu saja berasumsi! Jaga ucapanmu! Aku masih NORMAL!” Kurebut kembali kameraku dari tangan Joon Jae.

“Kau sendiri yang membuatku curiga, fans-mu itu cantik-cantik. Sepanjang sejarah aku sekolah di sini, baru kali ini ada fans club untuk laki-laki tampan. Anggotanya hampir seluruh siswa popular di sini, tapi tidak ada satu pun yang kau lirik, dan itu sangat-sangat mencurigakan!” ucapnya penuh penekanan. Ia mulai memasukkan beberapa cokelat ke mulutnya.

“Aku belum minat berpacaran!” tegasku. "Kalau kau suka dengan Yoon Na atau fans-fans-ku yang lain, kau sajalah yang berpacaran dengan mereka. Aku ikhlas!"

“Jeongmal? Jika suatu hari kau jatuh cinta, tetapi ternyata orang yang kau sukai tidak mencintaimu, kau akan menyesal Jung Won. Sebaiknya kau ingat ucapanku.” Ucapan yang terlontar dari mulut besar Joon Jae seolah-olah menyumpahiku. Dasar teman kurang ajar!

"Ya~ kau menyumpahiku?"

"Tidak. Aku hanya mengingatkan kau sebagai teman yang baik, Jung Won! Ingat, karma itu nyata." Joon Jae tersenyum penuh kemenangan lalu kembali memakan cokelat dan mulai membuka cake mangga pilihannya. Joon Jae sialan!

Karena malas berdebat dengan Joon Jae, kupilih menyediri di meja paling belakang. Sebenarnya di kelasku juga ada satu perempuan yang selalu diam-diam memperhatikanku. Dia memang tidak bergabung dalam anggota Jung Won fans club, tetapi aku tahu dia memiliki perasaan lebih untukku. Nama gadis itu, Ji Hyun. Dia cukup cantik dengan postur tubuhnya yang ideal. Kuakui gadis berambut cokelat ini sangat cocok menjadi model. Namun sayangnya, dia bukan muse yang aku cari. Dia selalu berusaha mengajakku untuk berbincang meski lebih sering kuabaikan.

“Jung Won annyeong[10], perkenalkan namaku Ji Hyun. Kau mau ke mana?” tanya Ji Hyun waktu hari pertama aku masuk sekolah saat jam istirahat.

“Kantin,” jawabku singkat.

“Aku temani ya?” Kulirik raut wajahnya sekilas. Tersirat dengan jelas gadis ini tertarik padaku. Ia tipikal orang yang tak bisa menyembunyikan ekskpresi wajahnya. Matanya seolah berbinar saat menatapku. Gadis ini harus segera kuhempaskan!

“Hmm.” Aku masih berjalan menuju kantin yang sebenarnya aku sendiri tidak tahu kantin ada di mana? Aku sempat melarak-lirik ke sana ke mari sebelum akhirnya dapat melihat papan penunjuk arah yang bertuliskan arah kantin.

“Kau dulu sekolah di mana?” tanya gadis itu. Aku berdecak dalam hati, ini adalah trik paling basi yang sering gadis-gadis lakukan saat mendekatiku. Aku sudah hafal semua trik-trik konyol ini.

“London,” jawabku. “Aku pergi dulu!” Aku langsung pergi menghindari Ji Hyun.

Hari ini kulihat Ji Hyun masih sering mencuri-curi pandang padaku. Risih sebenarnya, tapi aku malas untuk menegur ataupun menyapanya. Aku takut dia salah paham. Apalagi Ji Hyun terkenal sangat menyukai laki-laki tampan. Sampai-sampai dia selalu tahu nama dan kelas laki-laki tampan di SIHS dan SNHS. 

Membicarakan SNHS, sejak kejadian terlambat dan pertengkaran tteokbokk-i waktu itu, aku belum pernah bertemu lagi dengan si gadis muse. Dia seolah raib entah ke mana? Mungkin karena kami tidak satu sekolah makanya kami tidak pernah bertemu. Di kantin pun aku tidak pernah bertemu dengannya. Lho? Kenapa aku malah membicarakan dia? Fokuslah, Jung Won!

“Jung Won makan sama-sama yuk!” Sebuah suara mengejutkanku. Apalagi tiba-tiba saja dua buah tangan lentik berkulit putih tiba-tiba saja bergelayut manja di lenganku. Sudah dapat ditebak siapa pelakunya? Tentu saja, Yoon Na.

“Tidak perlu, Seonbae. Aku lebih nyaman makan sendiri,” tolakku seraya melepaskan diri dari cengkraman Yoon Na. Karena jarak kami cukup dekat, aku dapat mencium aroma parfum di sekitar Yoon Na.

“Ayolah Jung Won sekali saja, mau ya?” rengeknya. Lagi, gadis tak tahu malu itu bergelayut manja di lenganku. Demi Tuhan, dia sangat mengganggu!

“Seonbae makan bersama Joon Jae saja ya! Bye!” Sekali lagi kulepaskan tanganku dari cengkraman Yoon Na. Aku langsung pergi tanpa memedulikan Yoon Na yang mulai mengumpat dan berteriak-teriak memanggil namaku.

Kim Na Ra, gadis itu sepertinya akan panjang umur. Baru saja saat istirahat aku memikirnya, tiba-tiba saja sepulang sekolah kami tanpa sengaja bertemu. Lalu, entah karena alasan apa aku malah mengajaknya untuk naik motor bersamaku. Sayangnya, ajakanku DITOLAK! Padahal di sekolah perempuan lain mengantre ingin berboncengan denganku. Malah ada sebagian yang pura-pura sakit supaya aku mau mengantarkan mereka. Mereka pikir aku bodoh? Sampai tidak bisa membedakan mana yang sakit dengan drama queen?

Sebenarnya aku penasaran dengan Kim Na Ra, kenapa dia bisa tiba-tiba muncul di mimpiku padahal hari pertama kami bertemu ya di Seoul. Anehnya, aku sudah dua kali memimpikannya sejak aku tinggal di London. Sangat aneh bukan? Itu sebabnya aku penasaran dengannya. Apa aku dan dia memang pernah bertemu sebelumnya?

***

[1] Kamu serius

[2] Oh tidak

[3] Teman-teman

[4] Kamu benar-benar

[5] Panggilan kakak kepada perempuan yang lebih tua

[6] Sangat cantik

[7] Mirip dengan astaga dalam bahasa Korea

[9] Sialan

[10] hai 

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Fake Girlfriend   Bab 30 : Persaingan

    Cha Seung Jo POV“Aku pilih Seung Jo Oppa.”“HAH?” Aku dan Mike sontak terkejut mendengar jawaban Kim Na Ra. Tak dapat kusembunyikan senyuman yang tersungging di bibirku.“Kau benar-benar serius memilihku?” tanyaku lagi. Gadis pujaanku hanya mengangguk. “Sudah kukatakan Mike, Na Ra tidak mungkin dengan mudah melupakanku. Ikhlaskan dia untukku! Tidak ada persaingan lagi di antara kita. Kul!” ucapku pada Mike disertai senyuman penuh kemenangan.“Kim Na Ra, kau masih memiliki utang padaku,” ucap Mike membuat aku dan Na Ra mengerutkan kening secara bersamaan.“Utang?” tanya gadisku bingung. Jujur saja, aku juga tak paham dengan perkataan Mike tadi. Sepertinya adikku ingin mencari kesempatan untuk tetap berdekatan dengan kekasihku. Tidak akan kubiarkan!“Kontrak kita belum berakhir dan sesuai perjanjian kau harus tetap menjadi pacar gadunganku selama di sekolah sampai kontrak ini selesai. Lalu kau harus tetap menjadi model fotoku terlepas kau masih pacarku atau pun bukan.” “Ya~ kau tak b

  • Fake Girlfriend   Bab 29 : Aku Pilih DIA

    Kim Na Ra POVPikiranku melayang tak karuan saat ini. Aku mulai memikirkan usul konyol Ji Hyun tentang berpura-pura kencan dengan Lee Ki atau menerima Seung Jo Oppa dan Mike menjadi pacar.“Pura-pura berkencan dengan Lee Ki? Tidak! Tidak! Aku tidak mungkin tega menyakiti dan memanfaatkan Lee Ki seperti itu. Menerima Seung Jo oppa dan Mike? Apa memang sebaiknya seperti itu saja? Toh selama beberapa hari ini kedua laki-laki itu aktif dan gencar mendekatiku dengan berbagai cara kan? Mereka selalu saja berlomba-lomba mengantar jemputku sekolah, mengajakku jalan-jalan, bahkan tak jarang mereka bertengkar hanya karena siapa yang pantas untuk mendapatkan perhatian dariku. Sepertinya lebih baik aku menyelesaikan masalah ini secepatnya daripada kedua kakak beradik itu terus menerus bertengkar hanya karena memperebutkan hatiku. Apalagi mereka sendiri yang pernah menawarkanku untuk menerima cinta mereka, jadi keputusan ini sepertinya tidak salah.”Aku bergidik ngeri membayangkan ide gilaku saat

  • Fake Girlfriend   Bab 28 : Cemburu

    Cha Jung Won POV“Argh! Dave kau benar-benar keterlaluan! Bisa-bisanya kau berbuat curang dengan menjadi guru les musik di SNHS!” gerutuku di dalam kelas.Kuacak rambut frustrasi. Rasanya hati ini tak rela jika Dave akan lebih sering bertemu dengan Kim Na Ra. Itu artinya kesempatanku untuk memenangkan hati gadis itu mulai menipis. Apalagi aku tahu pasti, Kim Na Ra memang pernah menyukai Dave.Gadis mana yang tidak senang jika didekati oleh laki-laki yang ia sukai? Aku takut hati Kim Na Ra akan mulai berpaling dariku. Berpaling? Kuralat ucapanku sendiri. Sebenarnya Kim Na Ra memang tidak pernah terang-terangan membuka atau menutup hatinya untukku. Apa ia pernah menyukaiku? Aku juga tidak tahu. Miris rasanya ketika aku mulai merasakan jatuh cinta. Namun, ternyata rivalku adalah kakakku sendiri. Haruskah kami bertengkar hanya karena seorang gadis?“Jung Won kau kenapa? Sepertinya wajahmu terus menerus ditekuk sejak pagi?” tanya Nam Gil menggodaku.“Nam Gil berhentilah menggodaku! Aku sed

  • Fake Girlfriend   Bab 27 : Kim Na Ra Berkencanlah dengan Kami!

    Kim Na Ra POV “Duduklah! Makan bersamaku,” ajak Mike. “Tidak perlu! Aku akan makan bersama Ji Hyun,” tolakku. “Statusmu masih pacarku Kim Na Ra. Semua orang di sekolah ini tahu kalau kau pacarku. Duduk! Temani aku makan,” perintahnya. Dengan terpaksa aku pun ikut duduk di samping Mike. Ia memesankan jjajangmyeon untukku. Akhirnya, kami pun makan bersama di kantin. Tak ada pembicaraan khusus antara kami. Aku lebih banyak diam dan terkesan tak peduli dengan kehadiran Mike. Aku masih bingung harus bersikap seperti apa kepada Mike sekarang. “Kalian sedang apa di sini?” sebuah suara laki-laki mengagetkan aku dan Mike. Refleks kami pun menoleh ke sumber suara, Seung Jo oppa. Ia langsung duduk di sebelah kami tanpa meminta persetujuan apa pun. “Untuk apa kau datang ke sini?” kedua alis Mike bertaut tanda tak suka jika Seung Jo oppa ikut bergabung dengan kami. “Mulai hari ini aku akan mengajar ekskul musik di SNHS. Sekalian mengisi kekosongan selama aku cuti kuliah. Baguskan? Aku dan ka

  • Fake Girlfriend   Bab 26: Sibling Rivalry

    Cha Seung Jo POV “Dave, aku perlu berbicara denganmu,” panggil Mike padaku. Aku berusaha bersikap tenang meski sebenarnya tangan ini ingin sekali memukul wajahnya sekarang. Emosiku memuncak setiap kali mengingat Mike seenaknya mencium Kim Na Ra. Bahkan, berkali-kali menciumnya! Aargh! Sialan! “Kalau kau ingin memintaku menyerah tentang Kim Na Ra, jawabanku tetap sama. Aku tidak akan pernah melepaskannya untukmu!” Udara yang kuhirup saat ini tidak terasa menyegarkan tetapi menyesakkan. Beberapa kali kukepalkan lenganku berusaha untuk tak bertindak kasar pada adikku. “Aku juga akan melakukan hal yang sama. Aku tidak akan pernah melepaskan Kim Na Ra untukmu!” ucapnya penuh penekanan. “Mike, pergilah sebelum aku naik pitam,” pintaku. “Kenapa kau harus emosi padaku hah? Aku tidak pernah tahu kalau gadis yang kukencani adalah gadis yang kau sukai!” bentaknya. “Kalau aku tahu, aku tidak mungkin menyukai Kim Na Ra!” tambahnya lagi. “Bajingan! Dia bukan kekasihmu! Sejak kapan dia setuju

  • Fake Girlfriend   Bab 25 : O, Ow Mike? Seung Jo Oppa?

    Kim Na Ra POV Aku berusaha sekuat tenaga untuk menghindari perasaanku pada Mike. Tidak mungkin aku jatuh cinta padanya bukan? Aku yakin hatiku sepenuhnya masih milik Seung Jo Oppa. Apalagi kemarin Seung Jo Oppa juga sudah menyatakan perasaannya padaku meski tidak secara langsung dan pernyataan itu benar-benar membuatku terbang bak mengawan di langit ke tujuh. Rasanya seperti mimpi dapat kembali bertemu dengannya. Apalagi ternyata lelaki itu juga pernah menyukaiku. Rasanya semesta memang baik padaku. “Yeobseo oppa, aku sudah sampai! Aku tunggu di pojok kanan dekat pintu masuk bioskop ya!” ucapku pada Seung Jo oppa. “Oke. Oppa sedang berjalan ke arah sana.” Kudengar suara khas Seung Jo Oppa di ponselku. Mike tiba-tiba menggenggam tanganku secara posesif. Astaga! Apa maksudnya? Padahal jelas-jelas Seung Jo Oppa akan segera tiba. Argh! Menyebalkan! “Mike jangan pegang-pegang tanganku!” Aku berusaha melepaskan tanganku dari cengkraman Mike. “Shut up, aku akan memperkenalkanmu kepada hy

  • Fake Girlfriend   Bab 24: Inikah Rasanya Cemburu

    Cha Jung Won POV “Argh! Dave kau benar-benar keterlaluan! Bisa-bisanya kau berbuat curang dengan menjadi guru les musik di SNHS!” gerutuku di dalam kelas. Kuacak rambut frustrasi. Rasanya hati ini tak rela jika Dave akan lebih sering bertemu dengan Kim Na Ra. Itu artinya kesempatanku untuk memenangkan hati gadis itu mulai menipis. Apalagi aku tahu pasti, Kim Na Ra memang pernah menyukai Dave. Gadis mana yang tidak senang jika didekati oleh laki-laki yang ia sukai? Aku takut hati Kim Na Ra akan mulai berpaling dariku. Berpaling? Kuralat ucapanku sendiri. Sebenarnya Kim Na Ra memang tidak pernah terang-terangan membuka atau menutup hatinya untukku. Apa ia pernah menyukaiku? Aku juga tidak tahu. Miris rasanya ketika aku mulai merasakan jatuh cinta. Namun, ternyata rivalku adalah kakakku sendiri. Haruskah kami bertengkar hanya karena seorang gadis? “Jung Won kau kenapa? Sepertinya wajahmu terus menerus ditekuk sejak pagi?” tanya Nam Gil menggodaku. “Nam Gil berhentilah menggodaku! Aku

  • Fake Girlfriend   Bab 23: Akhirnya Dia Membalas Perasaanku

    Kim Na Ra POV Setelah Seung Jo Seonbae keluar, Ji Hyun langsung mengomeliku. “Na Ra apa yang kau lakukan? Kenapa kau bersikap genit seperti itu di hadapan Seung Jo Seonbae? Ingat Na Ra, kau sekarang tidak sendirian. Dua bulan lalu kau sudah resmi berkencan dengan Jung Won!” tegas Ji Hyun seraya meminum latte kesukaannya. Aku tahu dari ekspresinya Ji Hyun sedang marah padaku. “Ji Hyun ah~ apa sekarang kau sedang cemburu? Apa mungkin kau masih menyukai Mike?” tanyaku. Aku menggigit bibir bawahku. “Astaga! Kim Na Ra pikiranmu sungguh dangkal! Mana mungkin aku masih menyukai Jung Won? Aku hanya tidak suka jika kau menyakitinya hanya karena kau jatuh cinta lagi pada Seung Jo Seonbae. Aku tahu sekali bagaimana kau tergila-gila padanya,” cerocos Ji Hyun seraya menoyor kepalaku. “Kau tenang saja. aku hanya akan berteman dengan Seung Jo Seonbae,” pungkasku yakin. Tak lama setelah percakapan ini selesai. Aku dan Ji Hyun pun memutuskan pulang. Namun, Mike sudah ada di depan café untuk menje

  • Fake Girlfriend   Bab 22 : DIA Kembali

    Kim Na Ra POV Saat ini aku sedang berada di sebuah café tempat nongkrong anak muda bersama dengan Ji Hyun. Ji Hyun memintaku untuk menemaninya pergi ke Mall untuk sekadar refreshing dan belanja. Seperti biasa, gadis itu kumat lagi penyakit shopaholicnya. Jika sudah berbelanja, gadis berambut pendek setengkuk itu bisa kalap luar biasa. Segala macam barang yang dia suka akan dibeli tanpa berpikir apakah barang itu penting atau tidak. “Na Ra kulihat kau semakin dekat dengan Jung Won. Aku tidak mengira kau bisa dekat dengannya padahal awalnya kalian saling membenci satu sama lain. Bahkan, sekarang kalian berkencan,” celetuk Ji Hyun. “HAHA dekat? Kau jangan bercanda Ji Hyun, Mike memang raja drama. Cocok sekali jika ia menjadi pemeran opera sabun di televisi. Ji Hyun ah~, kemarin Mike mengajakku ….” Oops! Hampir saja aku buka rahasia mengenai Mike yang menyatakan cinta padaku kemarin. Aku langsung menghentikan ucapanku. TAk perlu lah mengatakan apa-apa karena Ji Hyun mengira aku dan Mike

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status